NEGARA– Satuan Polisi Pampong Praja (Satpol PP) Propinsi Bali dan Satpol PP Jawa Timur, Selasa malam (24/12), menggelar operasi bersama di pintu masuk Bali.
Operasi bersama Satpol PP ini untuk memeriksa barang dan kelengkapan identitas orang yang masuk Bali.
Operasi gabungan yang dipimpin Kepala Satuan Pol PP Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi dengan memeriksa setiap orang yang menggunakan mobil pribadi, motor maupun bus.
Selain di pos KTP Terminal Gilimanuk, pemeriksaan juga dilakukan di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik, Gilimanuk.
Operasi gabungan dengan sandi “Bali Trepti” ini merupakan bagian dari upaya menjaga Bali terutama saat Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
“Selain melibatkan Satpol PP seluruh Bali dan instansi terkait, kami juga melibatkan komponen masyarakat lainnya seperti pecalang,” jelas Rai Dharmadi.
Menurutnya, keamanan Bali harus dijaga. Karena sebagai destinasi wisata yang sudah mendunia, keamanan merupakan jaminan utama.
Sekecil apapun masalah yang terjadi di Bali, bisa mendunia dan akhirnya mempengaruhi kunjungan wisatawan datang ke Bali.
“Bali merupakan destinasi wisata dunia. Ini salah satu upaya ikut menjaga Bali,” terangnya.
Lebih lanjut, selain pemeriksaan dilakukan di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, pemeriksaan juga akan dilakukan di sejumlah terminal antar provinsi, terminal antarkota, pelabuhan tradisional dan objek wisata.
Intinya, lanjut Rai Dharmadi, pelaksanaan Nataru di Bali bisa berjalan aman dan kondusif.
Sementara, perwakilan Satpol PP Provinsi Jawa Timur Ahmad Arief menambahkan, operasi bersama merupakan salah satu wujud MoU yang disepakati antarprovinsi.
Terjunnya Satpol PP Jawa Timur sebanyak 21 personil tersebut merupakan yang pertama. Nantinya, yang dilakukan Satpol PP Bali ini juga akan diterapkan di Jawa Timur.
“Ini juga bisa menjadi acuan bagi kami. Terutama di pintu-pintu masuk dan keluar Jawa Timur,” terangnya.
Saat melakukan operasi gabungan, mendapati pengiriman daging unggas yang dokumennya tidak lengkap. Sebanyak 2 ton daging ayam yang dikirim dari Jawa Timur itu diketahui belum lengkap dokumennya.
Pihak Satpol PP Provinsi Jawa Timur yang ikut mengecek juga memastikan pengiriman daging unggas itu belum lengkap dokumen, khususnya rekomendasi dari Dinas asal daging tersebut dikirim.
Sehingga petugas mengambil tindakan memulangkan kedua mobil guna melengkapi dokumennya