27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:42 AM WIB

Kata Ahli, Ini Pemicu Si Ibu Tega Membunuh Anak Kandung, Waspada!

DENPASARKetua Tim Terpadu Pencatatan dan Pelaporan Tindakan Kekerasan Perempuan dan Anak (TP2 TKP&A) dr IB Putu Alit melihat sisi lain dari percobaan bunuh diri yang dilakukan Luh Putu Septyan Parmadani setelah membunuh tiga anak kandungnya.

 “Anak bisa jadi objek pelampiasan emosi, sehingga dapat menjadi kekerasan terhadap si anak,” ujar dr IB Putu Alit.

Dari segi ibu yang mencoba bunuh diri, dr Alit menyebut, kasus bunuh diri ini secara umum disebabkan karena tiga hal.

Pertama psychogenic, ideologi, dan biologi. Psychogenic ini karena stres mental yang tidak bisa diselesaikan, sehingga muncul ingin bunuh diri.

Sedangkan untuk yang ideologi seperti terorisme yang melakukan bom bunuh diri, dan faktor biologi karena faktor genetik terhadap orang tertentu yang ingin bunuh diri.

“Jadi kalau dilihat dari informasi yang ada, kemungkinan ibu ini karena faktor psychogenic. Jadi, ada faktor stres yang berkepanjangan, yang tak bisa diselesaikan sehingga ingin bunuh diri,” kata dr Alit.

Tetapi, kata dr Alit, karena anak ini sesuatu objek yang tergantung, jadi si ibu ini melampiaskan dahulu terhadap si anak.

Artinya, anak tersebut tidak mungkin bunuh diri sendiri. Jadinya, Ibu tersebut ingin anaknya sama-sama bunuh diri.

“Setiap orang memiliki defend mechanism (penahan diri). Kemudian mencari solusi, tetapi apabila sudah melewati ambang, orang tersebut tak bisa mencari solusinya,” terangnya.

Artinya, faktor psychogenic ini belum tentu terjadi karena si Ibu ini memiliki gangguan mental, tetapi bisa saja terjadi karena tekanan dari luar yang melewati ambang dari defend mechanism.

“Tiap orang memiliki defend mechanism yang berbeda. Ada yang bagus, ada yang rendah. Kalau bagus, pasti bisa mencari solusinya, tapi kalau rendah, ya bisa melakukan apa saja,” tuturnya. 

DENPASARKetua Tim Terpadu Pencatatan dan Pelaporan Tindakan Kekerasan Perempuan dan Anak (TP2 TKP&A) dr IB Putu Alit melihat sisi lain dari percobaan bunuh diri yang dilakukan Luh Putu Septyan Parmadani setelah membunuh tiga anak kandungnya.

 “Anak bisa jadi objek pelampiasan emosi, sehingga dapat menjadi kekerasan terhadap si anak,” ujar dr IB Putu Alit.

Dari segi ibu yang mencoba bunuh diri, dr Alit menyebut, kasus bunuh diri ini secara umum disebabkan karena tiga hal.

Pertama psychogenic, ideologi, dan biologi. Psychogenic ini karena stres mental yang tidak bisa diselesaikan, sehingga muncul ingin bunuh diri.

Sedangkan untuk yang ideologi seperti terorisme yang melakukan bom bunuh diri, dan faktor biologi karena faktor genetik terhadap orang tertentu yang ingin bunuh diri.

“Jadi kalau dilihat dari informasi yang ada, kemungkinan ibu ini karena faktor psychogenic. Jadi, ada faktor stres yang berkepanjangan, yang tak bisa diselesaikan sehingga ingin bunuh diri,” kata dr Alit.

Tetapi, kata dr Alit, karena anak ini sesuatu objek yang tergantung, jadi si ibu ini melampiaskan dahulu terhadap si anak.

Artinya, anak tersebut tidak mungkin bunuh diri sendiri. Jadinya, Ibu tersebut ingin anaknya sama-sama bunuh diri.

“Setiap orang memiliki defend mechanism (penahan diri). Kemudian mencari solusi, tetapi apabila sudah melewati ambang, orang tersebut tak bisa mencari solusinya,” terangnya.

Artinya, faktor psychogenic ini belum tentu terjadi karena si Ibu ini memiliki gangguan mental, tetapi bisa saja terjadi karena tekanan dari luar yang melewati ambang dari defend mechanism.

“Tiap orang memiliki defend mechanism yang berbeda. Ada yang bagus, ada yang rendah. Kalau bagus, pasti bisa mencari solusinya, tapi kalau rendah, ya bisa melakukan apa saja,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/