31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 19:14 PM WIB

Olahraga dan Pengaruhnya Terhadap Penderita Hipertensi

KEMENTERIAN Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa hipertensi saat ini sudah menjadi masalah dunia, termasuk di Indonesia.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Anung Sugihantono merujuk data World Health Organization (WHO) yang menyatakan terdapat 1 miliar kasus hipertensi di seluruh dunia.

Sedangkan di Indonesia menurut catatan data Kemenkes pada 2016, terdapat 23% total kasus hipertensi dan kematian di antaranya sebanyak 0,6%.

Penyakit darah tinggi atau hipertensi sendiri merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kenaikan tekanan darah baik secara lambat atau mendadak.

Tekanan darah yang tinggi mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi kerusakan yang serius.

Kondisi ini sangat berbahaya, karena jantung yang dipaksa untuk memompa darah lebih kencang ke seluruh tubuh bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit.

Seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan stroke. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan penyakit ini.

Seperti usia, obesitas, kurang olahraga atau aktivitas, merokok, minum kopi, alkohol, dan pola makan yang buruk.

Maka dari itu sebaiknya kita menghindari faktor penyebab terjadinya hipertensi dengan pengaturan pola makan, gaya hidup yang benar, dan olahraga yang cukup,

dengan menyempatkan olahraga walaupun hanya 30 menit dalam sehari sudah dapat mengurangi resiko terkena penyakit darah tinggi.

Penderita hipertensi kebanyakan adalah lansia. Karena itu ada beberapa jenis olahraga yang cocok dilakukan oleh penderita hipertensi yang tidak memberatkan dan juga menyenangkan tetapi sangat efektif untuk kesehatannya.

Jenis olahraga yang cocok untuk dilakukan oleh penderita hipertensi adalah olahraga aerobik. Olahraga aerobik merupakan olahraga yang dilakukan dengan intensitas ringan, gerakan yang berulang-ulang dan waktu melakukannya yang panjang.

Beberapa jenis olahraga aerobic yaitu jalan kaki dan juga berenang. Melakukan olahraga olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang dan masih banyak lagi,

serta pemenuhan nutrisi yang seimbang pada penderita hipertensi akan lebih mudah dalam menjaga tekanan darah tetap stabil pada kondisi normal.

 

Jalan kaki

Jalan kaki merupakan salah satu aktivitas fisik/olahraga yang mudah untuk dilakukan oleh semua kalangan yang biasa dalam kehidupan sehari-hari.

Aktivitas fisik jalan kaki memang tampak sepele, tetapi aktivitas ini dapat mengatasi penyakit hipertensi jika dilakukan secara rutin.

Aktivitas fisik jalan kaki ini sangat dianjurkan karena sangat mudah dilakukan khususnya untuk kalangan lansia, karena kondisi fisik pada lansia yang sudah menurun hanya mampu melaksanakan aktivitas aktivitas ringan saja.

Para lansia dapat melaksanakan aktivitas jalan kaki ini pada pagi hari untuk mengisi waktu luang. Olahraga jalan kaki dengan teratur bisa menjadi cara yang efektif untuk melancarkaan sirkulasi pada darah.

Jalan pagi memiliki gerakan yang dinamis, menimbulkan rasa gembira dan semangat serta beban yang rendah.

Aktifitas olahraga ini membantu tubuh agar tetap bugar karena dapat melatih tulang menjadi kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran didalam tubuh.

 

Berenang

Olahraga renang dapat dilakukan oleh siapapun dan efektif dalam meningkatkan kesehatan tubuh.

Berenang adalah salah satu olahraga air yang gerakannya melibatkan hampir semua otot tubuh, sehingga sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Dalam olahraga renang terdapat banyak teknik dasar yang penting untuk dilakukan dalam berenang, salah satunya adalah kemampuan untuk meningkatkan VO2 maks dan penurunan denyut nadi yang bermanfaat bagi penderita hipertensi.

Olahraga renang merupakan salah satu olahraga kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) sehingga olahraga ini sangat cocok dilakukan bagi penderita hipertensi.

