29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:21 AM WIB

Serius Maju jadi Cabup Jembrana, Jagat Tanggalkan Pangkat Kompol

NEGARA – Salah satu bakal calon bupati yang mendaftar dari Koalisi Jembrana Maju, I Made Prihenjagat pensiun dini sebagai anggota polri dengan pangkat terakhir komisaris polisi sejak 1 Februari.

Meski harus bersaing dengan politisi senior, Prihenjahat tetap optimis mendapat rekomendasi sebagai calon bupati Jembrana yang akan diusung sebagai calon bupati.

Menurut pria yang biasa disapa Jagat, salah satu alasan pensiun dini dari Polri setelah pengabdian selama 36 tahun karena ingin serius menjadi calon bupati Jembrana.

“Meski belum tentu dapat rekomendasi sebagai calon. Saya ingin plong, tidak ingin terbebani dengan status sebagai anggota polisi,” ujar Prihenjagat usai pemanggilan oleh partai koalisi di kantor DPD Partai Golkar Jembrana kemarin.

Proses penjaringan bakal calon dari partai koalisi, merupakan tahap awal untuk menentukan calon yang akan diusung sebagai calon bupati.

Selanjutnya, keputusan bakal calon bupati dan wakil bupati akan ditentukan setelah survei dari koalisi.

“Apapun hasilnya nanti saya terima. Semua diserahkan pada partai koalisi. Tapi saya optimis bisa dapat rekomendasi,” terangnya.

Bakal calon yang dipanggil partai koalisi semua yang sudah mendaftar melalui koalisi, termasuk bakal calon yang mendaftar melalui partai koalisi.

Sebelum I Made Prihenjagat, bakal calon yang pertama dipanggil I Nengah Tamba, politisi Partai Demokrat yang mendaftar melalui Partai Golkar. “Saya siap saja, ikuti prosedur,” ujarnya.

Saat pemanggilan, lanjutnya, selain ditanya mengenai kesiapan maju sebagai calon bupati, ketua partai politik anggota koalisi yang mewawancarai juga menanyakan mengenai kesiapan biaya politik.

Karena biaya politik harus teratur, terukur dan terarah. Agar tidak ada kesan besar di saat perekonomian masyarakat yang susah. “Tidak boleh ada kesan foya-foya,” ujarnya.

Senada diungkapkan Ketut Widastra, politisi Partai Golkar ini mendaftar sebagai bakal calon bupati.

Mantan anggota DPRD Jembrana ini mengaku sudah menyiapkan segalanya untuk Pilkada mendatang. “Demi perubahan, semua sudah saya siapkan,” tegasnya.

Pada pemanggilan kemarin, semua bakal calon bupati dan wakil bupati datang untuk mengikuti proses wawancara oleh ketua partai politik anggota koalisi.

Semua bakal calon yang mendaftar ditanya keseriusan dan persiapan sebagai calon. Namun setelah pemanggilan kemarin,

semua bakal calon akan disurvei untuk menentukan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan mendapat rekomendasi.

NEGARA – Salah satu bakal calon bupati yang mendaftar dari Koalisi Jembrana Maju, I Made Prihenjagat pensiun dini sebagai anggota polri dengan pangkat terakhir komisaris polisi sejak 1 Februari.

Meski harus bersaing dengan politisi senior, Prihenjahat tetap optimis mendapat rekomendasi sebagai calon bupati Jembrana yang akan diusung sebagai calon bupati.

Menurut pria yang biasa disapa Jagat, salah satu alasan pensiun dini dari Polri setelah pengabdian selama 36 tahun karena ingin serius menjadi calon bupati Jembrana.

“Meski belum tentu dapat rekomendasi sebagai calon. Saya ingin plong, tidak ingin terbebani dengan status sebagai anggota polisi,” ujar Prihenjagat usai pemanggilan oleh partai koalisi di kantor DPD Partai Golkar Jembrana kemarin.

Proses penjaringan bakal calon dari partai koalisi, merupakan tahap awal untuk menentukan calon yang akan diusung sebagai calon bupati.

Selanjutnya, keputusan bakal calon bupati dan wakil bupati akan ditentukan setelah survei dari koalisi.

“Apapun hasilnya nanti saya terima. Semua diserahkan pada partai koalisi. Tapi saya optimis bisa dapat rekomendasi,” terangnya.

Bakal calon yang dipanggil partai koalisi semua yang sudah mendaftar melalui koalisi, termasuk bakal calon yang mendaftar melalui partai koalisi.

Sebelum I Made Prihenjagat, bakal calon yang pertama dipanggil I Nengah Tamba, politisi Partai Demokrat yang mendaftar melalui Partai Golkar. “Saya siap saja, ikuti prosedur,” ujarnya.

Saat pemanggilan, lanjutnya, selain ditanya mengenai kesiapan maju sebagai calon bupati, ketua partai politik anggota koalisi yang mewawancarai juga menanyakan mengenai kesiapan biaya politik.

Karena biaya politik harus teratur, terukur dan terarah. Agar tidak ada kesan besar di saat perekonomian masyarakat yang susah. “Tidak boleh ada kesan foya-foya,” ujarnya.

Senada diungkapkan Ketut Widastra, politisi Partai Golkar ini mendaftar sebagai bakal calon bupati.

Mantan anggota DPRD Jembrana ini mengaku sudah menyiapkan segalanya untuk Pilkada mendatang. “Demi perubahan, semua sudah saya siapkan,” tegasnya.

Pada pemanggilan kemarin, semua bakal calon bupati dan wakil bupati datang untuk mengikuti proses wawancara oleh ketua partai politik anggota koalisi.

Semua bakal calon yang mendaftar ditanya keseriusan dan persiapan sebagai calon. Namun setelah pemanggilan kemarin,

semua bakal calon akan disurvei untuk menentukan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan mendapat rekomendasi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/