26.7 C
Jakarta
25 November 2024, 2:14 AM WIB

Tik Tok Gubernur Koster Warnai Sosialisasi Narkoba HIV/AIDS PDIP Bali

DENPASAR – Tik Tok Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster yang juga Gubernur Bali mewarnai sosialisasi Narkoba/ HIV AIDS dalam rangka HUT PDI Perjuangan ke 47 yang dihadiri ribuan para millennial itu.

Mengikuti jejak millennial, jajaran PDIP Perjuangan yang dipimpin langsung Ketua DPD PDI Perjuangan I Wayan Koster  bersama istri Nyonya Putri Suastini Koster,

Dr. Diah Werdhi Srikandi, Koordinator Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/ AIDS bersama jajaran kader serta para millenal dengan penuh kebersamaan melakukan aksi tik tok

untuk menambah suasana keakraban dan kekeluargaan pada acara sosialiasi Narkoba dan HIV/AIDS dalam rangka HUT DPD PDI Perjuangan ke 47 di aula Kantor DPD PDIP Perjuangan Bali, Sabtu (7/3).

Acara ini menghadirkan tiga narasumber yakni Istri Ketua DPD PDI Perjuangan Nyonya Putri Suastini Koster, 

Anak Agung Ngurah Patria Nugraha, S.Sos sebagai narasumber HIV/AIDS, kemudian, Brigjen Pol Drs I Putu Gede Suastawa sebagai narasumber narkoba.

Nyonya Ni Luh Putu Putri Suastini Koster mengatakan anak muda Bali harus bebas narkoba dan HIV AIDS.

“Buku kecil lindungi diri sayangi sekitar dibuat khusus oleh Ibu Megawati Soekarno Putri guna menanggulangi HIV/AIDS,” jelasnya

Untuk itu anak anak muda dilarang melakukan seks bebas. “Boleh teman mesra tapi jangan sampai seks bebas,” jelasnya.

Lebih jauh, pihaknya mengilustrasikan narkoba seperti pepatah jangan sampai angin meniup api yang membuat api jadi besar,  kita padamkan dan cegah kalau bisa padamkan apinya dari sekarang.

“Saya berharap anak anak muda Bali jauh dari pemakian  narkoba dengan bahaya dan dampak nya dari narkoba itu sendiri akan dapat merusak citra anak bangsa, karena sejatinya anak cerdas itu tak suka membully,  jelasnya.

Maka dari itu pihaknya berharap dengan kegiatan yang di adakan oleh DPD PDI Perjuangan ini akan dapat memberikan pengarahan yang sangat positif bagi anak anak remaja khusunya akan  bahaya dari penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.

Sebenarnya anak muda di Bali sangat kreative dan pintar. Mereka sudah paham bahayanya narkoba dan HIV/AIDS.

“Kepada orang tua juga di harapkan banyak berkomunikasi dengan anak anak nya dan mengawasi dalam pergaulan dilingkungan nya,” jelasnya.

Acara itu juga menghadirkan mantan pecandu dan penghidap HIV/AIDS. Sedangkan bagi anak anak yang bisa menjawab pertanyaan diberikan hadiah berupa uang.

Dr. Diah Werdhi Srikandi, Koordinator Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/ AIDS mengatakan, kegiatan sosialisai ini adalah hasil dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan se-Bali tanggal 10-12 Januari 2020.

Ada 5 bidang prioritas. Salah satunya adalah kesehatan. “Karena itu kami dari BPP mengintruksikan untuk melaksanakan serangkaian kegiatan

salah satunya adalah Sosialisasi Bahaya Narkoba dan AIDS dilakukan  serentak di seluruh kabupaten/ kota se- Bali,” kata Dr Diah.

Acara ini  melibatkan 6.830 peserta dari Generasi Millennial Siswa SMP/SMA/SMK dan Komunitas Pemuda se-Bali.

“Mengingat data yang kami dapat kan dari Dinas Kesehatan juga BNN Provinsi Bali memang tinggi sekali tingkat HIV/AIDS  sudah 20.034 orang yang sudah terkena HIV/AIDS,” jelasnya.

Dan itu hanya sebagian yang terdeteksi masih banyak yang lain lain. Untuk kasus narkoba sendiri sangat tinggi sekali.

“Kami berharap dengan edukasi yang kami berikan kepada generasi millennial ini  bisa mengajak anak anak muda lebih berhati-hati dalam bergaul,” katanya.

Kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja. DPD PDI Perjuangan berkomitmen dan konsen untuk menyelamatkan generasi muda dan acara ini nantinya akan menjadi program tahunan di DPD PDI Perjuangan Bali.

“Kita utamakan sosialisasi HIV/AIDS dan narkoba dibanding dengan wabah corona karena tingkat HIV dan narkoba sendiri sangat merata di tiap kabupaten se-Bali. Jadi ini yang benar-benar sangat di perhatikan sekali,” paparnya.

“Jangan sampai kita ribut – ribut dengan virus corona padahal ada yang lebih berbahaya yaitu HIV/AIDS dan narkoba,” ujarnya.

Masalah ini harus segera di sikapi seperti yang sudah di jelaskan oleh Badan Narkoba dan Narkotika (BNN).

Dalam Peraturan Gubernur (Pergub) jelas sudah ada terkait masalah ini di harapkan Pemerintah dan Masyarakat harus bersinergi untuk masalah ini.

“Kita harus selamatkan darurat HIV /AIDS dan Narkoba dari sekarang ini,” ucapnya. Masukan soal pencegahan HIV/AIDS ini akan disampaikan saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Bali Beach pada tanggal 14 Maret mendatang.

