DENPASAR – Sejumlah persiapan terus dilakukan menjelang hajatan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Group Annual Meeting, pada 8-14 Oktober 2018 di Bali.
Salah satunya persiapan di bidang pengamanan dan keamanan. Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko di Aula Mako Lanal Denpasar, Selasa (31/7) siang menjelaskan,
selain melakukan fungsi pangkalan dengan melakukan pengamanan di sekitar pantai dan laut di Bali, khusus pengamanan unsur laut menjelang IMF meeting, pihaknya juga tengah mempersiapkan satuan tugas (Satgas) pengaman laut.
“Satgas inilah yang nantinya akan bekerjasama dengan Pamwil (Pengamanan Wilayah) yang ada di Bali. Mereka (Satgas) ini yang nantinya akan bertugas mengerahkan kapal perang untuk pengamanan,” kata Kolonel Henricus.
Hanya saja, terkait kebutuhan kapal perang yang akan dilibatkan dalam pengamanan IMF meeting di Bali,
mantan komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armatim Surabaya, ini menyatakan sedang dalam penghitungan.
“Untuk jumlah sedang dipersiapkan dan diinventarisasi sesuai kebutuhan oleh Angkatan Laut,” tegas perwira menegah dengan dua putri ini.
Termasuk saat ditanya terkait potensi ancaman, Kolonel Henricus mengatakan bahwa sampai saat ini, potensi ancaman utama lebih karena faktor alam, seperti angin kencang, ombak, dan bencana alam.
“Kalau alam memang sulit dihindari. Namun untuk potensi lain sampai saat ini masih kondusif,” papar perwira yang jago menembak ini.
Lanal Denpasar juga meminta otoritas pelabuhan mengedepankan keselamatan dan pengecekan secara teknis untuk menghindari musibah kebakaran seperti yang terjadi di Pelabuhan Benoa beberapa waktu lalu.
“Kami sendiri bersama instansi maritim dan instansi samping seperti KSOP, Pelindo, Bakamla, Polairud, juga sudah melakukan sosialisiasi dan pendataan. Harapannya melalui sosialisasi ini, peristiwa lalu tidak terulang,” pungkas Kolonel Henricus.