28.6 C
Jakarta
14 Desember 2024, 10:51 AM WIB

Tiga Karyawan Dianiaya, Berikut Kronologis Perampokan Money Changer…

DENPASAR – Polisi kini tengah menyelidiki kasus perampokan Money Changer BMC milik PT. Bali Maspinjindra di Jalan Pratama No 36 XE Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, Selasa (19/3) sekitar pukul 00.30.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali di lokasi kejadian, selain berhasil membawa kabur brankas berisi uang Rp 800 juta dan valas senilai Rp 100 juta,

perampok yang diduga berjumlah tiga orang ini juga menyekap dan menganiaya tiga karyawan money changer.

Berdasar kesaksian saksi di TKP, kejadian bermula ketika security BMC Abdul Haris Karim merasa kurang sehat sekitar pukul 23.00, Senin malam kemarin.

Abdul Haris lantas minta izin kepada kedua rekannya untuk masuk ke dalam kantor dan istirahat tidur.

Sekitar pukul 00.30, tiba-tiba para pelaku masuk ke dalam kantor money changer lalu memukul saksi korban pada pipi sebelah kanan hingga tidak sadarkan diri.

“Saat itu korban baru sadar saat kaki dan tangannya diikat tali dan mulut dilakban,” kata sumber di lapangan, Selasa (19/3) siang.

Selain itu, saksi korban lain bernama Muhammad Sandriadi, 20, karyawan BMC juga dianiaya hingga pingsan.

Saat itu saksi korban sedang duduk di pintu belakang. Tiba-tiba ada tiga orang tidak dikenal datang mendekati saksi korban.

Tanpa banyak kata, pelaku langsung memukul bagian muka saksi korban hingga saksi tidak sadarkan diri.

Saksi korban Muhamad Sandriadi pun diikat tangan dan kakinya, serta mulut dilakban. Dia dipukul pada pipi sebelah kanan hingga terluka dan tidak sadarkan diri.

Saksi korban baru sadar setelah dibangunkan oleh saksi korban bernama Abdul Haris Karim. “Saat saksi korban sadar,

dia melihat keadaan money changer sudah berantakan dan mengecek barang terutama brangkas sudah tidak ada ditempat,” tambah sumber.

Salah satu saksi korban lainnya bernama Gedi Kurniawan, 25, djaniaya para pelaku hingga pingsan juga.

Dia mengalami luka di bagian punggung sebelah kiri, kepala bagian belakang, pelipis sebelah kanan atas dan mata kanan. Saat itu saksi sedang tidur di dalam kamar kantor money changer.

Tiba-tiba para pelaku masuk ke kamar dan memukul kepala bagian belakang korban diduga menggunakan besi linggis. Saksi kemudian diikat tangan dan kakinya serta mulut dilakban.

Setelah saksi korban sadar, lalu korban meminta tolong kepada security Pepito yang berada di samping selatan money changer untuk membuka ikatan tali pada tubuhnya.

Ditemui di lokasi kejadian, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam.

Termasuk memastikan berapa jumlah pelaku perampokan. “Kami lakukan penyelidikan dulu ya,” ujarnya singkat.

Di lokasi kejadian sendiri telah dipasangi garis polisi dan masih dalam penjagaan aparat keamanan. 

DENPASAR – Polisi kini tengah menyelidiki kasus perampokan Money Changer BMC milik PT. Bali Maspinjindra di Jalan Pratama No 36 XE Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, Selasa (19/3) sekitar pukul 00.30.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali di lokasi kejadian, selain berhasil membawa kabur brankas berisi uang Rp 800 juta dan valas senilai Rp 100 juta,

perampok yang diduga berjumlah tiga orang ini juga menyekap dan menganiaya tiga karyawan money changer.

Berdasar kesaksian saksi di TKP, kejadian bermula ketika security BMC Abdul Haris Karim merasa kurang sehat sekitar pukul 23.00, Senin malam kemarin.

Abdul Haris lantas minta izin kepada kedua rekannya untuk masuk ke dalam kantor dan istirahat tidur.

Sekitar pukul 00.30, tiba-tiba para pelaku masuk ke dalam kantor money changer lalu memukul saksi korban pada pipi sebelah kanan hingga tidak sadarkan diri.

“Saat itu korban baru sadar saat kaki dan tangannya diikat tali dan mulut dilakban,” kata sumber di lapangan, Selasa (19/3) siang.

Selain itu, saksi korban lain bernama Muhammad Sandriadi, 20, karyawan BMC juga dianiaya hingga pingsan.

Saat itu saksi korban sedang duduk di pintu belakang. Tiba-tiba ada tiga orang tidak dikenal datang mendekati saksi korban.

Tanpa banyak kata, pelaku langsung memukul bagian muka saksi korban hingga saksi tidak sadarkan diri.

Saksi korban Muhamad Sandriadi pun diikat tangan dan kakinya, serta mulut dilakban. Dia dipukul pada pipi sebelah kanan hingga terluka dan tidak sadarkan diri.

Saksi korban baru sadar setelah dibangunkan oleh saksi korban bernama Abdul Haris Karim. “Saat saksi korban sadar,

dia melihat keadaan money changer sudah berantakan dan mengecek barang terutama brangkas sudah tidak ada ditempat,” tambah sumber.

Salah satu saksi korban lainnya bernama Gedi Kurniawan, 25, djaniaya para pelaku hingga pingsan juga.

Dia mengalami luka di bagian punggung sebelah kiri, kepala bagian belakang, pelipis sebelah kanan atas dan mata kanan. Saat itu saksi sedang tidur di dalam kamar kantor money changer.

Tiba-tiba para pelaku masuk ke kamar dan memukul kepala bagian belakang korban diduga menggunakan besi linggis. Saksi kemudian diikat tangan dan kakinya serta mulut dilakban.

Setelah saksi korban sadar, lalu korban meminta tolong kepada security Pepito yang berada di samping selatan money changer untuk membuka ikatan tali pada tubuhnya.

Ditemui di lokasi kejadian, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam.

Termasuk memastikan berapa jumlah pelaku perampokan. “Kami lakukan penyelidikan dulu ya,” ujarnya singkat.

Di lokasi kejadian sendiri telah dipasangi garis polisi dan masih dalam penjagaan aparat keamanan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/