KUTA SELATAN, radarbali.id- Peringatan World Tourism Day (WTD) 2022 yang diprakarsai Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali mencapai puncak perayaan pada Jumat, 30 September 2022. Beberapa kegiatan pamungkas disiapkan dalam rangka hari pariwisata sedunia ini.
Salah satunya adalah seminar internasional INSPIRE 2022 dengan tema Tourism Transformation: Opportunities and Challenges in The New Era.
Kegiatan INSPIRE 2022 dilaksanakan secara hybrid di Gedung MICE Widyatula, Politeknik Pariwisata Bali.
Kegiatan seminar internasional ini diadakan selain dalam rangka memperingati WTD 2022, namun diharapkan pula agar dapat menyebarkan semangat optimisme kepada mahasiswa dan masyarakat hingga pelaku wisata untuk terus berinovasi dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan.
Sebanyak 5 narasumber utama dihadirkan pada INSPIRE 2022, yakni David Hind (Buckinghamshire New University, UK), Queenie Lee (Republic Polytechnic, Singapore), Anderson Ngelambong (Universiti Teknologi Mara Penang Branch, Malaysia), Luh Yusni Wiarti dan Irene Hanna H. Sihombing (Bali Tourism Polytechnic).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diwakili oleh Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc., CHE selaku Sekretaris Menparekraf atau Sekretaris Utama Baparekraf RI membuka secara resmi INSPIRE 2022.
Giri Adnyani menyambut baik seminar internasional INSPIRE 2022 bertema Tourism Transformation: Opportunities and Challenges in The New Era sebagai langkah dalam kemajuan pembangunan pariwisata di Indonesia.
Direktur Poltekpar Bali, Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes. berharap seminar internasional ini memberikan manfaat.
Tak hanya bagi mahasiswa dan pelaku pariwisata, namun juga masyarakat luas.
Setelah Plenary Session dilanjutkan dengan Parallel Session dari para presenter yang mendiseminasikan hasil penelitian di bidang hospitality, pariwisata, dan kewirausahaan.
Sebelumnya, Poltekpar Bali menggelar pelepasan 42 ekor tukik di Pantai Mengiat yang terletak di kawasan ITDC Nusa Dua dalam rangka WTD (World Tourism Day) ke-42 yang mengusung tema “Re-thinking Tourism”.
Dalam momentum spesial ini, Ida Bagus Putu Puja mengungkapkan ada 2 hal ini harus diperhatikan serius untuk melindungi bumi lengkap dengan flora dan fauna di dalamnya. Salah satunya anak penyu alias tukik.
Penegasan serupa juga disampaikan oleh Giri Adnyani. Ungkapnya pelepasan tukik ini merupakan salah satu dari ratusan kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif termasuk di Politeknik Pariwisata Bali.
Pelepasan tukik juga dirangkai diskusi forum dan penanaman mangrove. “Investasi untuk pariwisata adalah SDM dan planet, di mana kita sebagai bagian dari SDM juga diharapkan dapat mempunyai peran aktif dalam kegiatan seperti ini,” ucap Putu Puja sembari menyebut kegiatan tersebut memupuk kebersamaan dan solidaritas antara seluruh civitas akademika Politeknik Pariwisata Bali sekaligus menunjang kebugaran tubuh. (rba/ken)
