26.7 C
Jakarta
11 Desember 2024, 4:44 AM WIB

Namanya Disebut dalam Bursa Bupati Badung, Ini Kata I Made Sutama

MANGUPURA – Salah satu birokrat yang santer disebut dalam bursa perebutan kursi Bupati Badung tahun 2024 adalah I Made Sutama, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung. Tokoh asal Pecatu ini pun berkomentar terkait wacana yang berkembang tersebut.

 

“Hal itu masih jauh, saya masih fokus dulu menjalankan tugas dari Bupati untuk meningkatkan pendapatan kabupaten badung di masa pandemi covid-19 ini,” terangnya dikonfirmasi terpisah, kemarin.

 

Ia mengakui,  saat ini masih menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sebagai aparatur negara tidak boleh melakukan politik praktis.

 

“Kita loyal dulu sama pimpinan. Urusan Pilkada urusan nanti, karena itu merupakan hak politik warga negara masing-masing. Terkait adanya dukungan ke saya untuk maju Pilkada, saya berterima kasih atas dukungan dan wacana tersebut. Tapi sekali lagi saat ini saya masih fokus dulu dalam menjalankan tugas-tugas pimpinan saya,” pungkasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, meski Pilkada 2024 masih cukup jauh, yakni masih tiga tahun lagi, namun sudah mulai kasak-kusuk mencari suksesor Nyoman Giri Prasta. Untuk sementara ini, sudah muncul dari kalangan politikus dan birokrat.

 

Beberapa nama tersebut antara lain dari kubu PDIP Badung seperti I Ketut Suiasa (Wakil Bupati Badung), Putu Parwata (Ketua DPRD Badung), dan tiga anggota DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti, Made Ponda Wirawan, dan I Nyoman Satria, serta anggota DPRD Bali, I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota.  

 

Kemudian, dari kubu Golkar Badung santer diperbincangkan nama Wayan Suyasa yang kini duduk sebagai Wakil Ketua I DPRD Badung sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Badung. Kubu Partai  Gerindra menyeruak nama I Wayan Disel Astawa yang kini duduk sebagai DPRD Bali dan juga Ketua DPC Golkar Badung.

 

Di antara dominasi politikus, terselip duan ama birokrat. Yakni Wayan Adi Arnawa (Sekda Badung) dan I Made Sutama (Kepala Bapenda Badung). Hampir semua nama tersebut santer beredar di sosial media dan juga obrolan di lingkungan internal partai.

MANGUPURA – Salah satu birokrat yang santer disebut dalam bursa perebutan kursi Bupati Badung tahun 2024 adalah I Made Sutama, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung. Tokoh asal Pecatu ini pun berkomentar terkait wacana yang berkembang tersebut.

 

“Hal itu masih jauh, saya masih fokus dulu menjalankan tugas dari Bupati untuk meningkatkan pendapatan kabupaten badung di masa pandemi covid-19 ini,” terangnya dikonfirmasi terpisah, kemarin.

 

Ia mengakui,  saat ini masih menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sebagai aparatur negara tidak boleh melakukan politik praktis.

 

“Kita loyal dulu sama pimpinan. Urusan Pilkada urusan nanti, karena itu merupakan hak politik warga negara masing-masing. Terkait adanya dukungan ke saya untuk maju Pilkada, saya berterima kasih atas dukungan dan wacana tersebut. Tapi sekali lagi saat ini saya masih fokus dulu dalam menjalankan tugas-tugas pimpinan saya,” pungkasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, meski Pilkada 2024 masih cukup jauh, yakni masih tiga tahun lagi, namun sudah mulai kasak-kusuk mencari suksesor Nyoman Giri Prasta. Untuk sementara ini, sudah muncul dari kalangan politikus dan birokrat.

 

Beberapa nama tersebut antara lain dari kubu PDIP Badung seperti I Ketut Suiasa (Wakil Bupati Badung), Putu Parwata (Ketua DPRD Badung), dan tiga anggota DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti, Made Ponda Wirawan, dan I Nyoman Satria, serta anggota DPRD Bali, I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota.  

 

Kemudian, dari kubu Golkar Badung santer diperbincangkan nama Wayan Suyasa yang kini duduk sebagai Wakil Ketua I DPRD Badung sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Badung. Kubu Partai  Gerindra menyeruak nama I Wayan Disel Astawa yang kini duduk sebagai DPRD Bali dan juga Ketua DPC Golkar Badung.

 

Di antara dominasi politikus, terselip duan ama birokrat. Yakni Wayan Adi Arnawa (Sekda Badung) dan I Made Sutama (Kepala Bapenda Badung). Hampir semua nama tersebut santer beredar di sosial media dan juga obrolan di lingkungan internal partai.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/