34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 12:36 PM WIB

Kalapas Curigai Barang Terlarang Milik Willy Dipasok Lewat Truk Sampah

DENPASAR – Dibuangnya Abdul Rahman alias Willy Akasaka ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, masih menyisakan banyak misteri.

Dari mana asal muasal barang-barang terlarang Willy Akasaka selama mendekam di Lapas Kelas IIA Kerobokan.

Meski berada di dalam bui, Willy ternyata masih leluasa mengatur transaksi peredaran narkoba di Bali.

Saat digerebek menjelang subuh pada Rabu (27/3) lalu, polisi menemukan uang tunai puluhan juta beserta buku tabungan.

Belum lagi perhiasan yang disimpan dalam kotak berkode khusus. Polisi juga menemukan bong atau alat isap sabu.

Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Tonny Nainggolan mengatakan, kemungkinan barang milik Willy Akasaka diselundupkan lewat jalur-jalur tikus yang minim penjagaan.

Dijelaskan Tonny, salah satu jalur yang kemungkinan dipakai menyelundupkan barang terlarang yaitu lewat truk sampah.

Barang-barang terlarang bisa saja dicampur ke dalam sampah untuk mengelabuhi petugas. Selain truk sampah, yang masih diselidiki adalah mobil ambulans, mobil pengangkut material bangunan, dan mobil koperasi milik lapas.

Apakah mobil-mobil itu tidak diperiksa saat masuk ke dalam lapas? “Sulit memeriksa mobil sebesar itu. Misalnya mobil sampah atau mobil amterial, cukup sulit memeriksanya. Tapi, semua masih kami dalami,” tukasnya.

Tony memperkirakan barang-barang tersebut masuk ke dalam lapas tidak sekaligus satu waktu. Tonny mencontohkan perhiasan.

Bisa jadi perhiasan masuk dengan cara dicicil satu per satu. “Bisa saja ada orang besuk pakai perhiasan, kemudian setelah bertemu dikasih lalu dipakai. Terus dicicil satu-satu jadi banyak,” bebernya.

Begitu juga dengan uang yang bisa dititipkan pengunjung. Apalagi, penjaga tidak terlalu perhatian terhadap uang yang dibawa pengunjung.

Penjaga biasanya memeriksa benda-benda seperti makanan, pakaian atau lainnya selain uang. Saat dikejar tentang buku tabungan bank Willy, Tonny masih melakukan pendalaman.

Buku-buku itu semuanya sudah dibawa polisi. “Setahu kami rekening dia (Willy) sudah diblokir semua. Tapi, sekali lagi kami belum bisa pastikan karena ini masih kami dalami,” tukas pria berkacamata itu.

Apa sanksi jika ada orang dalam lapas yang terlibat? Tonny menyatakan tentu akan diberikan sanksi. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pihak berwajib.

“Kami tidak akan menahan pihak kepolisian. Kami akan buka semuanya,” pungkasnya. 

DENPASAR – Dibuangnya Abdul Rahman alias Willy Akasaka ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, masih menyisakan banyak misteri.

Dari mana asal muasal barang-barang terlarang Willy Akasaka selama mendekam di Lapas Kelas IIA Kerobokan.

Meski berada di dalam bui, Willy ternyata masih leluasa mengatur transaksi peredaran narkoba di Bali.

Saat digerebek menjelang subuh pada Rabu (27/3) lalu, polisi menemukan uang tunai puluhan juta beserta buku tabungan.

Belum lagi perhiasan yang disimpan dalam kotak berkode khusus. Polisi juga menemukan bong atau alat isap sabu.

Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Tonny Nainggolan mengatakan, kemungkinan barang milik Willy Akasaka diselundupkan lewat jalur-jalur tikus yang minim penjagaan.

Dijelaskan Tonny, salah satu jalur yang kemungkinan dipakai menyelundupkan barang terlarang yaitu lewat truk sampah.

Barang-barang terlarang bisa saja dicampur ke dalam sampah untuk mengelabuhi petugas. Selain truk sampah, yang masih diselidiki adalah mobil ambulans, mobil pengangkut material bangunan, dan mobil koperasi milik lapas.

Apakah mobil-mobil itu tidak diperiksa saat masuk ke dalam lapas? “Sulit memeriksa mobil sebesar itu. Misalnya mobil sampah atau mobil amterial, cukup sulit memeriksanya. Tapi, semua masih kami dalami,” tukasnya.

Tony memperkirakan barang-barang tersebut masuk ke dalam lapas tidak sekaligus satu waktu. Tonny mencontohkan perhiasan.

Bisa jadi perhiasan masuk dengan cara dicicil satu per satu. “Bisa saja ada orang besuk pakai perhiasan, kemudian setelah bertemu dikasih lalu dipakai. Terus dicicil satu-satu jadi banyak,” bebernya.

Begitu juga dengan uang yang bisa dititipkan pengunjung. Apalagi, penjaga tidak terlalu perhatian terhadap uang yang dibawa pengunjung.

Penjaga biasanya memeriksa benda-benda seperti makanan, pakaian atau lainnya selain uang. Saat dikejar tentang buku tabungan bank Willy, Tonny masih melakukan pendalaman.

Buku-buku itu semuanya sudah dibawa polisi. “Setahu kami rekening dia (Willy) sudah diblokir semua. Tapi, sekali lagi kami belum bisa pastikan karena ini masih kami dalami,” tukas pria berkacamata itu.

Apa sanksi jika ada orang dalam lapas yang terlibat? Tonny menyatakan tentu akan diberikan sanksi. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pihak berwajib.

“Kami tidak akan menahan pihak kepolisian. Kami akan buka semuanya,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/