31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:03 PM WIB

Jokowi Efek Disinyalir Jadi Pemicu Lolosnya Caleg Perempuan di Bali

DENPASAR-Sejumlah pakar menilai, peningkatan jumlah calon legislative (caleg) perempuan yang lolos khususnya dari PDI Perjuangan saat Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 disinyalir akibat adanya Jokowi efek.

 

Dugaan jika Jokowi efek menjadi salah satu penyebab lolosnya caleg perempuan duduk di lembaga legislative itu seperti disampaikan Ketua LSM Bali Sruti Dr Luh Riniti Rahayu.

 

Dikonfirmasi, Kamis (16/5) , ia mengatakan jika banyaknya caleg perempuan karena dampak PDIP yang mengusung Jokowi mendapatkan suara yang meningkat drastis dibandingkan pemilu sebelumnya.

 

Sehingga PDIP mendominasi rumah rakyat di seluruh Bali. 

 

Selain akibat Jokowi efek, Riniti menuturkan jika perubahan sistem pembagian kursi pada hasil pemilu turut mempengaruhi keterwakilan perempuan.

 

Sistem sainte lague pada Pemilu 2019 dinilai lebih adil bagi parpol maupun calegnya. Dengan mengharuskan 30 persen perempuan di setiap dapil atau kepesertaan parpol dibatalkan pada dapil tersebut, kata Riniti regulasi ini juga membuat perempuan mempunyai kesempatan untuk bertarung.

 

“Meskipun belum setara atau belum mencapai 30 persen apalagi 50 persen perempuan di rumah rakyat, tentu adanya perempuan akan merepresentasikan keadilan masyarakat,” imbuhnya.

 

Sementara itu terkait kualitas,kata Riniti merupakan persoalan lain. Pasalnya, belum tentu perempuan lebih rendah kualitasnya daripada laki-laki.

 

“Yang jelas perempuan akan mewarnai rumah rakyat dan akan menghasilkan regulasi-regulasi yang lebih pro terhadap rakyat,” katanya.

 

Riniti optimistis lantaran dalam kehidupan masyarakat ada kondisi, situasi, dan keadaan faktual yang terjadi di ranah grass root (akar rumput) maupun elit, ranah domestik maupun ranah publik. Semua permasalahan masyarakat tersebut harus mampu ditangkap oleh para wakil rakyat.

 

“Nah bila  wakil kita ada lelaki dan perempuan, tentu dalam menangkap aspirasi masyarakat laki dan perempuan menjadi lebih komplit yang akhirnya mampu mewujudkan regulasi-regulasi yang lebih adil bagi masyarakat,” pungkasnya. 

DENPASAR-Sejumlah pakar menilai, peningkatan jumlah calon legislative (caleg) perempuan yang lolos khususnya dari PDI Perjuangan saat Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 disinyalir akibat adanya Jokowi efek.

 

Dugaan jika Jokowi efek menjadi salah satu penyebab lolosnya caleg perempuan duduk di lembaga legislative itu seperti disampaikan Ketua LSM Bali Sruti Dr Luh Riniti Rahayu.

 

Dikonfirmasi, Kamis (16/5) , ia mengatakan jika banyaknya caleg perempuan karena dampak PDIP yang mengusung Jokowi mendapatkan suara yang meningkat drastis dibandingkan pemilu sebelumnya.

 

Sehingga PDIP mendominasi rumah rakyat di seluruh Bali. 

 

Selain akibat Jokowi efek, Riniti menuturkan jika perubahan sistem pembagian kursi pada hasil pemilu turut mempengaruhi keterwakilan perempuan.

 

Sistem sainte lague pada Pemilu 2019 dinilai lebih adil bagi parpol maupun calegnya. Dengan mengharuskan 30 persen perempuan di setiap dapil atau kepesertaan parpol dibatalkan pada dapil tersebut, kata Riniti regulasi ini juga membuat perempuan mempunyai kesempatan untuk bertarung.

 

“Meskipun belum setara atau belum mencapai 30 persen apalagi 50 persen perempuan di rumah rakyat, tentu adanya perempuan akan merepresentasikan keadilan masyarakat,” imbuhnya.

 

Sementara itu terkait kualitas,kata Riniti merupakan persoalan lain. Pasalnya, belum tentu perempuan lebih rendah kualitasnya daripada laki-laki.

 

“Yang jelas perempuan akan mewarnai rumah rakyat dan akan menghasilkan regulasi-regulasi yang lebih pro terhadap rakyat,” katanya.

 

Riniti optimistis lantaran dalam kehidupan masyarakat ada kondisi, situasi, dan keadaan faktual yang terjadi di ranah grass root (akar rumput) maupun elit, ranah domestik maupun ranah publik. Semua permasalahan masyarakat tersebut harus mampu ditangkap oleh para wakil rakyat.

 

“Nah bila  wakil kita ada lelaki dan perempuan, tentu dalam menangkap aspirasi masyarakat laki dan perempuan menjadi lebih komplit yang akhirnya mampu mewujudkan regulasi-regulasi yang lebih adil bagi masyarakat,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/