31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 11:05 AM WIB

Cek Air Irigasi, Ibu Rumah Tangga Dihajar Tetangga, Tulang Leher Patah

DENPASAR – Malang nian nasib ibu rumah tangga bernama Buni, 52. Wanita yang tinggal di Jalan Pengayasan, Denpasar Selatan,

ini menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh tetangganya, Herman, 30, yang berlangsung di areal Subak Intaran, Jumat (22/2) lalu sekitar pukul 15.00.

Motif kasus ini hanya sepele lantaran salah paham. Mirisnya, wanita tersebut dianiaya hingga patah tulang leher dan nyaris tewas. Permasalahan ini lalu dilaporkan ke Polsek Denpasar, kemarin.

Menurut informasi, permasalahan ini bermula ketika Buni, 52, sementara memantau sawah yang digarapnya sedang dialiri air.

Tiba-tiba datang Herman yang ingin mengalihkan air dengan cara menutup subak yang sedang dipakai Buni.

Saat itu, Ibu Rumah Tangga (IRT) ini langsung menegur. “Terjadilah salah paham antara kedua petani ini,” beber sumber.

Percekcokan pun tak terhindarkan. Bahkan, sampai beradu fisik, saling dorong. Buni dianiaya, beruntung petani lain datang dan melerai.

“Herman naik pitam dan akhirnya menganiaya Buni hingga babak belur. Ia dipukul berulangkali menggunakan tangan kosong.

Akibatnya Buni mengalami luka memar di sekujur tubuh. Hasil rontgen tulang leher bawah kiri patah,” ujarnya.

Buni pun terpaksa dibawa ke rumah sakit terdekat dan menjalani rawat inap. Setelah sedikit membaik ia langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Denpasar Selatan.

Mendapat laporan, Herman langsung diamankan saat itu juga di rumahnya, di Jalan Pengayasan tepatnya di timur sungai.

Kanitreskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Hadimastika K. Putro membenarkan kejadian itu. “Ya benar, Herman sudah ditahan dan motif dari masalah tersebut adalah salah paham. Kini kami masih dalami keterangan Herman,” paparnya. 

DENPASAR – Malang nian nasib ibu rumah tangga bernama Buni, 52. Wanita yang tinggal di Jalan Pengayasan, Denpasar Selatan,

ini menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh tetangganya, Herman, 30, yang berlangsung di areal Subak Intaran, Jumat (22/2) lalu sekitar pukul 15.00.

Motif kasus ini hanya sepele lantaran salah paham. Mirisnya, wanita tersebut dianiaya hingga patah tulang leher dan nyaris tewas. Permasalahan ini lalu dilaporkan ke Polsek Denpasar, kemarin.

Menurut informasi, permasalahan ini bermula ketika Buni, 52, sementara memantau sawah yang digarapnya sedang dialiri air.

Tiba-tiba datang Herman yang ingin mengalihkan air dengan cara menutup subak yang sedang dipakai Buni.

Saat itu, Ibu Rumah Tangga (IRT) ini langsung menegur. “Terjadilah salah paham antara kedua petani ini,” beber sumber.

Percekcokan pun tak terhindarkan. Bahkan, sampai beradu fisik, saling dorong. Buni dianiaya, beruntung petani lain datang dan melerai.

“Herman naik pitam dan akhirnya menganiaya Buni hingga babak belur. Ia dipukul berulangkali menggunakan tangan kosong.

Akibatnya Buni mengalami luka memar di sekujur tubuh. Hasil rontgen tulang leher bawah kiri patah,” ujarnya.

Buni pun terpaksa dibawa ke rumah sakit terdekat dan menjalani rawat inap. Setelah sedikit membaik ia langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Denpasar Selatan.

Mendapat laporan, Herman langsung diamankan saat itu juga di rumahnya, di Jalan Pengayasan tepatnya di timur sungai.

Kanitreskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Hadimastika K. Putro membenarkan kejadian itu. “Ya benar, Herman sudah ditahan dan motif dari masalah tersebut adalah salah paham. Kini kami masih dalami keterangan Herman,” paparnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/