29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:38 AM WIB

JRX Mengaku Gunakan Diksi Nyeleneh agar IDI Mau Diskusi, Eh ke Polisi

DENPASAR – Drummer Superman Is Dead, JRX SID menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Denpasar pada Selasa (27/10). Dia diberondong sejumlah pertanyaan oleh majelis hakim, jaksa penuntut umum maupun kuasa hukumnya.

Mengawali pemeriksaan, jaksa penuntut umum memberikan sejumlah pertanyaan terkait caption postingan dan emoticon yang dipermasalahkan IDI sebagaimana yang diunggah JRX di media sosialnya.

JRX pun memperjelas diksi (pilihan kata) “kacung”, “bubarkan” dengan tulisan huruf kapital dan emoticon babi yang ia gunakan. Ia mengaku melakukan itu semua agar mendapatkan respons dari pihak IDI setelah beberapa kali mengajak diskusi.

“Justru saya berharap akan ada reaksi dari IDI. Beberapa kali saya ajak IDI diskusi, tetapi tak ditanggapi. Makanya saya menggunakan diksi nyeleneh supaya direspons,” ujar JRX dalam persidangan.

Apakah sengaja memilih kata kacung? “Saya sengaja memilih kata kacung karena menurut saya, kacung itu memiliki makna pelayan atau yang melayani,” jawabnya.

Begitu juga dengan emoticon babi yang digunakan. Baginya, emoticon seperti itu sudah menjadi kebiasaan dan biasanya juga tak nyambung dengan isi teks. Hal itu dapat dilihat dari postingan JRX yang lainnya. Emoticon dan teks sering tak nyambung.

“Saya saat itu sedang makan nasi babi guling, ya saya pakai emot (emoticon) babi. Bahkan, dulu Ayah saya pernah tak emot icon badut. Begitu juga istri saat pakai lipstik, ya saya pakai emot icon lipstik,” ujarnya.

“Bagi saya emot babi itu lucu. Saya juga sengaja pakai huruf besar untuk nulis kata bubarkan supaya direspons,” lanjut JRX.

Respons yang dimaksud JRX adalah IDI mengajak diskusi, buka melapor ke polisi. “Kemarin waktu di sidang, IDI nggak mau merespons ajakan diskusi saya karena mengaku sibuk mengurus pasien, tapi malah ada waktu untuk melaporkan saya ke polisi yang jauh lebih ribet,” sindirnya.

Berjam-jam menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan sebagai terdakwa membuat tenggorokan JRX cepat kering. Ia pun meminta majelis hakim mengizinkannya minum air.  Terhitung, dua botol sudah ia habiskan selama sidang yang digelar dua jam itu.

DENPASAR – Drummer Superman Is Dead, JRX SID menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Denpasar pada Selasa (27/10). Dia diberondong sejumlah pertanyaan oleh majelis hakim, jaksa penuntut umum maupun kuasa hukumnya.

Mengawali pemeriksaan, jaksa penuntut umum memberikan sejumlah pertanyaan terkait caption postingan dan emoticon yang dipermasalahkan IDI sebagaimana yang diunggah JRX di media sosialnya.

JRX pun memperjelas diksi (pilihan kata) “kacung”, “bubarkan” dengan tulisan huruf kapital dan emoticon babi yang ia gunakan. Ia mengaku melakukan itu semua agar mendapatkan respons dari pihak IDI setelah beberapa kali mengajak diskusi.

“Justru saya berharap akan ada reaksi dari IDI. Beberapa kali saya ajak IDI diskusi, tetapi tak ditanggapi. Makanya saya menggunakan diksi nyeleneh supaya direspons,” ujar JRX dalam persidangan.

Apakah sengaja memilih kata kacung? “Saya sengaja memilih kata kacung karena menurut saya, kacung itu memiliki makna pelayan atau yang melayani,” jawabnya.

Begitu juga dengan emoticon babi yang digunakan. Baginya, emoticon seperti itu sudah menjadi kebiasaan dan biasanya juga tak nyambung dengan isi teks. Hal itu dapat dilihat dari postingan JRX yang lainnya. Emoticon dan teks sering tak nyambung.

“Saya saat itu sedang makan nasi babi guling, ya saya pakai emot (emoticon) babi. Bahkan, dulu Ayah saya pernah tak emot icon badut. Begitu juga istri saat pakai lipstik, ya saya pakai emot icon lipstik,” ujarnya.

“Bagi saya emot babi itu lucu. Saya juga sengaja pakai huruf besar untuk nulis kata bubarkan supaya direspons,” lanjut JRX.

Respons yang dimaksud JRX adalah IDI mengajak diskusi, buka melapor ke polisi. “Kemarin waktu di sidang, IDI nggak mau merespons ajakan diskusi saya karena mengaku sibuk mengurus pasien, tapi malah ada waktu untuk melaporkan saya ke polisi yang jauh lebih ribet,” sindirnya.

Berjam-jam menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan sebagai terdakwa membuat tenggorokan JRX cepat kering. Ia pun meminta majelis hakim mengizinkannya minum air.  Terhitung, dua botol sudah ia habiskan selama sidang yang digelar dua jam itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/