28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:02 AM WIB

RESMI! DPD I Golkar Restui Cok Ibah – Gek Rani Bertarung di Gianyar

RadarBali.com – DPD I Golkar Bali merestui pilihan Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang menunjuk Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah berpasangan dengan Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani.

Bahkan, DPD I Golkar Bali siap membawa paket Cok Ibah – Gek Rani ke DPP Golkar untuk mendapat rekomendasi.

DPD I Golkar Bali juga meyakini Cok Ibah – Gek Rani mampu memenangkan Pilkada Gianyar bertarung head to head melawan PDI Perjuangan.

“Pasangan Cok Ibah dan Gek Rani adalah paket komplet. Kami sangat yakin, peluang keduanya memenangi Pilkada Gianyar sangat besar,” ujar Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, kemarin (4/11).

Ada lima pertimbangan kenapa DPD I Golkar Bali merestui paket Cok Ibah – Gek Rani. Dijelaskan Sugawa, pertimbangan pertama karena pertarungan terjadi head to head dengan PDIP.

Partai yang tergabung dalam KGB sangat yakin bisa menumbangkan PDIP.  Alasan kedua, paket Cok Ibah – Gek Rani merupakan pasangan gender yang memiliki warna tersendiri.

Selama ini di Gianyar hampir tidak pernah dipimpin perempuan. Nah, masuknya Gek Rani akan mewarnai kesetaraan gender di Gumi Seni.

Pertimbangan ketiga yakni geopolitik atau politik kewilayahan. Cok Ibah berasal dari Gianyar Utara, sedangkan Gek Rani berasal dari Gianyar Selatan.

Pertimbangan keempat adalah latar balakang keduanya berasal dari puri dan nonpuri. Cok Ibah dari Puri Ubud, sedangkan Gek Rani dari luar puri.

Di Gianyar, puri memang masih menjadi magnet kuat bagi masyarakat dalam menentukan pilihan. Namun, rakyat juga ingin ada warna lain selain puri.

Pertimbangan kelima yakni solidnya kerjasama KGB. Seperti diketahui, Cok Ibah adalah politisi senior Golkar, sementara Gek Rani merupakan bendahara DPC Demokrat Gianyar.

Semua partai anggota KGB siap all out memenangkan keduanya. “Jadi pasangan Cok Ibah – Gek Rani ini cukup lengkap dan komprehansif,” tukasnya.

Ditanya kenapa tidak memilih IB Gaga Adi Saputra atau Gus Gaga, Sugawa menyebut ada pertimbangan gender dan latar belakang.

“Kalau Cok Ibah – Gus Gaga, gender-nya tidak kena. Beliau berdua juga dari puri dan gria. Sementara usul dari bawah, ingin puri dan non-puri,” papar politisi asal Singaraja itu.

Yang menarik, Sugawa menyatakan yakin Gus Gaga bakal mendukung penuh paket Cok Ibah – Gek Rani. Kenapa begitu yakin?

“Saya yakin Gus Gaga akan mendukung penuh karena apa yang dialami Gus Gaga selama ini,” jawabnya diplomatis.

Seperti diketahui selama ini, Gus Gaga membuat heboh Gianyar setelah dipecat dari kursi Sekda Pemkab Gianyar oleh Bupati AA Bharata.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta juga menyatakan sepakat dengan pilihan KGB. “Kami ikut dan mendukung apa yang sudah dipilih KGB,” ucap Mudarta

RadarBali.com – DPD I Golkar Bali merestui pilihan Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang menunjuk Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah berpasangan dengan Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani.

Bahkan, DPD I Golkar Bali siap membawa paket Cok Ibah – Gek Rani ke DPP Golkar untuk mendapat rekomendasi.

DPD I Golkar Bali juga meyakini Cok Ibah – Gek Rani mampu memenangkan Pilkada Gianyar bertarung head to head melawan PDI Perjuangan.

“Pasangan Cok Ibah dan Gek Rani adalah paket komplet. Kami sangat yakin, peluang keduanya memenangi Pilkada Gianyar sangat besar,” ujar Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, kemarin (4/11).

Ada lima pertimbangan kenapa DPD I Golkar Bali merestui paket Cok Ibah – Gek Rani. Dijelaskan Sugawa, pertimbangan pertama karena pertarungan terjadi head to head dengan PDIP.

Partai yang tergabung dalam KGB sangat yakin bisa menumbangkan PDIP.  Alasan kedua, paket Cok Ibah – Gek Rani merupakan pasangan gender yang memiliki warna tersendiri.

Selama ini di Gianyar hampir tidak pernah dipimpin perempuan. Nah, masuknya Gek Rani akan mewarnai kesetaraan gender di Gumi Seni.

Pertimbangan ketiga yakni geopolitik atau politik kewilayahan. Cok Ibah berasal dari Gianyar Utara, sedangkan Gek Rani berasal dari Gianyar Selatan.

Pertimbangan keempat adalah latar balakang keduanya berasal dari puri dan nonpuri. Cok Ibah dari Puri Ubud, sedangkan Gek Rani dari luar puri.

Di Gianyar, puri memang masih menjadi magnet kuat bagi masyarakat dalam menentukan pilihan. Namun, rakyat juga ingin ada warna lain selain puri.

Pertimbangan kelima yakni solidnya kerjasama KGB. Seperti diketahui, Cok Ibah adalah politisi senior Golkar, sementara Gek Rani merupakan bendahara DPC Demokrat Gianyar.

Semua partai anggota KGB siap all out memenangkan keduanya. “Jadi pasangan Cok Ibah – Gek Rani ini cukup lengkap dan komprehansif,” tukasnya.

Ditanya kenapa tidak memilih IB Gaga Adi Saputra atau Gus Gaga, Sugawa menyebut ada pertimbangan gender dan latar belakang.

“Kalau Cok Ibah – Gus Gaga, gender-nya tidak kena. Beliau berdua juga dari puri dan gria. Sementara usul dari bawah, ingin puri dan non-puri,” papar politisi asal Singaraja itu.

Yang menarik, Sugawa menyatakan yakin Gus Gaga bakal mendukung penuh paket Cok Ibah – Gek Rani. Kenapa begitu yakin?

“Saya yakin Gus Gaga akan mendukung penuh karena apa yang dialami Gus Gaga selama ini,” jawabnya diplomatis.

Seperti diketahui selama ini, Gus Gaga membuat heboh Gianyar setelah dipecat dari kursi Sekda Pemkab Gianyar oleh Bupati AA Bharata.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta juga menyatakan sepakat dengan pilihan KGB. “Kami ikut dan mendukung apa yang sudah dipilih KGB,” ucap Mudarta

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/