SINGARAJA – Kasus pembunuhan dengan dugaan aksi perampokan yang menewaskan Putu Sekar, 50, seorang janda asal Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan pada bulan Juli lalu masih menyimpan misteri bagi warga.
Lantaran pelaku belum terungkap, muncul kecemasan pada warga desa setempat. Khususnya warga yang tinggal di Dusun Seganti, Desa Depeha.
Kepala Dusun Seganti, Gede Sri Nyarnya mengatakan bahwa pihaknya beberapa kali menerima curhatan dan informasi warganya yang mulai was-was.
Karena sampai saat ini pelaku masih bebas berkeliaran dan belum tertangkap. “Warga kami masih merasa was-was. (Kemarin red) ada yang menyampaikan ke saya.
Mereka ada kekhawatiran jangan-jangan pelakunya masih berkeliaran di sekitar sini dan melakukan perbuatan yang sama pula kepada warga dengan modus aksi perampokan,” tutur Gede Nyarnya.
Diakuinya keresahan warga Desa Depeha bukan tanpa sebab. Mengingat hingga saat ini pelaku belum ditangkap oleh pihak berwajib.
Sebagai masyarakat tidak berani menyimpulkan siapa terduga pelakunya. Apakah si A, atau si B.
“Jangan-jangan si A atau si B. Yang jelas karena ini menyangkut kriminalitas dan pembunuhan, dan pelaku belum tertangkap,
tentu wajar saja masyarakat memiliki kecemasan. Kekhawatiran ada korban lain. Ya mudah-mudahan tidak terulang lagi kejadian seperti ini,” ujarnya.
Gede Sri Nyarnya menambahkan pasca kejadian pembunuhan tersebut sejumlah warganya mengalami ketakutan. Ada yang tidak berani beraktivitas di luar selama beberapa hari.
Mereka memilih untuk aman bekerja setengah hari. Karena itu pihaknya berharap agar pihak kepolisian menuntaskan kasus ini. Segera menemukan pelaku.
Apalagi, kasus yang dialami oleh Putu Sekar sangat tragis dan sadis serta mengejutkan warga desa. Lantaran baru pertama kali terjadi di desanya.
“Kami berharap aparat polisi mampu menangkap pelaku. karena peristiwa yang terjadi bukan pada malam hari melainkan siang bolong tengah hari,” harapnya.
Disisi lain Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, Unit Reskrim Polsek Kubutambahan
dibantu Reskrim Polres Buleleng sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkapkan kasus yang menggegerkan warga Desa Depeha ini.
Sejauh ini belum ada perkembangan terbaru dalam proses penyelidikan. Belum ada yang memberikan kesaksian yang mengarah ke pelaku dan kejadian.
“Belum diperoleh keterangan saksi-saksi lain di luar saksi yang sudah diperiksa sebanyak 22 orang saksi,” ujarnya.
Iptu Sumarajaya mengaku kendala dalam penyelidikan sudah disampaikan kepada warga desa melalui Bhabinkamtibmas.
Bahkan keluarga korban sudah diberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP). Kendala tidak ada saksi yang melihat, dan mendengar kejadian.
“Kami meminta kepada warga untuk bersabar. Penyidik kami masih tetap bekerja,” pungkas Iptu Sumarjaya.