DENPASAR – Jalesviva Jayamahe, di lautan kita jaya! Slogan ini akan kian bergema di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar tahun 2018.
Sebab perairan Pulau Dewata akan dijaga ketat oleh kapal perusak terbaru, yakni Kapal Republik Indonesia (KRI) I Gusti Ngurah Rai.
Penegasan tersebut disampaikan Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Gusti Bagus Oka Tapayasa kemarin.
“Nama I Gusti Ngurah Rai diambil dari pahlawan asal Bali yang mengobarkan Perang Puputan Margarana. Perang sampai titik darah penghabisan,” ujar Kolonel Oka Tapayasa.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 merupakan kapal kedua proyek kapal SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach).
Kapal SIGMA pertama adalah KRI Raden Eddy Martanegara dengan nomor lambung 331 yang dirilis tahun lalu.
“Pengukuhan KRI I Gusti Ngurah Rai akan dilaksanakan di Dermaga Benoa bulan Januari 2018. Rencana awal di bulan Desember namun mundur karena pihak keluarga ada kedukaan,” tandasnya.
Terkait wilayah perairan Bali, mantan Pasops Kolatarmabar ini mengatakan, harus dijaga dengan benar. Pasalnya, potensi ancaman dari laut tak kalah besar dibandingkan dari darat maupun udara.
“Kita harus mengacu kepada sejarah seperti kejadian Bom Bali. Kita harus waspada. Meningkatkan keamanan; bersinergi dengan Polda Bali dan Kodam IX Udayana.
Intelijen tetap melakukan pengawasan ketat terhadap orang-orang yang mencurigakan,” tegas Kolonel Oka Tapayasa.
Untuk itu, TNI AL akan mengadakan patroli perairan. Pos pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, dan Celukan Bawang juga bakal diperketat.
“Saya harap semua pihak termasuk masyarakat ikut membantu dalam pengawasan. Aparat tak mungkin bekerja sendiri. Harus bekerja sama dengan masyarakat,” tuturnya.