27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 5:35 AM WIB

Menang Satu Suara, Ahli Neurologi yang Percaya Diri

Universitas Udayana (Unud) mencatatkan sejarah baru. Sejak berdiri tahun 1962, baru kali ini dipimpin rektor perempuan. Dia adalah Prof. dr. AA Raka Sudewi.

 

 

NI KADEK NOVI FEBRIANI, Jimbaran

JUMAT, 11 Agustus 2017 menjadi hari paling bersejarah bagi seluruh civitas akademika Universitas Udayana (Unud).

Dibilang bersejarah karena melahirkan rektor perempuan pertama sepanjang sejarah perguruan tinggi ini berdiri.

Tentu kursi rektor tidak mudah didapatkan oleh Prof. AA Raka Sudewi. Dalam proses pemilihan terjadi persaingan super sengit.

Dokter spesialis saraf yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Unud, ini menang hanya satu suara melawan koleganya di Fakultas Kedokteran Hewan Prof. drh I Made Damriyasa dan kandidat lain AA Ngurah Gunawan.

Lewat rapat senat tertutup, Raka Sudewi meraih 107 suara. Sedangkan Prof. drh. I Made Damriyasa mengantongi 106 suara.

Meski begitu, mitos rektor harus dari Fakultas Kedokteran  hingga kini belum terkalahkan. Sebab, Raka Sudewi dan Damriyasa sama-sama membawa bendera Fakultas Kedokteran.

Sekadar diketahui I Made Damriyasa, sebelum pencalonan menjabat sebagai Wakil Rektor I.

Menjadi menarik, sebab pada saat tahap penjaringan dan penyaringan kandidat I Made Damriyasa paling unggul memperoleh 93 suara sedangkan Raka Sudewi hanya 64 suara.

Sementara Gunawan hanya memperoleh satu suara. Perolehan suara Pilrek kemarin total 245, yakni dari suara  anggota senat yang berjumlah 159 orang dan hak suara Menristekdikti 86 suara.

Menteri memiliki 35 persen hak suara dari total pemilih yang hadir. Sedangkan anggota Senat Unud memiliki 65 persen hak suara.

Ditemui setelah pengumuman rekapitulasi suara, Raka Sudewi tak henti mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sudah berhasil menduduki puncak jabatan tertinggi di Unud.

“Patut bersyukur melaksanakan karya agung pemilihan rektor untuk periode 2017 sampai 2021 dengan suasana kondusif dan aman damai melegakan bagi semua,” ungkap wanita berusia 58 tahun, itu.

Dalam perjalanan karirnya, ibu dua anak ini mengambil pendidikan kedokteran S1 di Fakultas Kedokteran Unud.

Setelah itu melanjutkan spesialis saraf di Universitas Airlangga, Surabaya. Dan, untuk program doktor juga ditempuh di Universitas Airlangga.

Rekam jejak Raka Sudewi  juga tercatat dengan segudang pengalaman organisasi. Bermodalkan percaya diri dia berhasil menduduki jabatan penting di kampus Unud.

Lantas, siapa yang mendorong? Raka Sudewi menjawab dengan tegas sangat percaya diri dengan kemampuan yang dia miliki untuk memenangi pertarungan merebut kursi rektor.

“Tentu dari diri sendiri. Selain itu keluarga juga mendukung penuh. Dan, dukungan lingkungan teman di tingkat universitas,” ucapnya.

Raka Sudewi mengawali karier pada 1985 sebagai asisten dosen bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Jenjang karirnya pun dari bawah, di antaranya pernah menjabat ketua Program Studi Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Unud, selain itu juga pernah menjabat sebagai sekretaris Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana, ketua Unit Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sampai sekarang masih menjabat ketua Tim Pengendalian Rabies RS Sanglah Denpasar, dan juga dua kali menjabat direktur Program Pascasarjana Univeristas Udayana periode 2010-2013 dan 2013 sampai 2017.

Sampai saat ini Raka Sudewi masih menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Unud dan akan berakhir sampai Desember ini.

Tentu saja kegiatan mengajarnya masih berjalan yakni mengajar ilmu Neurologi di jenjang S1, S2, dan S3 di Fakultas Kedokteran Unud.

Selain itu juga masih praktik menjadi dokter saraf di beberapa rumah sakit di Bali seperti di RS Sanglah, RS Puri Raharja, dan RS Dharma Yadnya.

Terus apa yang akan dilakukan setelah terpilih? Raka Sudewi akan didampingi selama empat tahun menjabat oleh Prof. I Nyoman Gde Antara (Fakultas Teknik) calon wakil rektor I ; Prof. I Gusti Bagus Wiksuana (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) calon wakil rektor II ; Prof. I Made Sudarma (Fakultas Pertanian) calon wakil rektor III; dan Prof. Ida Bagus Wyasa Putra (Fakultas Hukum) calon wakil rektor IV yang setelah dilantik langsung bekerja melakukan perbaikan dalam internal dan eksternal.

Apa saja itu ? Untuk internal dia akan memperbaiki tata kelola Universitas Udayana yang lebih bermutu. Sedangkan untuk eksternal akan meningkatkan peringkat Universitas Udayana di tingkat internasional. Di mana saat ini Unud sudah berhasil meraih akreditasi A

Tidak hanya itu, Wanita yang hobi membaca buku motivasi ini akan melakukan peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian, dan karya ilmiah.

Dan, juga dia berjanji akan meningkatkan sarana dan prasarana masing-masing fakultas di Unud agar tidak terjadi ketimpangan.

