TABANAN – Penyakit epilepsi bisa kambuh kapan saja, tidak mengenak waktu. Itu pula yang dialami warga Banjar Mojan, Mekarsari, Baturiti, Tabanan, Wayan Sudana, 35.
Korban ditemukan tewas di sungai saat mencuci pakaian kemarin. Berdasar informasi, sekitar pukul 11.00 korban pergi ke sungai yang berada didesanya untuk mencuci pakaian.
Hingga petang tiba, korban juga belum pulang ke rumahnya. Karena korban yang tak kunjung pukul, sekitar pukul 18.30 akhirnya keluarga korban I Wayan Purnayasa berangkat mencari bersama dengan ayah korban I Wayan Simpen.
Setibanya di sungai keduanya tidak melihat korban. Namun yang hanya ada pakaian yang dicuci korban. Kemudian mencari korban ke tengah sungai.
Saat itulah kaki Purnayasa menyentuh tubuh korban di sungai. Saat diperiksa korban sudah dalam keadaan meninggal. Mayat korban langsung dibawa ke rumah duka.
Kapolsek Baturiti AKP I Nengah Sudiarta membenarkan peristiwa tersebut. Pihak menerima laporan sekitar pukul 20.00.
Petugas kepolisian langsung menuju lokasi kejadian bersama petugas medis Puskemas I Baturiti. Setelah dilakukan visum luar pada jasad korban, ditemukan luka di tubuh korban akibat benturan.
Kemudian bagian dahi dan telinga keluar darah. “Petugas saat itu menyarankan kepada keluarga korban untuk dilakukan otopsi agar mengetahui penyebab kematian korban, namun pihak keluarga menolak dan menerima sebagai musibah,” ujarnya.
Dituturkan AKP Sudiarta, dari keterangan keluarga korban. Korban sejak satu setengah tahun lebih menderita epilepsi dan sudah sering berobat ke rumah sakit.
Kemungkinan korban saat mencuci pakaian di sungai penyakit epilepsi korban kambuh. Akhirnya terjatuh ke sungai tanpa ada yang mengetahui.
Kemudian saat kejadian tak ada yang melihat dan memberi bantuan kepada korban. Sampai akhirnya korban ditemukan tewas.
“Dugaan kami, penyakit epilepsi yang diderita korban kabuh saat itu. Sehingga menyebabkan korban terjatuh ke sungai dan tewas,” pungkasnya.