26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:02 AM WIB

Puri Satria Restui Rai Mantra Nyalon Gubernur

RadarBali.com – Atmosfer politik di lingkaran PDI Perjungan Bali menjelang penyaringan bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur semakin hangat.

Kali ini  IB Rai Dharmawijaya Mantra  melancarkan manuver strategis dengan melakukan pendekatan langsung dengan penglingsir Puri Satria, yang dikenal sebagai simbol kekuatan dan perjuangan PDIP Bali.

Tidak main-main, Rai D. Mantra yang juga Wali Kota Denpasar ini disambut langsung oleh penglingsir Puri Satria, A.A.Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat  Sabtu (8/7).

Kandidat Gubernur Bali yang di gadang Partai Nasdem ini tampak banyak menebar senyum ketika memasuki area Puri Satria.

Cok Rat dan Rai Mantra  langsung bercakap-cakap dengan akrab, membicarakan tentang Kota Denpasar, budaya Bali maupun situasi politik  terkini.

Keberadaan  Puri Satria tidak bisa dilepaskan dengan PDIP di Bali. Cok Rat adalah kader senior di partai moncong putih itu yang juga turut membesarkan PDIP di Bali.

Terkait politik yang sudah memanas, Cok Rat yang juga selaku Dewan Pertimbangan Partai (DPP) PDIP Provinsi Bali  melihat ada yang kurang demokratis. Lho kok?

Dia menilai, ada unsur-unsur kesengajaan dari elit partai untuk menjegal serta tidak memberikan ruang yang terbuka dalam menjaring putra putra terbaik dalam menentukan calon pemimpin di Bali.

Cara-cara itu menurutnya,  tidak positif bagi masa depan PDI Perjuangan. Menurut mantan Ketua DPRD Bali ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bukan semata-mata kepunyaan orang PDIP.

Namun, adalah milik rakyat. “Tolong kepada pimpinan partai yang diberikan mandat saat ini, jangan sekadar takut akan tidak dicalonkan dari sekarang.

Takut ini, takut itu, dan itu sangat berbahaya sekali, kalau partai salah dalam menentukan calon pasti akan ditinggal oleh rakyat dan rakyat saat ini sudah cerdas dalam menentukan sikap,” tandas  Cok Rat.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk para kader banteng diharapkan untuk bersama-sama menjaga apa yang menjadi harapan rakyat bersama.

Intinya kata dia,  dalam kontestasi pemilihan gubernur tahun 2018 mendatang PDIP harus menentukan calon putra terbaik Bali.

“Walau bagaimana pun saat ini saya masih sangat menghormati apa yang menjadi keputusan rakyat. Selama apa yang kita perbuat itu dijalan yang benar,  rakyat pasti akan sangat mendukung,”katanya.

Hal terpenting  saat ini adalah para pengurus partai bisa menyikapi hal ini. “Saya berterima kasih kepada Gus Rai Mantra karena sudah datang berkunjung kesini untuk bersilaturahmi,

apa pun itu saya akan tetap menghormati kehadiran sekaligus pencalonan Gus Rai sebagai calon gubernur,

begitupun partai juga saya hormati dengan baik, mari kita hormati dan dengarkan suara serta kehendak rakyat,” kata Cok Rat.

Selebihnya menurut Cok Rat, ia sangat berharap kedepannya partai politik di Indonesia  agar lebih mengutamakan kepentingan rakyat  dan menghormati dinamika demokrasi yang berkembang.

Sementara itu, Rai D. Mantra  seolah masih menyimpan rahasia di balik pertemuannya dengan mantan Ketua DPD PDIP Bali tersebut.

Dengan nada diplomatis, Gus Rai—sapaan Rai D. Mantra hanya menyampaikan  terima kasih atas dukungan dan petuah yang diberikan oleh Cok Rat selaku Penglingsir sekaligus Tokoh Politik di Puri Satria Denpasar.

“Saya sebagai masyarakat Bali menjalankan aspirasi dari masyarakat Bali sendiri untuk bersama-sama membangun dan menjaga keragaman budaya dan demokrasi di Bali,” ungkapnya. (feb/mus)

 

 

RadarBali.com – Atmosfer politik di lingkaran PDI Perjungan Bali menjelang penyaringan bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur semakin hangat.

