30.8 C
Jakarta
12 September 2024, 11:42 AM WIB

Sempat Dikira Corona, Petugas Ngaku Panik Saat Evakuasi Jasad Violetta

KEMATIAN Herlina Violetta di rumah kontrakannya di Perumahan Nata Graha, Banjar Dukuh Tangkas, Gang Sekar No B14, Pemogan Densel, Minggu (29/3) sekitar pukul 20.30 benar-benar membuat warga sekitar gempar.

 

Bahkan tak hanya heboh, warga dan petugas juga sempat dibuat panik dengan tewasnya perempuan 37 tahun berparas cantik asal Desa Kaluku, Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara, Sulawesi Selatan ini. Kenapa?

 

 

ANDRE SULLA, Denpasar

 

Meski pihak kepolisian dari Polsek Denpasar Selatan menduga korban Violleta tewas karena sakit demam berdarah (DB).

Namun kematian perempuan yang semasa hidupnya bekerja sebagai ladies companion (LC) atau pemandu lagu di salah satu club terkenal di Bali itu sempat membuat warga dan petugas cemas.

 

Mereka cemas, karena sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sakit panas dan demam.

 

Seperti dibenarkan salah seorang petugas BPBD Kota Denpasar. Saat dikonfirmasi disela evakuasi jasad korban, petugas sempat menyatakan jika warga sempat panik.

 

“Ya warga sempat dibuat panik. Saat evakuasi, petugas pun was-was menggunakan APD. Sebab, di tengah wabah korona yang menggegerkan dunia ini ditambah tewasnnya wanita tersebut dugaan panas tinggi dan demam maka secara otomatis publik mengira ini adalah korban korona,” aku petugas BPBD.

 

Sementara itu, Kapolsek Denpoasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya menyatakan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan beberapa saksi termasuk teman korban.

 

Dijelaskan, dari keterangan teman korban bernama Adnan, 25, diketahui bahwa sebelum ditemukan tewas, korban Herlina Violetta sempat mengeluh sakit sebelum hari raya Nyepi.

 

“Sebelum Nyepi, saksi (Adnan) ini datang ke tempat korban (Violetta) dan di sana ia mengaku sedang sakit panas dan demam,”jelas mantan Kapolsek Kuta ini

 

Selanjutnya, khawatir dengan kondisi korban, Minggu (29/3) sekitar pukul 20.30, Adnan mencoba mengecek HP wanita tersebut namun tidak aktif.

 

Waswas terjadi sesuatu pada korban, saksi kemudian nekat datang jauh-jauh dari Gianyar ke Denpasar untuk mengecek kondisi  korban.

 

“Minggu sore saksi sempat telepon korban. Tetapi berkali-kali ditelepon HP korban tidak aktif, dan kemudian malamnya saksi memutuskan ke Denpasar, “imbuh Wirajaya

 

Singkat cerita, setiba di rumah kontrakan korban, saksi menemukan korban sudah meninggal.

 

Dugaan sementara, korban Violetta meninggal karena sakit DB, dan untuk sementara jenazah dititip di RSUP Sanglah Denpasar

KEMATIAN Herlina Violetta di rumah kontrakannya di Perumahan Nata Graha, Banjar Dukuh Tangkas, Gang Sekar No B14, Pemogan Densel, Minggu (29/3) sekitar pukul 20.30 benar-benar membuat warga sekitar gempar.

 

Bahkan tak hanya heboh, warga dan petugas juga sempat dibuat panik dengan tewasnya perempuan 37 tahun berparas cantik asal Desa Kaluku, Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara, Sulawesi Selatan ini. Kenapa?

 

 

ANDRE SULLA, Denpasar

 

Meski pihak kepolisian dari Polsek Denpasar Selatan menduga korban Violleta tewas karena sakit demam berdarah (DB).

Namun kematian perempuan yang semasa hidupnya bekerja sebagai ladies companion (LC) atau pemandu lagu di salah satu club terkenal di Bali itu sempat membuat warga dan petugas cemas.

 

Mereka cemas, karena sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sakit panas dan demam.

 

Seperti dibenarkan salah seorang petugas BPBD Kota Denpasar. Saat dikonfirmasi disela evakuasi jasad korban, petugas sempat menyatakan jika warga sempat panik.

 

“Ya warga sempat dibuat panik. Saat evakuasi, petugas pun was-was menggunakan APD. Sebab, di tengah wabah korona yang menggegerkan dunia ini ditambah tewasnnya wanita tersebut dugaan panas tinggi dan demam maka secara otomatis publik mengira ini adalah korban korona,” aku petugas BPBD.

 

Sementara itu, Kapolsek Denpoasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya menyatakan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan beberapa saksi termasuk teman korban.

 

Dijelaskan, dari keterangan teman korban bernama Adnan, 25, diketahui bahwa sebelum ditemukan tewas, korban Herlina Violetta sempat mengeluh sakit sebelum hari raya Nyepi.

 

“Sebelum Nyepi, saksi (Adnan) ini datang ke tempat korban (Violetta) dan di sana ia mengaku sedang sakit panas dan demam,”jelas mantan Kapolsek Kuta ini

 

Selanjutnya, khawatir dengan kondisi korban, Minggu (29/3) sekitar pukul 20.30, Adnan mencoba mengecek HP wanita tersebut namun tidak aktif.

 

Waswas terjadi sesuatu pada korban, saksi kemudian nekat datang jauh-jauh dari Gianyar ke Denpasar untuk mengecek kondisi  korban.

 

“Minggu sore saksi sempat telepon korban. Tetapi berkali-kali ditelepon HP korban tidak aktif, dan kemudian malamnya saksi memutuskan ke Denpasar, “imbuh Wirajaya

 

Singkat cerita, setiba di rumah kontrakan korban, saksi menemukan korban sudah meninggal.

 

Dugaan sementara, korban Violetta meninggal karena sakit DB, dan untuk sementara jenazah dititip di RSUP Sanglah Denpasar

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/