RadarBali.com – Upaya Polda Bali beserta jajaran membentuk tim khusus untuk memberantas Street Crime (kejahatan jalanan), belum berjalan maksimal.
Buktinya, kasus yang melibatkan geng motor lagi-lagi terjadi. Kali ini dialami anak baru gede bernama Widia MM, 17.
Pelajar SMK di Kota Denpasar ini menjadi bulan-bulanan anggota geng motor di Jalan Mirah Cempaka, tepatnya di belakang Apotik Kimia Farma, Cokroaminoto, Ubung, Kamis (27/7) malam menjelang pergantian hari.
Nyawa korban nyaris melayang setelah dianiaya dan ditusuk pelaku menggunakan sebilah benda tajam, tepat menggenai dada kanan dan pergelangan tangan kanan.
Apa yang dialami korban Widia seperti mengulang aksi kekerasan yang dilakukan geng motor di Kota Denpasar dan sekitarnya.
Catatan Jawa Pos Radar Bali, terjadi beberapa kali kasus kekerasan yang melibatkan geng motor. Dan, semua korbannya nyaris meregang nyawa.
Di wilayah hukum Polsek Denpasar Barat sendiri ada beberapa titik tempat mangkal anggota geng motor. Mereka bahkan kerap melakukan aksi balap liar di kawasan tersebut.
Di antaranya di Jalan Mahendratta, Jalan Gatot Subroto, Jalan Cargo, dan beberapa lainnya. Celakanya, meski polisi kerap melakukan patroli, ulah geng motor tak pernah sepi dari pemberitaan.
Mereka terus beraksi dan menyasar calon korban baru. Meski fakta jelas terlihat di lapangan, polisi seperti menutup mata dengan aksi street crime ini.
Buktinya, mereka tak mengakui kalau aksi kejahatan jalanan itu dilakukan geng motor.
“Diduga karena salah paham. Korban mengalami luka di dada kanan atas dan di pergelangan tangan kanan,” kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol Gede Sumena terkait insiden yang menimpa korban Widia MM, Kamis (27/7) malam di Jalan Mirah Cempaka.
“Pelaku bukan geng motor, dan bukan komplotan ABG nakal. Kejadian ini murni karena salah paham,” klaimnya sekali lagi.