Musibah kebakaran yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Patas menyisakan banyak cerita miris.
Bukan saja kebakaran terjadi saat masa liburan sekolah siswa. Namun, akibat musibah kebakaran yang diduga dari hubungan arus pendek listrik di ruang guru itu juga meludeskan seluruh bangunan dan dokumen penting sekolah.
JULIADI, Gerokgak
WAJAH pucat bercampur lemas terlihat dari raut salah seorang guru kontrak Ida Purnawati, 33, saat dirinya melihat bangunan sekolah SDN 3 Patas dalam kondisi ludes terbakar.
Ida Purnawati tak menyangka jika masa liburan sekolah yang baru berjalan beberapa hari akan berujung musibah.
“Semua berkas dan syarat untuk pendaftaran CPNS, termasuk ijazah asli SD sampai Sarjana hangus terbakar. Padahal rencana hari ini saya ambil ke sekolah,” ujar Ida dengan raut sedih sambil duduk berselonjor diteras sekolah Kamis (25/12).
Dituturkan Ida, dia mengetahui peristiwa kebakaran di gedung sekolah yang beralamat di Banjar Yeh Panes, Patas, Gerokgak, itu pertama kali dari group whatshapp (WA) guru kontrak di ponsel miliknya.
Awalnya Ida tak percaya, namun setelah beredar foto di group semakin membuatnya yakin.
“Saya pas kejadian kebakaran ada di rumah. Setelah saya cek datang ke sekolah. Ruang kelas 1,2 dan 3 beserta ruangan guru tak tersisa apapun kondisi ludes kebakar,” sebut Ida dengan pasrah.
Atas musibah itu, Ida mengaku bakal terancam tak dapat mengikuti ujian CPNS.
Gagal mengikuti ujian CPNS karena seluruh berkas pendaftaran tes CPNS ludes terbakar.
Bahkan SK kontrak mengajar sejak tahun 2005 juga ikut terbakar.
Sementara itu, mantan Kepala SDN 3 Patas, I Putu Suara yang baru saja pensiun pada Selasa (24/12) mengatakan, akibat kebakaran, beberapa barang berharga dan dokumen penting seperti ijazah guru kontrak,
buku K13 milik 167 siswa semester 1 dan 2, satu unit komputer, dua mesin printer, dispenser, bangku dan meja siswa arsip sekolah, termasuk berkas LPJ dana bos yang akan dilaporkan akhir tahun ludes terbakar.
Menurut Suara, dari taksiran kerugian, diperkirakan, akibat musibah kebakaran, pihak sekolah mengalami kerugian hingga Rp 800 juta lebih.
“Penyebab kebakaran belum kami ketahui jelas. Kami sudah lapor ke Polsek Gerokgak agar segera dilakukan penyedikan terkait peristiwa kebakaran ini,” tandasnya.