29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:41 AM WIB

Tak Mau Jadi Penonton, Golkar Denpasar Gandeng Demokrat Lawan PDIP

DENPASAR – Tak bisa usung calon sendiri, Golkar tak ingin jadi penonton dalam pilwali Kota Denpasar 23 September mendatang.

Pendaftaran penjaringan bakal calon sudah mulai dilakukan Minggu (5/1) lalu hingga 31 Januari mendatang. 

Golkar Denpasar sendiri hanya memiliki 17,8 suara, sedangkan syaratnya harus 20 persen jika ingin mengusung calon mandiri. Sehingga kurang 2,2 persen. 

Tapi, jalan tak buntu. Untuk melengkapi syarat itu,  Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Partai Demokrat. 

Pihaknya sudah berbicara mengenai pilkada  dengan petinggai Demokrat Bali. ” Tidak bisa mengusung calon karena 17,8 persen kurang 2, 2 persen.

Ya, kan itu kita sedang komunikasi sudah bertemu petinggi Demokrat Provinsi Bali. Mereka siap untuk diajak dialog, tentu dialog dengan pengurus

kami DPD Golkar Denpasar dan DPC  Demokrat Denpasar. Hasil pembicaraan kami mereka akan siap ikut berkoalisi ini,” ucap Mariyana Wandhira.

Walau yang dihadapi nanti adalah calon dari  partai besar, yaitu PDIP, kata dia, Golkar Denpasar tidak ingin menjadi penonton.

Dia berharap  pembicaraan antara Golkar Denpasar dengan petinggi Demokrat Bali bisa disampaikan ke pengurus Demokrat kota Denpasar. 

Dengan ikut berkontestasi di pilwali ini, menurut Wandhira, sebagai bukti kepada masyarakat bahwa pertai beringin ini memiliki kader yang berkualitas dan notebene layak tanding dengan calon lain.

“Bukan bagaimana  kami ingin memberikan  pendidikan politik. Golkar masih memiliki calon yang notabene layak tanding. Kalau kami Golkar mau beradu program.

Dan, program kandidat untuk menyelesaikan persoalan dihadapi masayarakat karena di kota Denpasar segala program, semua bisa diukur, dianalisis, dikaji, dan ditakar.

Tidak hanya memakai rasanya. Yang jelas itu semua program teknis, tolok ukurnya kajian. Kenapa saya bisa begitu, karena kota Denpasar kecil. Sudah program yang bisa dikaji dan dianalisis sesuai potensi wilayah masing-masing,” terangnya. 

Sementara itu, Golkar Denpasar membukan pendaftaran penjaringan calon mulai Minggu lalu hingga 31 Januari.

Tim penjaringan sudah dibentuk. Jadi, bagi siapapun yang mau ikut, baik pengurus partai lain, tokoh-tokoh yang ingin ikut dalam helatan pemilihan Wali kota Denpasar 2020, dipersilakan mendaftar.

Mariyana Wandhira menekankan, calon yang diusung itu tanpa mahar.  “Bisa diambil di kantor DPD Golkar, formulirnya dan diserahkan kembali

ke DPD  Golkar Denpasar  yang minat  maju. Persyaratan umumlah dulu  CV dan  perguruan tinggi sesuai petunjuk pelaksana,” jelasnya. 

Diharapkan, tokoh-tokoh di Denpasar semua, baik nonkader maupun kader Golkar bisa ikut mendaftar dalam penjaringan yang terbuka untuk umum.

Tahapannya pendaftaran di DPD II Golkar, setelah itu namanya dibawa ke DPD I Golkar  Provinsi Bali, dan terakhir ke DPP Golkar. Yang menentukan adalah DPP Golkar. 

DENPASAR – Tak bisa usung calon sendiri, Golkar tak ingin jadi penonton dalam pilwali Kota Denpasar 23 September mendatang.

Pendaftaran penjaringan bakal calon sudah mulai dilakukan Minggu (5/1) lalu hingga 31 Januari mendatang. 

Golkar Denpasar sendiri hanya memiliki 17,8 suara, sedangkan syaratnya harus 20 persen jika ingin mengusung calon mandiri. Sehingga kurang 2,2 persen. 

Tapi, jalan tak buntu. Untuk melengkapi syarat itu,  Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Partai Demokrat. 

Pihaknya sudah berbicara mengenai pilkada  dengan petinggai Demokrat Bali. ” Tidak bisa mengusung calon karena 17,8 persen kurang 2, 2 persen.

Ya, kan itu kita sedang komunikasi sudah bertemu petinggi Demokrat Provinsi Bali. Mereka siap untuk diajak dialog, tentu dialog dengan pengurus

kami DPD Golkar Denpasar dan DPC  Demokrat Denpasar. Hasil pembicaraan kami mereka akan siap ikut berkoalisi ini,” ucap Mariyana Wandhira.

Walau yang dihadapi nanti adalah calon dari  partai besar, yaitu PDIP, kata dia, Golkar Denpasar tidak ingin menjadi penonton.

Dia berharap  pembicaraan antara Golkar Denpasar dengan petinggi Demokrat Bali bisa disampaikan ke pengurus Demokrat kota Denpasar. 

Dengan ikut berkontestasi di pilwali ini, menurut Wandhira, sebagai bukti kepada masyarakat bahwa pertai beringin ini memiliki kader yang berkualitas dan notebene layak tanding dengan calon lain.

“Bukan bagaimana  kami ingin memberikan  pendidikan politik. Golkar masih memiliki calon yang notabene layak tanding. Kalau kami Golkar mau beradu program.

Dan, program kandidat untuk menyelesaikan persoalan dihadapi masayarakat karena di kota Denpasar segala program, semua bisa diukur, dianalisis, dikaji, dan ditakar.

Tidak hanya memakai rasanya. Yang jelas itu semua program teknis, tolok ukurnya kajian. Kenapa saya bisa begitu, karena kota Denpasar kecil. Sudah program yang bisa dikaji dan dianalisis sesuai potensi wilayah masing-masing,” terangnya. 

Sementara itu, Golkar Denpasar membukan pendaftaran penjaringan calon mulai Minggu lalu hingga 31 Januari.

Tim penjaringan sudah dibentuk. Jadi, bagi siapapun yang mau ikut, baik pengurus partai lain, tokoh-tokoh yang ingin ikut dalam helatan pemilihan Wali kota Denpasar 2020, dipersilakan mendaftar.

Mariyana Wandhira menekankan, calon yang diusung itu tanpa mahar.  “Bisa diambil di kantor DPD Golkar, formulirnya dan diserahkan kembali

ke DPD  Golkar Denpasar  yang minat  maju. Persyaratan umumlah dulu  CV dan  perguruan tinggi sesuai petunjuk pelaksana,” jelasnya. 

Diharapkan, tokoh-tokoh di Denpasar semua, baik nonkader maupun kader Golkar bisa ikut mendaftar dalam penjaringan yang terbuka untuk umum.

Tahapannya pendaftaran di DPD II Golkar, setelah itu namanya dibawa ke DPD I Golkar  Provinsi Bali, dan terakhir ke DPP Golkar. Yang menentukan adalah DPP Golkar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/