MANGUPURA – Darah kembali tumpah dan menelan satu korban jiwa di Abian Semal Badung, Minggu (25/8) kemarin.
Dua kelompok pemuda, terlibat saling cekcok hanya karena salah paham saat berada di Cafe Madu, Abian Semal, Badung.
Kejadian tersebut berlanjut dan akhirnya kakak beradik I Kadek Roy Adinata, 23, mengalami luka tebasan di sekujur tubuh.
Korban akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian, tepat depan perumahan Alam Fajar, Banjar Desa, Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, sekitar pukul 02.00.
Sementara itu, adik sepupunya bernama Gede Nurhana Putra, 18, dalam kondisi sekarat di RSD Mangusada, Badung, karena mengalami luka tebas di beberapa bagian tubuhnya.
Menurut informasi, peristiwa ini bermula ketika segerombolan anak muda yang sama-sama asal Desa Sedang ini nongkrong di Cafe Madu sembari menenggak arak.
Mereka di antaranya, I Kadek Roy Adinata (korban meninggal), Agus Gede Nurhana Putra (korban sekarat), I Made Adi Wiguna, I Putu Agus Swastika, dan beberapa lainnya kurang lebih berjumlah 10 orang.
Sedang asyik nongkrong dan menikmati minuman, datang sekelompok pemuda dari desa tetangga yakni Desa Sibang Gede, kurang lebih 7 orang di pimpin oleh pelaku berinisial Dewa EAM, 15, dan Putu BWA, 15.
“Pelaku dan korban ini saling kenal tapi selama ini tidak pernah barengan. Sama-sama tinggal di Abiansemal, namun antara kelompok korban yang rata-rata masih pelajar dan kelompok pelaku yang juga masih duduk di bangku SMP ini tinggalnya beda desa,” bisik sumber dari Petugas Polsek Abian Semal, Minggu sore (25/8).
Kelompok pelaku yang baru saja pulang dari Gianyar sempat memesan minuman di Café. Diduga karena terlibat saling pandang, akhirnya terlibat saling tantang disertai saling caci maki.
Saling baku hantam menggunakan tangan kosong pun tak terhindarkan. Akhirnya warga setempat termasuk pemilik kafe melerai aksi mereka, sekitar pukul 01.00.
Kedua belah pihak sama sama pergi meninggalkan Cafe Madu. Sayang, keributan tersebut kembali terjadi saat dua kelompok pemuda ini sama-sama melintas dengan sepeda motor di kawasan jalan raya sebelah barat perumahan Alam Pajar Desa Angantaka.
“Warga setempat pun keluar dan membubarkan aksi itu. Saat itu anak-anak dari Desa Sibanggede mengarah ke timur jurusan Desa Kutri Gianyar,
tetapi korban Agus naik sepeda motor dibonceng oleh korban Roy berusaha mengejar kedua pelaku,” beber sumber.
Sampai ke Desa Tunon, pelaku berhasil kabur dan pulang ke rumahnya di Banjar Tunon. Ternyata dua pelaku ini merasa tidak puas dan mengambil sebilah parang dan kembali ke jalan raya.
Keduanya kembali mengejar korban. Dewa EAM memegang parang di bonceng oleh Putu BSW. Bak film action, saling kejar mengejar pun tak terhindarkan dan sampai di pertigaan Desa Samu di Jalan kerasan Desa Sedang motor pelaku menyerempet motor korban.
Saat itu, pelaku Putu BWS menendang motor lawannya hingga oleng dan lawannya pun terjatuh, sekitar pukul 02.00.
“Dewa EAM langsung turun dari motor dan menebas kedua korban dengan sebilah parang (blakas) secara membabi buta. Roy tewas dengan sejumlah luka dan akhirnya meninggal di TKP.
Sementara Agus mendapatkan luka tebasan dan kondisinya sekarat di RSD Mangusadar,” papar sumber kembali.
Setelah mendapatkan laporan dari adik korban bernama I Made Adi Wiguna, 15, polisi langsung bergerak cepat. Polisi mengamankan sejumlah teman-teman korban dan juga dua pelaku bersama teman-teman.
“Pelaku langsung kami amankan tak lama setelah kejadian,” ujar Kapolsek Abian Semal Kompol IB Bagus Mertayasa.