DENPASAR – Indikasi Bali menjadi medan perang pelaku kejahatan skimming ternyata terbukti benar. Pihak Bank Mandiri memastikan, di Bali ada satu unit ATM menjadi korban skimming.
Namun, pihaknya mengklaim sejauh ini belum ada nasabah yang melapor dan menjadi korban atas tindakan kejahatan dunia perbankan ini.
Mengenai langkah keamanan, pihak Mandiri menerapkan langkah-langkah khususnya ATM untuk keamanan secara khusus.
Untuk keamanan secara fisik, mesin ATM atau casing dynabolt di mana bagian bawah mesin ATM dipasang kotak besi berbentuk bujur sangkar atau dipasang baut berukuran besar yang ditanam ke dalam lantai dimana ATM tersebut disimpan.
Selanjutnya dipasang jaring selebar 5 cm atau kurang dari itu, dengan tujuan agar tangan tidak bisa masuk.
“Karena kalau masuk untuk bisa masang alat, itu yang bahaya,” kata selaku E-channel Head Regional XI Bank Mandiri Bali Nusra Agus Santoso.
Secara sistem, pihak Bank Mandiri menerapkan ketika terdapat benda asing yang dipasang pada mesin ATM atau ketika menjadi tindak kejahatan skimming secara otomatis operasional ATM akan mati.
“Dari sana kami cek, ketika tidak ditemukan benda asing kami hidupkan lagi,” tandasnya. Sebelumnya, Polda Bali menangkap tiga komplotan tindak pidana skimming yang merupakan WNA asal Turki.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, terdapat 12 orang nasabah WNI dari Bank Mandiri yang berhasil dibobol dari hasil aksi duplikasi data.(