Tidak hanya itu manfaat lain dari berenang juga banyak, salah satunya sebagai media relaksasi. Kondisi dalam air yang tanpa tekanan dapat mengeliminasi cedera pada persendian yang kadang terjadi akibat aktivitas yang dilakukan sehari-hari. (*)

 

 

 

Mochammad Alfan Taufiqi

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

KEMENTERIAN Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa hipertensi saat ini sudah menjadi masalah dunia, termasuk di Indonesia.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Anung Sugihantono merujuk data World Health Organization (WHO) yang menyatakan terdapat 1 miliar kasus hipertensi di seluruh dunia.

Sedangkan di Indonesia menurut catatan data Kemenkes pada 2016, terdapat 23% total kasus hipertensi dan kematian di antaranya sebanyak 0,6%.

Penyakit darah tinggi atau hipertensi sendiri merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kenaikan tekanan darah baik secara lambat atau mendadak.

Tekanan darah yang tinggi mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi kerusakan yang serius.

Kondisi ini sangat berbahaya, karena jantung yang dipaksa untuk memompa darah lebih kencang ke seluruh tubuh bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit.

Seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan stroke. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan penyakit ini.

Seperti usia, obesitas, kurang olahraga atau aktivitas, merokok, minum kopi, alkohol, dan pola makan yang buruk.

Maka dari itu sebaiknya kita menghindari faktor penyebab terjadinya hipertensi dengan pengaturan pola makan, gaya hidup yang benar, dan olahraga yang cukup,

dengan menyempatkan olahraga walaupun hanya 30 menit dalam sehari sudah dapat mengurangi resiko terkena penyakit darah tinggi.

Penderita hipertensi kebanyakan adalah lansia. Karena itu ada beberapa jenis olahraga yang cocok dilakukan oleh penderita hipertensi yang tidak memberatkan dan juga menyenangkan tetapi sangat efektif untuk kesehatannya.

Jenis olahraga yang cocok untuk dilakukan oleh penderita hipertensi adalah olahraga aerobik. Olahraga aerobik merupakan olahraga yang dilakukan dengan intensitas ringan, gerakan yang berulang-ulang dan waktu melakukannya yang panjang.

Beberapa jenis olahraga aerobic yaitu jalan kaki dan juga berenang. Melakukan olahraga olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang dan masih banyak lagi,

serta pemenuhan nutrisi yang seimbang pada penderita hipertensi akan lebih mudah dalam menjaga tekanan darah tetap stabil pada kondisi normal.

 

Jalan kaki

Jalan kaki merupakan salah satu aktivitas fisik/olahraga yang mudah untuk dilakukan oleh semua kalangan yang biasa dalam kehidupan sehari-hari.

Aktivitas fisik jalan kaki memang tampak sepele, tetapi aktivitas ini dapat mengatasi penyakit hipertensi jika dilakukan secara rutin.

Aktivitas fisik jalan kaki ini sangat dianjurkan karena sangat mudah dilakukan khususnya untuk kalangan lansia, karena kondisi fisik pada lansia yang sudah menurun hanya mampu melaksanakan aktivitas aktivitas ringan saja.

Para lansia dapat melaksanakan aktivitas jalan kaki ini pada pagi hari untuk mengisi waktu luang. Olahraga jalan kaki dengan teratur bisa menjadi cara yang efektif untuk melancarkaan sirkulasi pada darah.

Jalan pagi memiliki gerakan yang dinamis, menimbulkan rasa gembira dan semangat serta beban yang rendah.

Aktifitas olahraga ini membantu tubuh agar tetap bugar karena dapat melatih tulang menjadi kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran didalam tubuh.

 

Berenang

Olahraga renang dapat dilakukan oleh siapapun dan efektif dalam meningkatkan kesehatan tubuh.

Berenang adalah salah satu olahraga air yang gerakannya melibatkan hampir semua otot tubuh, sehingga sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Dalam olahraga renang terdapat banyak teknik dasar yang penting untuk dilakukan dalam berenang, salah satunya adalah kemampuan untuk meningkatkan VO2 maks dan penurunan denyut nadi yang bermanfaat bagi penderita hipertensi.

Olahraga renang merupakan salah satu olahraga kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) sehingga olahraga ini sangat cocok dilakukan bagi penderita hipertensi.

Tidak hanya itu manfaat lain dari berenang juga banyak, salah satunya sebagai media relaksasi. Kondisi dalam air yang tanpa tekanan dapat mengeliminasi cedera pada persendian yang kadang terjadi akibat aktivitas yang dilakukan sehari-hari. (*)

 

 

 

Mochammad Alfan Taufiqi

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/