29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:05 AM WIB

ABG Ditemukan Tewas Gantung Diri, Pacar Korban Ungkap Fakta Ganjil

GIANYAR – Tak ada yang tahu alasan I Putu Antaro Deva, 19, nekat bunuh diri. Pemuda asal Banjar Taro Kelod, Desa Taro,

Kecamatan Tegallalang itu ditemukan tewas gantung diri, Kamis (29/8) kemarin di tegalan belakang rumahnya.

Kejadian itu pun membuat pihak keluarga shock, termasuk pacar korban. Jasad korban ditemukan menggantung di pohon sirsak di belakang rumahnya di Banjar Taro Kelod, Kamis pagi pukul 06.00 Wita.

Saksi yang melihat pertama kali, Ni Ketut Rapug awalnya hendak melihat babi peliharaan di belakang rumahnya.

Saat itu, saksi Ni Ketut Rapug melihat korban dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali plastik berwarna biru.

Tali itu digantung pada pohon sirsak yang berada di belakang kandang babi. Lantaran melihat korban tergantung, Rapuh memanggil I Wayan Nyana yang merupakan ayah korban.

Selanjutnya korban diturunkan dengan cara memotong tali plastik yang dibantu oleh kerabatnya. Jasad korban langsung dipindahkan ke kamar korban.

Selanjutnya, kepolisian yang menerima informasi itu langsung menuju lokasi kejadian. Polisi tiba di rumah duka bersama dokter Puskesmas Tegallalang II, dr I Wayan Putu Parwata.

Dari hasil pemeriksaan dokter, tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri empat jam sebelum ditemukan.

Kemungkinan, korban melakukan upaya gantung diri sekitar pukul 02.00. Kanitreskrim Polsek Tegallalang Ipda I Wayan Juwahyudi seizin Kapolsek membenarkan kejadian itu.

“Dari  hasil  interogasi  terhadap pacar korban yang berstatus pelajar di Ubud, korban mengaku sering  mengeluh  mau  mengakhiri  hidupnya,” ujar Ipda Wayan Juwahyudi.

Sayangnya, pacarnya sendiri tidak pernah tahu apa masalah yang disimpan oleh korban. “Diduga karena  ada  permasalahan  pribadi. Namun,  korban  tidak  mau menceritakan  masalah apa yang dialaminya,” jelasnya.

Ipda Jiwahyudi menambahkan, korban ini sebetulnya beberapa kali ingin mengakhiri hidupnya. Pacar korban pernah  beberapakali  memergoki  korban  hendak  gantung  diri.

Hanya saja berhasil  dicegah. Bahkan , korban  terakhir melakukan  percobaan diri  Rabu lalu (23/8) lalu di tempat yang sama. Namun, saat itu berhasil digagalkan.

Nahas, Kamis kemarin, korban berhasil mengakhiri hidupnya. Terkait peristiwa itu dikatakan dari pihak keluarga tidak menuntut siapapun.

“Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah,” pungkasnya. 

GIANYAR – Tak ada yang tahu alasan I Putu Antaro Deva, 19, nekat bunuh diri. Pemuda asal Banjar Taro Kelod, Desa Taro,

Kecamatan Tegallalang itu ditemukan tewas gantung diri, Kamis (29/8) kemarin di tegalan belakang rumahnya.

Kejadian itu pun membuat pihak keluarga shock, termasuk pacar korban. Jasad korban ditemukan menggantung di pohon sirsak di belakang rumahnya di Banjar Taro Kelod, Kamis pagi pukul 06.00 Wita.

Saksi yang melihat pertama kali, Ni Ketut Rapug awalnya hendak melihat babi peliharaan di belakang rumahnya.

Saat itu, saksi Ni Ketut Rapug melihat korban dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali plastik berwarna biru.

Tali itu digantung pada pohon sirsak yang berada di belakang kandang babi. Lantaran melihat korban tergantung, Rapuh memanggil I Wayan Nyana yang merupakan ayah korban.

Selanjutnya korban diturunkan dengan cara memotong tali plastik yang dibantu oleh kerabatnya. Jasad korban langsung dipindahkan ke kamar korban.

Selanjutnya, kepolisian yang menerima informasi itu langsung menuju lokasi kejadian. Polisi tiba di rumah duka bersama dokter Puskesmas Tegallalang II, dr I Wayan Putu Parwata.

Dari hasil pemeriksaan dokter, tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri empat jam sebelum ditemukan.

Kemungkinan, korban melakukan upaya gantung diri sekitar pukul 02.00. Kanitreskrim Polsek Tegallalang Ipda I Wayan Juwahyudi seizin Kapolsek membenarkan kejadian itu.

“Dari  hasil  interogasi  terhadap pacar korban yang berstatus pelajar di Ubud, korban mengaku sering  mengeluh  mau  mengakhiri  hidupnya,” ujar Ipda Wayan Juwahyudi.

Sayangnya, pacarnya sendiri tidak pernah tahu apa masalah yang disimpan oleh korban. “Diduga karena  ada  permasalahan  pribadi. Namun,  korban  tidak  mau menceritakan  masalah apa yang dialaminya,” jelasnya.

Ipda Jiwahyudi menambahkan, korban ini sebetulnya beberapa kali ingin mengakhiri hidupnya. Pacar korban pernah  beberapakali  memergoki  korban  hendak  gantung  diri.

Hanya saja berhasil  dicegah. Bahkan , korban  terakhir melakukan  percobaan diri  Rabu lalu (23/8) lalu di tempat yang sama. Namun, saat itu berhasil digagalkan.

Nahas, Kamis kemarin, korban berhasil mengakhiri hidupnya. Terkait peristiwa itu dikatakan dari pihak keluarga tidak menuntut siapapun.

“Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/