28.6 C
Jakarta
14 Desember 2024, 9:40 AM WIB

TNI Tak Temukan Pergerakan Jaringan Teroris di Badung dan Denpasar

DENPASAR – Pasca-ledakan bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan, jajaran Personel TNI dari Kodim 1611/Badung, memperketat penjagaan di sejumlah wilayah di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme lanjutan ataupun gangguan Kamtibmas lainnya yang terjadi pasca ledakan Bom di Makassar.

Komandan Distrik Militer, (Dandim) 1611/Badung, Kolonel Inf I Made Alit Yudana menjelaskan, atas perintah Pangdam IX / Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, melalui Danrem 163 / Wira Satya, Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., mengaku telah menggelar pasukan untuk menjaga sejumlah obyek vital yang ada di wilayah Badung dan Kota Denpasar.

Penjagaan khusus dilakukan di tempat – tempat ibadah guna menciptakan suasana Kamtibmas yang lebih kondusif dan aman. 

Menurutnya, situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat itu memang tidak bisa diprediksi. Sehingga dalam hal ini Kodim 1611/Badung berusaha untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap segala ancaman yang mungkin bisa saja terjadi setiap saat.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk tidak panik secara berlebihan dalam menanggapi isu-isu yang beredar.

“Yang penting dari kita adalah, bagaimana bisa untuk meningkatkan kewaspadaan. Dengan mengajak semua elemen masyarakat, untuk bergabung dalam menciptakan situasi yang lebih aman dan kondusif,” ujar Dandim I Made Alit Yudanadi, Selasa (30/3).

Selain itu, Dandim juga menambahkan, untuk di Provinsi Bali, khususnya di wilayah Badung dan Kota Denpasar, belum ditemukan adanya indikasi pergerakan dari jaringan terorisme tersebut.

Namun, pihaknya terus mengantisipasi dengan meningkatkan kesigapan para personel Kodim dalam upaya mencegah adanya aksi serupa seperti yang terjadi di Makassar.

“Belum ada, belum ada indikasinya. Karena memang kita selalu menerima laporan-laporan terkait hal tersebut, dan memang belum ada yang mengarah ke situ. Tapi kita akan selalu siap mengantisipasi untuk mencegah aksi-aksi yang mungkin bisa saja terjadi,” tandasnya.

DENPASAR – Pasca-ledakan bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan, jajaran Personel TNI dari Kodim 1611/Badung, memperketat penjagaan di sejumlah wilayah di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme lanjutan ataupun gangguan Kamtibmas lainnya yang terjadi pasca ledakan Bom di Makassar.

Komandan Distrik Militer, (Dandim) 1611/Badung, Kolonel Inf I Made Alit Yudana menjelaskan, atas perintah Pangdam IX / Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, melalui Danrem 163 / Wira Satya, Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., mengaku telah menggelar pasukan untuk menjaga sejumlah obyek vital yang ada di wilayah Badung dan Kota Denpasar.

Penjagaan khusus dilakukan di tempat – tempat ibadah guna menciptakan suasana Kamtibmas yang lebih kondusif dan aman. 

Menurutnya, situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat itu memang tidak bisa diprediksi. Sehingga dalam hal ini Kodim 1611/Badung berusaha untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap segala ancaman yang mungkin bisa saja terjadi setiap saat.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk tidak panik secara berlebihan dalam menanggapi isu-isu yang beredar.

“Yang penting dari kita adalah, bagaimana bisa untuk meningkatkan kewaspadaan. Dengan mengajak semua elemen masyarakat, untuk bergabung dalam menciptakan situasi yang lebih aman dan kondusif,” ujar Dandim I Made Alit Yudanadi, Selasa (30/3).

Selain itu, Dandim juga menambahkan, untuk di Provinsi Bali, khususnya di wilayah Badung dan Kota Denpasar, belum ditemukan adanya indikasi pergerakan dari jaringan terorisme tersebut.

Namun, pihaknya terus mengantisipasi dengan meningkatkan kesigapan para personel Kodim dalam upaya mencegah adanya aksi serupa seperti yang terjadi di Makassar.

“Belum ada, belum ada indikasinya. Karena memang kita selalu menerima laporan-laporan terkait hal tersebut, dan memang belum ada yang mengarah ke situ. Tapi kita akan selalu siap mengantisipasi untuk mencegah aksi-aksi yang mungkin bisa saja terjadi,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/