Universitas Udayana (Unud) mencatatkan sejarah baru. Sejak berdiri tahun 1962, baru kali ini dipimpin rektor perempuan. Dia adalah Prof. dr. AA Raka Sudewi.

 

 

NI KADEK NOVI FEBRIANI, Jimbaran

JUMAT, 11 Agustus 2017 menjadi hari paling bersejarah bagi seluruh civitas akademika Universitas Udayana (Unud).

Dibilang bersejarah karena melahirkan rektor perempuan pertama sepanjang sejarah perguruan tinggi ini berdiri.

Tentu kursi rektor tidak mudah didapatkan oleh Prof. AA Raka Sudewi. Dalam proses pemilihan terjadi persaingan super sengit.

Dokter spesialis saraf yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Unud, ini menang hanya satu suara melawan koleganya di Fakultas Kedokteran Hewan Prof. drh I Made Damriyasa dan kandidat lain AA Ngurah Gunawan.

Lewat rapat senat tertutup, Raka Sudewi meraih 107 suara. Sedangkan Prof. drh. I Made Damriyasa mengantongi 106 suara.

Meski begitu, mitos rektor harus dari Fakultas Kedokteran  hingga kini belum terkalahkan. Sebab, Raka Sudewi dan Damriyasa sama-sama membawa bendera Fakultas Kedokteran.

Sekadar diketahui I Made Damriyasa, sebelum pencalonan menjabat sebagai Wakil Rektor I.

Menjadi menarik, sebab pada saat tahap penjaringan dan penyaringan kandidat I Made Damriyasa paling unggul memperoleh 93 suara sedangkan Raka Sudewi hanya 64 suara.

Sementara Gunawan hanya memperoleh satu suara. Perolehan suara Pilrek kemarin total 245, yakni dari suara  anggota senat yang berjumlah 159 orang dan hak suara Menristekdikti 86 suara.

Menteri memiliki 35 persen hak suara dari total pemilih yang hadir. Sedangkan anggota Senat Unud memiliki 65 persen hak suara.

Ditemui setelah pengumuman rekapitulasi suara, Raka Sudewi tak henti mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sudah berhasil menduduki puncak jabatan tertinggi di Unud.

“Patut bersyukur melaksanakan karya agung pemilihan rektor untuk periode 2017 sampai 2021 dengan suasana kondusif dan aman damai melegakan bagi semua,” ungkap wanita berusia 58 tahun, itu.

Dalam perjalanan karirnya, ibu dua anak ini mengambil pendidikan kedokteran S1 di Fakultas Kedokteran Unud.

Setelah itu melanjutkan spesialis saraf di Universitas Airlangga, Surabaya. Dan, untuk program doktor juga ditempuh di Universitas Airlangga.

Rekam jejak Raka Sudewi  juga tercatat dengan segudang pengalaman organisasi. Bermodalkan percaya diri dia berhasil menduduki jabatan penting di kampus Unud.

Lantas, siapa yang mendorong? Raka Sudewi menjawab dengan tegas sangat percaya diri dengan kemampuan yang dia miliki untuk memenangi pertarungan merebut kursi rektor.

“Tentu dari diri sendiri. Selain itu keluarga juga mendukung penuh. Dan, dukungan lingkungan teman di tingkat universitas,” ucapnya.

Raka Sudewi mengawali karier pada 1985 sebagai asisten dosen bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Jenjang karirnya pun dari bawah, di antaranya pernah menjabat ketua Program Studi Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Unud, selain itu juga pernah menjabat sebagai sekretaris Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana, ketua Unit Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sampai sekarang masih menjabat ketua Tim Pengendalian Rabies RS Sanglah Denpasar, dan juga dua kali menjabat direktur Program Pascasarjana Univeristas Udayana periode 2010-2013 dan 2013 sampai 2017.

Sampai saat ini Raka Sudewi masih menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Unud dan akan berakhir sampai Desember ini.

Tentu saja kegiatan mengajarnya masih berjalan yakni mengajar ilmu Neurologi di jenjang S1, S2, dan S3 di Fakultas Kedokteran Unud.

Selain itu juga masih praktik menjadi dokter saraf di beberapa rumah sakit di Bali seperti di RS Sanglah, RS Puri Raharja, dan RS Dharma Yadnya.

Terus apa yang akan dilakukan setelah terpilih? Raka Sudewi akan didampingi selama empat tahun menjabat oleh Prof. I Nyoman Gde Antara (Fakultas Teknik) calon wakil rektor I ; Prof. I Gusti Bagus Wiksuana (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) calon wakil rektor II ; Prof. I Made Sudarma (Fakultas Pertanian) calon wakil rektor III; dan Prof. Ida Bagus Wyasa Putra (Fakultas Hukum) calon wakil rektor IV yang setelah dilantik langsung bekerja melakukan perbaikan dalam internal dan eksternal.

Apa saja itu ? Untuk internal dia akan memperbaiki tata kelola Universitas Udayana yang lebih bermutu. Sedangkan untuk eksternal akan meningkatkan peringkat Universitas Udayana di tingkat internasional. Di mana saat ini Unud sudah berhasil meraih akreditasi A

Tidak hanya itu, Wanita yang hobi membaca buku motivasi ini akan melakukan peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian, dan karya ilmiah.

Dan, juga dia berjanji akan meningkatkan sarana dan prasarana masing-masing fakultas di Unud agar tidak terjadi ketimpangan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/