DENPASAR – Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya masih terus mendalami kasus berkumpulnya puluhan orang di Kampung Jawa saat sahur terakhir yang sempat viral di media sosial, Sabtu lalu.
Sejauh ini sudah ada 7 orang yang diduga terlibat diperiksa sebagai saksi. Dari hasil penyelidikan sementara, AKBP Jansen mengatakan bahwa sejauh ini dari penyelidikan sementara bahwa aksi tersebut dilakukan secara spontan.
“Kasus yang di Kampung Jawa ini kami dalami apakah ada unsur merencanakan kumpulnya orang atau tidak. Sejauh ini kami melihat kegiatan membangunkan sahur itu kan budaya.
Tapi, untuk terkumpulnya mereka yang viral itu masih kami dalami apakah direncanakan atau spontan. Sejauh ini kami melihat spontan. Kecuali nanti jika dalam penyelidikan ditemukan bukti unsur disengaja,” terang AKBP Jansen Panjaitan.
Selain meminta keterangan para saksi, pihak Polresta Denpasar juga telah memeriksa handpone (HP) para saksi.
Hasilnya di dalam HP para saksi tidak ditemukan adanya percakapan di antara mereka untuk saling menghubungi dan merencanakan kegiatan tersebut.
“HP mereka sudah kami cek apakah ada saling menghubungi atau mengajak berkumpul. Tetapi sejauh ini belum ada,” ujarnya.
Meski belum menemukan unsur perencanaan, AKBP Jansen menegaskan bahwa kasus ini tidak serta merta selesai.
Pihak penyidik masih terus melakukan pendalaman. Proses penyelidikan masih terus berjalan. Sejauh ini para saksi yang diperiksa juga cukup kooperatif.
Sementar ini lagi dilakukan pendalaman dan dilirik sejauh mana peristiwa tersebut. Apakah ada unsur sengaja perencenaan atau spontanitas.
Sementara ini saksi sudah diperiksa 7 orang. Mereka tidak ditahan karena belum memenuhi dua unsur bukti.
“Kami tidak sembarangan menahan orang. Tapi, proses tetap berjalan. Kami dalami peran dari orang2 itu. Intinya proses hukum masih berjalan.
Kalau kami temui unsurnya yakin kami pasti lanjutkan langkah lebih lanjut,” tandas perwira dengan melati dua di pundak ini.