29.5 C
Jakarta
17 April 2024, 0:35 AM WIB

Bos Kapal yang Terbakar Marah Besar, Kapolda Bali Cium Indikasi…

DENPASAR – Kebakaran 40 unit kapal ikan di dermaga barat Pelabuhan Benoa, kemarin  (9/7) sekitar pukul 02.00 itu membuat manajemen PT AKFI marah besar terhadap para ABK dan nakhoda kapal.

Hal itu diungkap beberapa ABK saat ditemui di lokasi kejadian. “Bos marah waktu tahu kapal terbakar. Bos minta kapal yang terbakar segera dipindahkan,” ujar Ari, salah satu ABK kapal.

Sayang, upaya itu tak banyak membuahkan hasil. Angin kencang membuat upaya pemadaman dan pemindahan kapal gagal.

“Ini loh ada luka lebam disekujur tubuh lantaran nekat terobos ke dalam kapal yang terbakar. Ada beberapa teman yang mengalami luka bakar ringan karena dimarahi bos,” bebernya.

Tahu tak banyak kapal yang bisa diselamatkan, bos pemilik kapal makin marah. “Bos dan manajemen sementara memantau dari kapal yang tidak terbakar.

Mereka marah-marah di sana makanya aku dan beberapa nakhoda memilih untuk diam saja,” beber Ari lagi.

Kapolda Bali Irjen Petrus Golose yang turun langsung memantau upaya pemadaman mengaku apparat kepolisian masih menyelidiki penyebab terbakarnya puluhan unit kapal penangkap ikan di Pelabuhan Benoa.

“Dari laporan anggota dugaan awal kebakaran karena kelalaian. Tapi, kami dari pihak kepolisian tetap akan meneliti apakah ini peristiwa

kebakaran atau pembakaran. Sudah ada beberapa orang yang kami mintai keterangan terkait hal ini,” kata Kapolda Irjen Petrus Golose.

Kapolda Bali menyebut, dalam peristiwa tersebut sekitar 40 kapal penangkap ikan habis terbakar dengan kerugian mencapai ratusan miliar.

“Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas ini,”imbuhnya. “Kami mengimbau kepada pengusaha kapal agar selalu berhati-hati

karena saya melihat sistem keamanan di Pelabuhan Benoa sangat kurang karena tidak tersedianya fire hydrant,” ucap jenderal bintang dua di pundak ini.

Kapolsek KP3 Benoa Kompol Made Sukerti menambahkan, penyidik tengah memeriksa 13 orang saksi dalam kasus ini.

“Tim Identifikasi dan Lab Forensik sementara melakukan olah TKP di KM Cilacap Jaya Karya. Kapal sudah di police line. Kami juga sudah periksa 13 saksi,” pungkasnya

DENPASAR – Kebakaran 40 unit kapal ikan di dermaga barat Pelabuhan Benoa, kemarin  (9/7) sekitar pukul 02.00 itu membuat manajemen PT AKFI marah besar terhadap para ABK dan nakhoda kapal.

Hal itu diungkap beberapa ABK saat ditemui di lokasi kejadian. “Bos marah waktu tahu kapal terbakar. Bos minta kapal yang terbakar segera dipindahkan,” ujar Ari, salah satu ABK kapal.

Sayang, upaya itu tak banyak membuahkan hasil. Angin kencang membuat upaya pemadaman dan pemindahan kapal gagal.

“Ini loh ada luka lebam disekujur tubuh lantaran nekat terobos ke dalam kapal yang terbakar. Ada beberapa teman yang mengalami luka bakar ringan karena dimarahi bos,” bebernya.

Tahu tak banyak kapal yang bisa diselamatkan, bos pemilik kapal makin marah. “Bos dan manajemen sementara memantau dari kapal yang tidak terbakar.

Mereka marah-marah di sana makanya aku dan beberapa nakhoda memilih untuk diam saja,” beber Ari lagi.

Kapolda Bali Irjen Petrus Golose yang turun langsung memantau upaya pemadaman mengaku apparat kepolisian masih menyelidiki penyebab terbakarnya puluhan unit kapal penangkap ikan di Pelabuhan Benoa.

“Dari laporan anggota dugaan awal kebakaran karena kelalaian. Tapi, kami dari pihak kepolisian tetap akan meneliti apakah ini peristiwa

kebakaran atau pembakaran. Sudah ada beberapa orang yang kami mintai keterangan terkait hal ini,” kata Kapolda Irjen Petrus Golose.

Kapolda Bali menyebut, dalam peristiwa tersebut sekitar 40 kapal penangkap ikan habis terbakar dengan kerugian mencapai ratusan miliar.

“Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas ini,”imbuhnya. “Kami mengimbau kepada pengusaha kapal agar selalu berhati-hati

karena saya melihat sistem keamanan di Pelabuhan Benoa sangat kurang karena tidak tersedianya fire hydrant,” ucap jenderal bintang dua di pundak ini.

Kapolsek KP3 Benoa Kompol Made Sukerti menambahkan, penyidik tengah memeriksa 13 orang saksi dalam kasus ini.

“Tim Identifikasi dan Lab Forensik sementara melakukan olah TKP di KM Cilacap Jaya Karya. Kapal sudah di police line. Kami juga sudah periksa 13 saksi,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/