26.7 C
Jakarta
25 November 2024, 5:04 AM WIB

Tutup Kasus Pedofil, Ada Apa Dengan Polda Bali?

DENPASAR – Pemerhati kasus-kasus anak di Bali, Siti Sapurah mengaku kecewa berat dengan Polda Bali karena seakan menutup kasus pedofil di Bali yang diduga menjerat seorang tokoh besar di Bali berinisial GI.
Ipung, panggilan akrabnya menyebut biasanya Polisi sangat garang dalam kasus-kasus kejahatan lain, namun dalam kasus kejahatan yang luar biasa seperti kasus ini justru melempem.

“Ada apa dengan Polda Bali?” tanya Ipung. Baginya, ada keanehan karena  menutup kasus kejahatan yang luar biasa padahal ada korban.

 “Dengan pertimbangan yang nggak masuk akal itu artinya Polda memperlihatkan kelemahannya di depan pelaku. Secara kita tahu korban sodomi berpotensi menjadi pelaku,” ujarnya.
Dijelaskannya, dalam kasus yang bersifat kejahatan yang Luar biasa tidak harus menunggu laporan. “Apalagi polda sudah membuat laporan informasi dan semua informasi yg saya berikan sudah di tindaklanjuti.

Dan, semua yang di panggil mengakui ada peristiwa tersebut. Dan ada korbannya. Lalu kurang apa lagi?,” ungkapnya.
Seharusnya, kata Ipung, Polda memeriksa terduga pelaku atau memeriksa rekam jejak digitalnya terduga, maka semua akan terjawab. 
“Apakah cukup sampai korban di tahun 2015? Atau jangan-jangan  sepanjang tahun 2016 sampai sekarang korbannya bertambah,” singgungnya.
Pasca ini, apa yang akan dilakukan? “Saya sudah siapkan surat untuk Kapolri dan Menteri PPPPA. Ada korban tapi tak bersedia diungkap demi masa lalu

yang harus dilupakan itu bukan alasan untuk mendiamkan kasus ini. Karena kejahatan tetap lah kejahatan,” ujarnya dengan menggebu-gebu.
Selama ini, Ipung menyebut ia banyak menangani kasus kejahatan luar biasa. Pelapor dan korban yang sudah berdamai pun kasusnya tetap di lanjutkan bahkan tetap saja masuk penjara dan di putus hakim.
“Tapi ya terserah lah, saya tidak punya hak memaksa aparat polisi untuk bekerja! Saya bukan siapa-siapa hanya seorang perempuan

yang ingin sedikit berbuat demi menyelamatkan anak negeri dan menyelamatkan Generasi Anak Bali kedepan,” tuturnya.

DENPASAR – Pemerhati kasus-kasus anak di Bali, Siti Sapurah mengaku kecewa berat dengan Polda Bali karena seakan menutup kasus pedofil di Bali yang diduga menjerat seorang tokoh besar di Bali berinisial GI.
Ipung, panggilan akrabnya menyebut biasanya Polisi sangat garang dalam kasus-kasus kejahatan lain, namun dalam kasus kejahatan yang luar biasa seperti kasus ini justru melempem.

“Ada apa dengan Polda Bali?” tanya Ipung. Baginya, ada keanehan karena  menutup kasus kejahatan yang luar biasa padahal ada korban.

 “Dengan pertimbangan yang nggak masuk akal itu artinya Polda memperlihatkan kelemahannya di depan pelaku. Secara kita tahu korban sodomi berpotensi menjadi pelaku,” ujarnya.
Dijelaskannya, dalam kasus yang bersifat kejahatan yang Luar biasa tidak harus menunggu laporan. “Apalagi polda sudah membuat laporan informasi dan semua informasi yg saya berikan sudah di tindaklanjuti.

Dan, semua yang di panggil mengakui ada peristiwa tersebut. Dan ada korbannya. Lalu kurang apa lagi?,” ungkapnya.
Seharusnya, kata Ipung, Polda memeriksa terduga pelaku atau memeriksa rekam jejak digitalnya terduga, maka semua akan terjawab. 
“Apakah cukup sampai korban di tahun 2015? Atau jangan-jangan  sepanjang tahun 2016 sampai sekarang korbannya bertambah,” singgungnya.
Pasca ini, apa yang akan dilakukan? “Saya sudah siapkan surat untuk Kapolri dan Menteri PPPPA. Ada korban tapi tak bersedia diungkap demi masa lalu

yang harus dilupakan itu bukan alasan untuk mendiamkan kasus ini. Karena kejahatan tetap lah kejahatan,” ujarnya dengan menggebu-gebu.
Selama ini, Ipung menyebut ia banyak menangani kasus kejahatan luar biasa. Pelapor dan korban yang sudah berdamai pun kasusnya tetap di lanjutkan bahkan tetap saja masuk penjara dan di putus hakim.
“Tapi ya terserah lah, saya tidak punya hak memaksa aparat polisi untuk bekerja! Saya bukan siapa-siapa hanya seorang perempuan

yang ingin sedikit berbuat demi menyelamatkan anak negeri dan menyelamatkan Generasi Anak Bali kedepan,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/