31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:12 AM WIB

Pembunuh Balian Muda Itu Mengidap Gangguan Jiwa Setelah Putus Cinta

DENPASAR – Kasus pembunuhan yang menimpa balian muda Nyoman Kertiasa, 26, di Jalan Antasura, Gang Suar No 2, Denpasar, berlangsung dramatis.

Berdasar keterangan saksi, pembunuhan yang dilakukan Agus Gede Suastra, 38, itu berlangsung tepat di depan mata kakak kandungnya, Ni Ketut Puspiani, 39.

Ipar pelaku bernama I Made Artini, 45, mengakui Agus mengalami gangguan jiwa sejak 17 tahun lalu. Aktifitas Agus setiap hari mengurung diri di kamar.

Terkadang dia terlihat membersihkan depan kamarnya.  “Agus ini mengalami gangguan jiwa karena putus cinta sejak 17 tahun lalu. Kala itu ia duduk di bangku SMK Rekayasa,” tutur Artini.

Pengobatan medis sudah dilakukan keluarga. Namun, Agus tak kunjung sembuh. Akhirnya, keluarga memutuskan melakukan pengobatan alternatif.

Harapannya, Agus bisa segera sembuh dari penyakit gangguan jiwanya. Menurut Artini, sudah banyak balian yang mengobati iparnya ini. Tapi, tak kunjung sembuh.

“Dulu (sekitar 11tahun lalu)  dia sempat ngamuk dan mengambil senapan angin lalu menembak-nembak. Tapi berhasil dilerai.

Selama ini aman kok, tadi (kemarin) ia tiba-tiba ngamuk dan membunuh orang,” beber istri dari kakak pertama pelaku.

Artini tidak begitu tahu secara persis seperti apa kejadian sebenarnya. Namun, berdasarkan cerita warga, si balian saat melakukan pengobatan terlibat salah paham sehingga Agus ngamuk dan berontak.

Dia lalu mengambil parang dan pisau di dalam kamar dan langsung menusuk korban. Meski korban sempat berusaha menyelamatkan diri namun Agus terus mengejar hingga membunuhnya dengan membabi buta

DENPASAR – Kasus pembunuhan yang menimpa balian muda Nyoman Kertiasa, 26, di Jalan Antasura, Gang Suar No 2, Denpasar, berlangsung dramatis.

Berdasar keterangan saksi, pembunuhan yang dilakukan Agus Gede Suastra, 38, itu berlangsung tepat di depan mata kakak kandungnya, Ni Ketut Puspiani, 39.

Ipar pelaku bernama I Made Artini, 45, mengakui Agus mengalami gangguan jiwa sejak 17 tahun lalu. Aktifitas Agus setiap hari mengurung diri di kamar.

Terkadang dia terlihat membersihkan depan kamarnya.  “Agus ini mengalami gangguan jiwa karena putus cinta sejak 17 tahun lalu. Kala itu ia duduk di bangku SMK Rekayasa,” tutur Artini.

Pengobatan medis sudah dilakukan keluarga. Namun, Agus tak kunjung sembuh. Akhirnya, keluarga memutuskan melakukan pengobatan alternatif.

Harapannya, Agus bisa segera sembuh dari penyakit gangguan jiwanya. Menurut Artini, sudah banyak balian yang mengobati iparnya ini. Tapi, tak kunjung sembuh.

“Dulu (sekitar 11tahun lalu)  dia sempat ngamuk dan mengambil senapan angin lalu menembak-nembak. Tapi berhasil dilerai.

Selama ini aman kok, tadi (kemarin) ia tiba-tiba ngamuk dan membunuh orang,” beber istri dari kakak pertama pelaku.

Artini tidak begitu tahu secara persis seperti apa kejadian sebenarnya. Namun, berdasarkan cerita warga, si balian saat melakukan pengobatan terlibat salah paham sehingga Agus ngamuk dan berontak.

Dia lalu mengambil parang dan pisau di dalam kamar dan langsung menusuk korban. Meski korban sempat berusaha menyelamatkan diri namun Agus terus mengejar hingga membunuhnya dengan membabi buta

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/