KEDONGANAN – Kecelakaan maut yang menewaskan satu orang pengendara Senin dini hari (30/12) di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kedonganan, depan Hotel Coco de Heaven membuka fakta baru.
Berdasar kesaksian sejumlah saksi mata, sebelum menabrak mobil Terios B 1102 URW, pengendara motor berkendara dalam kondisi mabuk berat. Pasalnya, dari mulutnya tercium bau alkohol.
“Saya sempat disalip dibawah under pass Ngurah Rai. Mereka bawa motor seperti ugal-ugalan. Ngebut lagi,” kata seorang saksi di lokasi kejadian.
Tepat di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kedonganan atau tepatnya di depan hotel Coco de Heaven, saksi kemudian melihat kerumunan orang-orang.
“Ternyata orang yang nyalip saya tadi. Mereka tak pakai helm juga,” sambungnya kepada Radarbali.id saat ditemui di lokasi kejadian.
Berdasar kronologis yang dihimpun di TKP, dua pria itu berboncengan dengan kendaraan motor Yamaha Vixion. Mereka melaju dengan kecepatan tinggi dari utara menuju ke selatan.
Diduga dalam kondisi mabuk, si pengendara menabrak mobil yang sedang parkir di depan Hotel Coco de Heaven. Pemilik mobil merupakan tamu hotel tersebut.
Bagian belakang kanan mobil pun hancur dan kaca samping belakang juga pecah. Sementara pengendara motor yang berkendara tanpa helm dan kartu identitas tewas di tempat.
Sedangkan yang di bonceng, belakangan diketahui bernama Muhammad Fany asal Banyuwangi dan tinggal di daerah Pemogan, Denpasar Selatan, selamat.
Muhammad Fany terlihat mengalami luka di bagian dagu dan matanya lebam. Sedangkan pria yang tewas, tampak mengalami luka cedera berat di bagian kepala akibat berbenturan dengan mobil.
Tiga puluh menit kemudian pihak kepolisian datang dan melakukan pendataan. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian hingga berita ini ditulis.
Kejadian ini pun menjadi perhatian warga yang melintas. Sementara itu, Muhammad Fany dibawa ke rumah sakit untuk diobati sedangkan pria yang tewas tersebut langsung evakuasi dengan menggunakan mobil ambulans.