27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:44 AM WIB

Bongkar Arena Judi Tajen di Tanguwisia Seririt, Ini Fakta yang Terkuak

SINGARAJA – Berpotensi menciptakan klaster baru penyebaran Covid-19 di Buleleng, aparat kepolisian dibantu TNI AD dan Trantib Kecamatan Seririt, membongkar arena tajen di Desa Tanguwisia, Seririt, Minggu (27/9) kemarin.

Langkah tegas ini diambil lantaran penyebaran Covid-19 di Buleleng sejak beberapa minggu belakangan naik drastis.

Kapolsek Seririt Kompol I Gede Juli mengatakan, berdasar informasi masyarakat setempat, judi tajen di Desa Tanguwisia berulangkali digelar.

Bahkan, mereka kerap kucing-kucingan dengan aparat keamanan. Polisi sebenarnya telah berupaya melakukan langkah persuasif.

“Kami melalui Bhabinkamtibmas sudah minta supaya tidak diselenggarakan lagi. Tapi ternyata masih kucing-kucingan.

Pas kami datang memang sepi. Begitu kami pergi, ternyata main lagi beberapa seet (babak, Red),” kata Kompol Juli.

Belakangan pada Sabtu (26/9) lalu pihaknya mengendus adanya aktifitas judi tajen di sana. Bersama aparat TNI, trantib, dan pecalang, langsung dilakukan penggerebegan di lokasi tersebut.

Namun lokasi sudah sepi. “Kami ke sana posisinya sudah kosong. Biar tidak terulang, makanya kami bongkar saja sekalian lokasi tersebut,” ujar Kompol Juli.

Saat ini pihak kepolisian telah meminta keterangan terhadap Ida Bagus Sukrawan alias Gempa, pemilik lahan sekaligus orang yang diduga bertanggungjawab terhadap keberadaan areal tajen tersebut.

Apabila nantinya memenuhi unsur pidana, tak menutup kemungkinan aparat kepolisian meningkatkan kasus menjadi tahap penyidikan. 

SINGARAJA – Berpotensi menciptakan klaster baru penyebaran Covid-19 di Buleleng, aparat kepolisian dibantu TNI AD dan Trantib Kecamatan Seririt, membongkar arena tajen di Desa Tanguwisia, Seririt, Minggu (27/9) kemarin.

Langkah tegas ini diambil lantaran penyebaran Covid-19 di Buleleng sejak beberapa minggu belakangan naik drastis.

Kapolsek Seririt Kompol I Gede Juli mengatakan, berdasar informasi masyarakat setempat, judi tajen di Desa Tanguwisia berulangkali digelar.

Bahkan, mereka kerap kucing-kucingan dengan aparat keamanan. Polisi sebenarnya telah berupaya melakukan langkah persuasif.

“Kami melalui Bhabinkamtibmas sudah minta supaya tidak diselenggarakan lagi. Tapi ternyata masih kucing-kucingan.

Pas kami datang memang sepi. Begitu kami pergi, ternyata main lagi beberapa seet (babak, Red),” kata Kompol Juli.

Belakangan pada Sabtu (26/9) lalu pihaknya mengendus adanya aktifitas judi tajen di sana. Bersama aparat TNI, trantib, dan pecalang, langsung dilakukan penggerebegan di lokasi tersebut.

Namun lokasi sudah sepi. “Kami ke sana posisinya sudah kosong. Biar tidak terulang, makanya kami bongkar saja sekalian lokasi tersebut,” ujar Kompol Juli.

Saat ini pihak kepolisian telah meminta keterangan terhadap Ida Bagus Sukrawan alias Gempa, pemilik lahan sekaligus orang yang diduga bertanggungjawab terhadap keberadaan areal tajen tersebut.

Apabila nantinya memenuhi unsur pidana, tak menutup kemungkinan aparat kepolisian meningkatkan kasus menjadi tahap penyidikan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/