DENPASAR – Tik Tok Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster yang juga Gubernur Bali mewarnai sosialisasi Narkoba/ HIV AIDS dalam rangka HUT PDI Perjuangan ke 47 yang dihadiri ribuan para millennial itu.

Mengikuti jejak millennial, jajaran PDIP Perjuangan yang dipimpin langsung Ketua DPD PDI Perjuangan I Wayan Koster  bersama istri Nyonya Putri Suastini Koster,

Dr. Diah Werdhi Srikandi, Koordinator Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/ AIDS bersama jajaran kader serta para millenal dengan penuh kebersamaan melakukan aksi tik tok

untuk menambah suasana keakraban dan kekeluargaan pada acara sosialiasi Narkoba dan HIV/AIDS dalam rangka HUT DPD PDI Perjuangan ke 47 di aula Kantor DPD PDIP Perjuangan Bali, Sabtu (7/3).

Acara ini menghadirkan tiga narasumber yakni Istri Ketua DPD PDI Perjuangan Nyonya Putri Suastini Koster, 

Anak Agung Ngurah Patria Nugraha, S.Sos sebagai narasumber HIV/AIDS, kemudian, Brigjen Pol Drs I Putu Gede Suastawa sebagai narasumber narkoba.

Nyonya Ni Luh Putu Putri Suastini Koster mengatakan anak muda Bali harus bebas narkoba dan HIV AIDS.

“Buku kecil lindungi diri sayangi sekitar dibuat khusus oleh Ibu Megawati Soekarno Putri guna menanggulangi HIV/AIDS,” jelasnya

Untuk itu anak anak muda dilarang melakukan seks bebas. “Boleh teman mesra tapi jangan sampai seks bebas,” jelasnya.

Lebih jauh, pihaknya mengilustrasikan narkoba seperti pepatah jangan sampai angin meniup api yang membuat api jadi besar,  kita padamkan dan cegah kalau bisa padamkan apinya dari sekarang.

“Saya berharap anak anak muda Bali jauh dari pemakian  narkoba dengan bahaya dan dampak nya dari narkoba itu sendiri akan dapat merusak citra anak bangsa, karena sejatinya anak cerdas itu tak suka membully,  jelasnya.

Maka dari itu pihaknya berharap dengan kegiatan yang di adakan oleh DPD PDI Perjuangan ini akan dapat memberikan pengarahan yang sangat positif bagi anak anak remaja khusunya akan  bahaya dari penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.

Sebenarnya anak muda di Bali sangat kreative dan pintar. Mereka sudah paham bahayanya narkoba dan HIV/AIDS.

“Kepada orang tua juga di harapkan banyak berkomunikasi dengan anak anak nya dan mengawasi dalam pergaulan dilingkungan nya,” jelasnya.

Acara itu juga menghadirkan mantan pecandu dan penghidap HIV/AIDS. Sedangkan bagi anak anak yang bisa menjawab pertanyaan diberikan hadiah berupa uang.

Dr. Diah Werdhi Srikandi, Koordinator Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/ AIDS mengatakan, kegiatan sosialisai ini adalah hasil dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan se-Bali tanggal 10-12 Januari 2020.

Ada 5 bidang prioritas. Salah satunya adalah kesehatan. “Karena itu kami dari BPP mengintruksikan untuk melaksanakan serangkaian kegiatan

salah satunya adalah Sosialisasi Bahaya Narkoba dan AIDS dilakukan  serentak di seluruh kabupaten/ kota se- Bali,” kata Dr Diah.

Acara ini  melibatkan 6.830 peserta dari Generasi Millennial Siswa SMP/SMA/SMK dan Komunitas Pemuda se-Bali.

“Mengingat data yang kami dapat kan dari Dinas Kesehatan juga BNN Provinsi Bali memang tinggi sekali tingkat HIV/AIDS  sudah 20.034 orang yang sudah terkena HIV/AIDS,” jelasnya.

Dan itu hanya sebagian yang terdeteksi masih banyak yang lain lain. Untuk kasus narkoba sendiri sangat tinggi sekali.

“Kami berharap dengan edukasi yang kami berikan kepada generasi millennial ini  bisa mengajak anak anak muda lebih berhati-hati dalam bergaul,” katanya.

Kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja. DPD PDI Perjuangan berkomitmen dan konsen untuk menyelamatkan generasi muda dan acara ini nantinya akan menjadi program tahunan di DPD PDI Perjuangan Bali.

“Kita utamakan sosialisasi HIV/AIDS dan narkoba dibanding dengan wabah corona karena tingkat HIV dan narkoba sendiri sangat merata di tiap kabupaten se-Bali. Jadi ini yang benar-benar sangat di perhatikan sekali,” paparnya.

“Jangan sampai kita ribut – ribut dengan virus corona padahal ada yang lebih berbahaya yaitu HIV/AIDS dan narkoba,” ujarnya.

Masalah ini harus segera di sikapi seperti yang sudah di jelaskan oleh Badan Narkoba dan Narkotika (BNN).

Dalam Peraturan Gubernur (Pergub) jelas sudah ada terkait masalah ini di harapkan Pemerintah dan Masyarakat harus bersinergi untuk masalah ini.

“Kita harus selamatkan darurat HIV /AIDS dan Narkoba dari sekarang ini,” ucapnya. Masukan soal pencegahan HIV/AIDS ini akan disampaikan saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Bali Beach pada tanggal 14 Maret mendatang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/