DENPASAR – Dilaporkan ke Polda Bali atas tudingan mengaku sebagai Raja Majapahit Bali dan penodaan agama, anggota DPD RI dapil Bali Arya Wedakarna alias AWK kembali angkat bicara.
Yang menarik, jika sebelumnya AWK menanggapi santai pelaporan dirinya yang dilayangkan oleh I Gusti Ngurah Nyoman Juniarta,
Selasa (21/1) kemarin dengan membantah dirinya Raja Majapahit Bali, belakangan dia mengaku masih memiliki garis keturunan Raja Badung.
“Masyarakat tahu, leluhur saya memang Raja Badung ya. Dan, saya juga bersama masyarakat komunitas Bali yaitu Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori yang memang
kita punya leluhur. Leluhur kami adalah Raja Badung pertama yang merupakan keturunan Majapahit dan itu tercatat dalam babad-babad sejarah dari pasematonan ini,” kata AWK.
Artinya, menurut AWK, pesemetonan itu memiliki sejarah yang jelas. Bahkan, ketua pesemetonan itu kata dia adalah mantan Wakapolda Bali Brigjen (Purn) Nyoman Gede Sueta dan dirinya sebagai Sekjen.
Menurut AWK, memang banyak orang yang memanggilnya sebagai raja. Dan, itu adalah hak dari masyarakat itu sendiri.
“Kami keturunan Raja Badung pertama, pendiri Kerajaan Badung pertama di Bali, dan itu terangkum dalam babad kami.
Dalam babad leluhur sejarah kami yang ada di Pura Kawitan Beculuk Teduh Kori. Itu jelas kok,” terangnya. Dijelaskannya, bahwa dirinya memang seorang berdarah Gusti.
“Jadi KTP saya, akte saya memang Gusti. Kalau di Bali itu Gusti kan raja. Jadi, gimana lagi. Enggak tahu lagi, saya punya puri, saya punya istana. Ya, Itu kan dari leluhur.
Nggak ada yang salah. Jadi, saya tidak mau menanggapi terlalu banyak argumentasinya, dan nggak pernah mengklaim sebagai raja Majapahit Bali. Itu enggak pernah,” tegasnya.