24 C
Jakarta
13 September 2024, 8:39 AM WIB

Sebelum Dipecat PDIP, Ngakan Kutha Blak-blakan Didepan Boping Suryadi

DENPASAR – Kader PDIP Ngakan Kutha Parwata alias Gus Dek resmi diusung partai Golkar untuk maju pada Pilkada Bangli 2020.

Konsekuensinya jelas. Ngakan Kutha Parwata dipecat dari induk partai. Sanksi pecat sendiri sudah dilontarkan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster.

Saat ini proses pemecatan lagi dalam proses. Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Bali Ketut “Boping” Suryadi menyatakan, sebelum maju Pilkada Bangli lewat Partai Golkar, dirinya telah memanggil Ngakan Kutha Parwata.

Dalam pertemuan tersebut, Kutha Parwatha berkeinginan sendiri untuk maju menjadi orang nomor dua di Bangli. Bahkan, Kutha mengaku siap menerima konsekuensi apapun dari PDIP.

“Sudah kita panggil dia sekitar dua minggu yang lalu. Dengan segala dalih dan alasan tingkat politik di Bangli, dia sudah ceritakan akhirnya maju lewat Golkar lawan PDIP,” kata Boping.

Menurutnya, jika Gus Dek dinyatakan sudah resmi menjadi calon dari partai lain, maka secara otomatis akan diberikan sanksi.

“Kalau sudah begitu, dipastikan beliau akan kita berikan sanksi. Dan beliau sudah siap,” kata Boping Suryadi.

Boping juga menegaskan bahwa pihaknya telah memanggil Made Gianyar. Untuk diketahui, Made Gianyar saat ini menjabat sebagai Bupati Bangli sekaligus kakak kandung Made Subrata yang dicalonkan oleh Golkar.

Pemanggilan Made Gianyar sendiri terkait komitmennya dalam mendukung calon yang nantinya akan diusung oleh PDIP. Made Gianyar adalah kader PDIP tulen.

“Ini bukan masalah khawatir atau tidak khawatir, kita jalankan garis partai. Beliau juga sudah kita panggil,” tandasnya.

Kendati Made Subrata dan Made Gianyar memiliki hubungan keluarga, sebagai kader PDIP, yang bersangkutan harus tunduk pada kebijakan partai.

Bahkan, Gianyar menyatakan akan membuat Surat Pernyataan mengenai kesiapan mendukung calon dari PDIP pada Pilkada Bangli 2020 mendatang.

“Beliau harus menentukan sikap. Beliau bersedia membuat surat pernyataan sikap dirinya. Kalau rekomendasi sudah turun, beliau akan kita kontak untuk menyampaikan surat pernyataan itu,” tambah Boping.

Lebih lanjut, mantan Ketua DPRD Tabanan ini mengatakan apabila Made Gianyar membelot dari surat pernyataan tersebut, sanksi yang sama juga akan diterapkan. 

“Kita punya jaringan politik partai sampai tingkat bawah. Kita akan lihat bagaimana tindakan dan sikapnya, kalau diam-diam dia membela adiknya, ya kita beri sanksi.

Kita tunggu pernyataannya, tiba-tiba datang dan menyatakan membela adiknya, itukan lain lagi,” pungkasnya. 

DENPASAR – Kader PDIP Ngakan Kutha Parwata alias Gus Dek resmi diusung partai Golkar untuk maju pada Pilkada Bangli 2020.

Konsekuensinya jelas. Ngakan Kutha Parwata dipecat dari induk partai. Sanksi pecat sendiri sudah dilontarkan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster.

Saat ini proses pemecatan lagi dalam proses. Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Bali Ketut “Boping” Suryadi menyatakan, sebelum maju Pilkada Bangli lewat Partai Golkar, dirinya telah memanggil Ngakan Kutha Parwata.

Dalam pertemuan tersebut, Kutha Parwatha berkeinginan sendiri untuk maju menjadi orang nomor dua di Bangli. Bahkan, Kutha mengaku siap menerima konsekuensi apapun dari PDIP.

“Sudah kita panggil dia sekitar dua minggu yang lalu. Dengan segala dalih dan alasan tingkat politik di Bangli, dia sudah ceritakan akhirnya maju lewat Golkar lawan PDIP,” kata Boping.

Menurutnya, jika Gus Dek dinyatakan sudah resmi menjadi calon dari partai lain, maka secara otomatis akan diberikan sanksi.

“Kalau sudah begitu, dipastikan beliau akan kita berikan sanksi. Dan beliau sudah siap,” kata Boping Suryadi.

Boping juga menegaskan bahwa pihaknya telah memanggil Made Gianyar. Untuk diketahui, Made Gianyar saat ini menjabat sebagai Bupati Bangli sekaligus kakak kandung Made Subrata yang dicalonkan oleh Golkar.

Pemanggilan Made Gianyar sendiri terkait komitmennya dalam mendukung calon yang nantinya akan diusung oleh PDIP. Made Gianyar adalah kader PDIP tulen.

“Ini bukan masalah khawatir atau tidak khawatir, kita jalankan garis partai. Beliau juga sudah kita panggil,” tandasnya.

Kendati Made Subrata dan Made Gianyar memiliki hubungan keluarga, sebagai kader PDIP, yang bersangkutan harus tunduk pada kebijakan partai.

Bahkan, Gianyar menyatakan akan membuat Surat Pernyataan mengenai kesiapan mendukung calon dari PDIP pada Pilkada Bangli 2020 mendatang.

“Beliau harus menentukan sikap. Beliau bersedia membuat surat pernyataan sikap dirinya. Kalau rekomendasi sudah turun, beliau akan kita kontak untuk menyampaikan surat pernyataan itu,” tambah Boping.

Lebih lanjut, mantan Ketua DPRD Tabanan ini mengatakan apabila Made Gianyar membelot dari surat pernyataan tersebut, sanksi yang sama juga akan diterapkan. 

“Kita punya jaringan politik partai sampai tingkat bawah. Kita akan lihat bagaimana tindakan dan sikapnya, kalau diam-diam dia membela adiknya, ya kita beri sanksi.

Kita tunggu pernyataannya, tiba-tiba datang dan menyatakan membela adiknya, itukan lain lagi,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/