AMLAPURA – Kematian korban ulah pati I Wayan Supratna, 25, warga Banjar Dinas Alas Ngandang, Pempetan, Rendang, Karangasem, menyisakan tanya.
Pasalnya, sebelum ditemukan tewas tergantung di pohon di area tegalan Banjar Dinas Menanga Kangin, Menanga, Rendang, Karangasem, Kamis (23/7) siang, dengan kondisi tubuh menghitam, korban mengirim pesan kepada ibunya. Korban minta hutang-hutangnya dilunasi.
Fakta itu diungkap adik korban Ni Kadek Supradni, 21. Ibu rumah tangga yang tinggal di Banjar Batusesa, Menanga ini mengatakan, kakaknya meninggalkan rumah sejak Sabtu (18/7) lalu.
Waktu itu korban pergi dengan meninggalkan pesan Whatsapp (WA) yang mengatakan kalau terjadi sesuatu pada dirinya agar menyampaikan kepada ibunya untuk menjual sepada motor miliknya untuk melunasi hutangnya.
Korban juga minta agar kalau apa-apa mengabari keluarganya di Lampung. Pesan itu dikirim Sabtu lalu pukul 14.14.
Setelah membaca pesan kakaknya, saksi dan kerabat korban berusaha mencari. Dia juga sempat menghubungi handpone kakaknya, namun tidak diangkat.
Belakangan akhirnya diketahui kakaknya meninggal dunia setelah bunuh diri di sebuah pohon di Banjar Dinas Menanga Kangin, Rendang, Karangasem.
Kapolsek Rendang Kompol Made Sudartawan mengatakan kalau korban murni bunuh diri. “Meski demikian kami tetap melakukan penyelidikan atas kasus ini,” pungkasnya.