Kali ini  IB Rai Dharmawijaya Mantra  melancarkan manuver strategis dengan melakukan pendekatan langsung dengan penglingsir Puri Satria, yang dikenal sebagai simbol kekuatan dan perjuangan PDIP Bali.

Tidak main-main, Rai D. Mantra yang juga Wali Kota Denpasar ini disambut langsung oleh penglingsir Puri Satria, A.A.Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat  Sabtu (8/7).

Kandidat Gubernur Bali yang di gadang Partai Nasdem ini tampak banyak menebar senyum ketika memasuki area Puri Satria.

Cok Rat dan Rai Mantra  langsung bercakap-cakap dengan akrab, membicarakan tentang Kota Denpasar, budaya Bali maupun situasi politik  terkini.

Keberadaan  Puri Satria tidak bisa dilepaskan dengan PDIP di Bali. Cok Rat adalah kader senior di partai moncong putih itu yang juga turut membesarkan PDIP di Bali.

Terkait politik yang sudah memanas, Cok Rat yang juga selaku Dewan Pertimbangan Partai (DPP) PDIP Provinsi Bali  melihat ada yang kurang demokratis. Lho kok?

Dia menilai, ada unsur-unsur kesengajaan dari elit partai untuk menjegal serta tidak memberikan ruang yang terbuka dalam menjaring putra putra terbaik dalam menentukan calon pemimpin di Bali.

Cara-cara itu menurutnya,  tidak positif bagi masa depan PDI Perjuangan. Menurut mantan Ketua DPRD Bali ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bukan semata-mata kepunyaan orang PDIP.

Namun, adalah milik rakyat. “Tolong kepada pimpinan partai yang diberikan mandat saat ini, jangan sekadar takut akan tidak dicalonkan dari sekarang.

Takut ini, takut itu, dan itu sangat berbahaya sekali, kalau partai salah dalam menentukan calon pasti akan ditinggal oleh rakyat dan rakyat saat ini sudah cerdas dalam menentukan sikap,” tandas  Cok Rat.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk para kader banteng diharapkan untuk bersama-sama menjaga apa yang menjadi harapan rakyat bersama.

Intinya kata dia,  dalam kontestasi pemilihan gubernur tahun 2018 mendatang PDIP harus menentukan calon putra terbaik Bali.

“Walau bagaimana pun saat ini saya masih sangat menghormati apa yang menjadi keputusan rakyat. Selama apa yang kita perbuat itu dijalan yang benar,  rakyat pasti akan sangat mendukung,”katanya.

Hal terpenting  saat ini adalah para pengurus partai bisa menyikapi hal ini. “Saya berterima kasih kepada Gus Rai Mantra karena sudah datang berkunjung kesini untuk bersilaturahmi,

apa pun itu saya akan tetap menghormati kehadiran sekaligus pencalonan Gus Rai sebagai calon gubernur,

begitupun partai juga saya hormati dengan baik, mari kita hormati dan dengarkan suara serta kehendak rakyat,” kata Cok Rat.

Selebihnya menurut Cok Rat, ia sangat berharap kedepannya partai politik di Indonesia  agar lebih mengutamakan kepentingan rakyat  dan menghormati dinamika demokrasi yang berkembang.

Sementara itu, Rai D. Mantra  seolah masih menyimpan rahasia di balik pertemuannya dengan mantan Ketua DPD PDIP Bali tersebut.

Dengan nada diplomatis, Gus Rai—sapaan Rai D. Mantra hanya menyampaikan  terima kasih atas dukungan dan petuah yang diberikan oleh Cok Rat selaku Penglingsir sekaligus Tokoh Politik di Puri Satria Denpasar.

“Saya sebagai masyarakat Bali menjalankan aspirasi dari masyarakat Bali sendiri untuk bersama-sama membangun dan menjaga keragaman budaya dan demokrasi di Bali,” ungkapnya. (feb/mus)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/