27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:10 AM WIB

Dramatis, Karena Sentuh Tangan Pelaku, Balian Muda Itu Dibunuh

DENPASAR – Kasus pembunuhan yang menimpa balian muda Nyoman Kertiasa, 26, di Jalan Antasura, Gang Suar No 2, Denpasar, berlangsung dramatis.

Betapa tidak, berdasar keterangan Ipar pelaku bernama I Made Artini, 45, pengobatan Agus Gede Suastra, 38, ke sang balian adalah yang pertama kali.

Menurutnya, kakak Agus, Ni Ketut Puspiani yang membawa Nyoman Kertiasa ke rumah untuk mengobati pelaku.

“Memang korban di bawa oleh kakaknya sendiri, dan ini baru pertama kali. Ceritanya saya tidak tahu,” tutur Artini.

Sementara berdasar keterangan kakak kandung pelaku, Ni Ketut Puspiani, dia tak sengaja bertemu dengan I Nyoman Kertiyasa saat mengantar minuman Yakult di salah satu warung di Jalan Kaswari Penatih Denpasar Timur,

Pertemuan itu berlangsung satu jam sebelum peristiwa berlangsung. Saat itu sang kakak bercerita ke pemilik warung bahwa adiknya menderita sakit gangguan jiwa sudah sejak lama dan tak kunjung sembuh.

Karena tak sengaja berada di warung, Kertiasa merespon bahwa ia bisa mengobati penyakit Agus. Dirinya lalu menawarkan untuk mengobati sang adik kandung dari wanita itu.

Tak mau menyiakan-yiakan kesempatan, selanjutnya saksi mengajak korban ke rumah pelaku dengan masing-masing membawa sepeda motor.

Sampai di TKP, korban memarkir sepeda motor dekat bale upacara sementara saksi memarkir sepeda motor di depan dapur. Kemudian saksi memanggil sang adik yang saat itu berada di dalam kamarnya.

Setelah dipanggil Agus keluar selanjutnya Kertiasa mendekati pelaku dan memegang tangan pelaku. Sebelumnya sang kakak berusaha mencegah agar si balian ini tidak memegang tangan pelaku.

Sebab, sejak dulu Agus selalu marah jika tangannya di pegang. Sayang larangan itu tak diindahkan dan korban tetap berusaha memegang tangannya.

“Kata saksi, korban marah dan masuk ke kamar. Sesaat kemudian pelaku keluar kamar dengan membawa sebilah pisau.

Tanpa basa basi selanjutnya menusuk perut korban dan terjatuh di lantai depan kamar pelaku. Karena takut saksi selanjutnya ke dapur mencari ibunya,” beber sumber.

Selain memanggil ibu, saksi pun berlari minta tolong kepada tetangga rumah bernama Gede Sukarja dan menceritakan bahwa pelaku ngamuk.

Korban sempat membela diri namun di tebas. Bahkan korban sempat berlari menyelamatkan diri namun dikejar.

Sayang Sukarja tidak berani mendekat. Setelah polisi datang, pelaku langsung diamankan ke Mapolsek Denbar.

DENPASAR – Kasus pembunuhan yang menimpa balian muda Nyoman Kertiasa, 26, di Jalan Antasura, Gang Suar No 2, Denpasar, berlangsung dramatis.

Betapa tidak, berdasar keterangan Ipar pelaku bernama I Made Artini, 45, pengobatan Agus Gede Suastra, 38, ke sang balian adalah yang pertama kali.

Menurutnya, kakak Agus, Ni Ketut Puspiani yang membawa Nyoman Kertiasa ke rumah untuk mengobati pelaku.

“Memang korban di bawa oleh kakaknya sendiri, dan ini baru pertama kali. Ceritanya saya tidak tahu,” tutur Artini.

Sementara berdasar keterangan kakak kandung pelaku, Ni Ketut Puspiani, dia tak sengaja bertemu dengan I Nyoman Kertiyasa saat mengantar minuman Yakult di salah satu warung di Jalan Kaswari Penatih Denpasar Timur,

Pertemuan itu berlangsung satu jam sebelum peristiwa berlangsung. Saat itu sang kakak bercerita ke pemilik warung bahwa adiknya menderita sakit gangguan jiwa sudah sejak lama dan tak kunjung sembuh.

Karena tak sengaja berada di warung, Kertiasa merespon bahwa ia bisa mengobati penyakit Agus. Dirinya lalu menawarkan untuk mengobati sang adik kandung dari wanita itu.

Tak mau menyiakan-yiakan kesempatan, selanjutnya saksi mengajak korban ke rumah pelaku dengan masing-masing membawa sepeda motor.

Sampai di TKP, korban memarkir sepeda motor dekat bale upacara sementara saksi memarkir sepeda motor di depan dapur. Kemudian saksi memanggil sang adik yang saat itu berada di dalam kamarnya.

Setelah dipanggil Agus keluar selanjutnya Kertiasa mendekati pelaku dan memegang tangan pelaku. Sebelumnya sang kakak berusaha mencegah agar si balian ini tidak memegang tangan pelaku.

Sebab, sejak dulu Agus selalu marah jika tangannya di pegang. Sayang larangan itu tak diindahkan dan korban tetap berusaha memegang tangannya.

“Kata saksi, korban marah dan masuk ke kamar. Sesaat kemudian pelaku keluar kamar dengan membawa sebilah pisau.

Tanpa basa basi selanjutnya menusuk perut korban dan terjatuh di lantai depan kamar pelaku. Karena takut saksi selanjutnya ke dapur mencari ibunya,” beber sumber.

Selain memanggil ibu, saksi pun berlari minta tolong kepada tetangga rumah bernama Gede Sukarja dan menceritakan bahwa pelaku ngamuk.

Korban sempat membela diri namun di tebas. Bahkan korban sempat berlari menyelamatkan diri namun dikejar.

Sayang Sukarja tidak berani mendekat. Setelah polisi datang, pelaku langsung diamankan ke Mapolsek Denbar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/