DENPASAR – Seiring berkembangnya teknologi digital, teroris semakin punya banyak sarana untuk berkomunikasi, yang bisa menjauhkan mereka dari deteksi pihak aparat keamanan.
Salah satunya adalah melalui game online. Ya, kini game online juga bisa dipakai para teroris untuk berkomunikasi atau sarana koordinasi.
Menurut Kasi Partisipasi Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Setyo Pranowo, seiring kemajuan dunia digital, kelompok terorisme selalu berupaya berinovasi untuk menjauhkan diri dari pantauan aparat keamanan.
Game online menjadi salah satu media komunikasi yang cukup sulit dideteksi petugas. “Karena dulu kan lewat WA atau telegram dan media sosial lain.
Tapi, setelah mereka tahu bisa disadap, mereka beralih ke game online. Jadi, cara berkomunikasi mereka telah berubah bentuk,” kata Setyo Pranowo di sela rembuk
Aparatur Kelurahan dan Desa Tentang Literasi Informasi Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Bali, di Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (23/5) siang.
Menurut dia, jenis game online yang bisa dijadikan alat komunikasi para teroris ini adalah game online yang bisa dimainkan oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama.
Di mana di dalam game itu, para pemain bisa berkomunikasi secara langsung dan juga bisa saling mengirimkan pesan teks.
“Kami tidak menyebut nama gamenya. Tapi, intinya game online,” ujarnya. Dia pun mengimbau agar masyarakat ikut melakukan pencegahan jika menemukan orang-orang yang dicurigai sebagai teroris.
Yakni, dengan cara segera melapor ke pihak berwajib. “Kalau ada orang yang dicurigai dan ciri-ciri terpapar seperti tidak mau menghormat bendera juga tidak mau menyanyikan Indonesia Raya, laporkan saja,” tandasnya.