26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:59 AM WIB

Gerayangi Ibu Tiga Anak, Pria Cabul Ngaku “Balian Sakti” Dijuk Warga

SELAT-Warga Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (21/1) gempar.

 

Heboh warga menyusul dengan kehadiran seorang pria yang sempat mengaku sebagai balian (dukun) sakti.

 

Seperti dibenarkan Penjabat (Pj) Perbekel Selat Wayan Semadi. Dihubungi Jawa Pos Radar Bali, Selasa (22/1) malam, ia membenarkan dengan hebohnya warga Selat.

 

Menurutnya, heboh warga dengan keberadaan pria yang mengaku-ngaku sebagai balian sakti itu berawal dari kedatangan seorang pria berinisial GS, 47, asal Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan.

 

Saat itu, kata Semadi, GS datang bersama seorang wanita berinisial MK, 43, warga asal Desa Mayong, Kecamatan Seririt, Buleleng.

 

Keduanya datang ke Desa Selat untuk menawarkan jasa pengobatan non medis ke sejumlah warga di Banjar Dinas Gunung Sekar, Desa Selat, Sukasada.

 

Selanjutnya, seperti layaknya balian sakti asli, GS dengan nada meyakinkan mengaku mampu menyembuhkan penyakit.

 

Mendengar uraian GS yang meyakinkan, salah seorang warga yakni Ni Kadek, 35, (korban) warga setempat yang sedang menderita sakit leher percaya dan ingin mencoba kemampuan pengobatan yang ditawarkan GS.

 

Didampingi mertuanya, ibu tiga anak yang sedang sakit dengan keluhan leher bengkak itu kemudian datang ke tempat praktek GS.

 

 

Setiba di tempat GS, kata Semadi, awalnya Kadek hanya diminta membuka baju dan berbaring karena akan dipijat.

 

Lama kelamaan, korban diminta membuka pakaian dalamnya dan dituruti oleh korban.

 

Melihat korbannya menurut (mau mengikuti keinginannya), GS segera melancarkan aksinya dengan meremas sejumlah bagian intim korban.

 

“Korban ini lugu dia. Disuruh posisi duduk, tengkurap, terlentang, mau saja. Alasannya kan dia mau memijat. Begitu tahu ada yang tidak beres, langsung dia berontak tidak terima,” kata Semadi.

 

Tak terima dengan kejadian itu, korban bersama mertuanya langsung melapor ke aparat desa.

GS pun langsung dibawa ke balai banjar untuk diperiksa.

 

Saat itu aparat desa juga mengundang Bhabinkamtibmas serta Babinsa setempat.

 

Saat digeledah, aparat desa menemukan sejumlah barang bawaan berupa gegemet dan cincin batu akik.

 

Warga yang tahu ada balian cabul beraksi, langsung berduyun-duyun mendatangi balai banjar.

 

 “Karena warga ramai, langsung kami bawa ke Polres saja. Kebetulan korban juga mau melapor ke polisi. Biar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuh Semadi.

 

Sementara Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan hal tersebut. Menurutnya saat ini balian cabul itu masih dalam pemeriksaan aparat kepolisian.

 

“Baru tadi malam diamankan, sekarang statusnya masih terlapor ya. Baru satu orang yang melapor, dari Desa Selat. Masih kami kembangkan dulu kasusnya,” tukas Sumarjaya. 

SELAT-Warga Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (21/1) gempar.

 

Heboh warga menyusul dengan kehadiran seorang pria yang sempat mengaku sebagai balian (dukun) sakti.

 

Seperti dibenarkan Penjabat (Pj) Perbekel Selat Wayan Semadi. Dihubungi Jawa Pos Radar Bali, Selasa (22/1) malam, ia membenarkan dengan hebohnya warga Selat.

 

Menurutnya, heboh warga dengan keberadaan pria yang mengaku-ngaku sebagai balian sakti itu berawal dari kedatangan seorang pria berinisial GS, 47, asal Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan.

 

Saat itu, kata Semadi, GS datang bersama seorang wanita berinisial MK, 43, warga asal Desa Mayong, Kecamatan Seririt, Buleleng.

 

Keduanya datang ke Desa Selat untuk menawarkan jasa pengobatan non medis ke sejumlah warga di Banjar Dinas Gunung Sekar, Desa Selat, Sukasada.

 

Selanjutnya, seperti layaknya balian sakti asli, GS dengan nada meyakinkan mengaku mampu menyembuhkan penyakit.

 

Mendengar uraian GS yang meyakinkan, salah seorang warga yakni Ni Kadek, 35, (korban) warga setempat yang sedang menderita sakit leher percaya dan ingin mencoba kemampuan pengobatan yang ditawarkan GS.

 

Didampingi mertuanya, ibu tiga anak yang sedang sakit dengan keluhan leher bengkak itu kemudian datang ke tempat praktek GS.

 

 

Setiba di tempat GS, kata Semadi, awalnya Kadek hanya diminta membuka baju dan berbaring karena akan dipijat.

 

Lama kelamaan, korban diminta membuka pakaian dalamnya dan dituruti oleh korban.

 

Melihat korbannya menurut (mau mengikuti keinginannya), GS segera melancarkan aksinya dengan meremas sejumlah bagian intim korban.

 

“Korban ini lugu dia. Disuruh posisi duduk, tengkurap, terlentang, mau saja. Alasannya kan dia mau memijat. Begitu tahu ada yang tidak beres, langsung dia berontak tidak terima,” kata Semadi.

 

Tak terima dengan kejadian itu, korban bersama mertuanya langsung melapor ke aparat desa.

GS pun langsung dibawa ke balai banjar untuk diperiksa.

 

Saat itu aparat desa juga mengundang Bhabinkamtibmas serta Babinsa setempat.

 

Saat digeledah, aparat desa menemukan sejumlah barang bawaan berupa gegemet dan cincin batu akik.

 

Warga yang tahu ada balian cabul beraksi, langsung berduyun-duyun mendatangi balai banjar.

 

 “Karena warga ramai, langsung kami bawa ke Polres saja. Kebetulan korban juga mau melapor ke polisi. Biar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuh Semadi.

 

Sementara Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan hal tersebut. Menurutnya saat ini balian cabul itu masih dalam pemeriksaan aparat kepolisian.

 

“Baru tadi malam diamankan, sekarang statusnya masih terlapor ya. Baru satu orang yang melapor, dari Desa Selat. Masih kami kembangkan dulu kasusnya,” tukas Sumarjaya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/