27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:52 AM WIB

Pendaftar Minim, Ray Misno: Kader Gerindra Kehilangan Sahwat Politik

DENPASAR –  Partai Gerindra sedang memanaskan mesin partai. Kemarin, partai besutan Prabowo Subianto ini melakukan pendidikan politik dengan mengumpulkan sekitar 400-an kader di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur. 

Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD Gerindra Bali I Made Gede Ray Misno mengakui susahnya mencari calon untuk maju pilkada 2020. 

Bahkan, meski sudah dibuka pendaftaran, tapi sepi peminat. Menurut pria plontos ini, kadernya kehilangan syahwat atau gairah  politik menjelang pilkada. 

Pasalnya, calon anggota DPRD yang lolos sudah menghabiskan anggaran besar pada pileg April lalu. 

Jadi, tidak ada yang mau mendaftar. Syarat mendaftar calon bupati/wali kota harus mundur dari DPRD. 

” Politik rutin setiap tahun menjelang pilkada 2020 di sini menyampaikan persiapan pilkada 2020. Pendidikan politik mengantisipasi lemah syahwat demokrasi bahas gini. 

Saat ini di Bali mengalami frigid politik. Sebelumnya, calon DPRD sudah jadi banyak memgeluarkan anggaran di hadapan pilkada 2020 kalau mereka 

disuruh bertarung nggak mau karena mereka sudah mengeluarkan anggaran  sangat besar kalau mau bertarung harus mundur,” ungkap mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini.

Hal tersebut logis karena membutuhkan anggaran besar. Jadi, dengan pendidikan politik yang memang rutin dilakukan setiap tahun ini bisa membangkitkan semangat kader dan masyarakat Bali. 

Untuk calon kepala daerah dari Gerindra nanti di luar kader yang sudah jadi DPRD atau bisa jadi mencari nonkader.  

“Kemungkinan di luar DPRD sepertinya non kader. Kita lihat non kader kita sudah dibuka ruang pendaftaran. 

Tapi, sampai sekarang politikus tokoh -tokoh non kader belum ada daftar,” tukas mantan Ketua KNPI Denpasar tersebut. 

Pihaknya pun menunggu hingga bulan Januari 2020 untuk pendaftaran calon kepala daerah. Jika tidak ada perubahan, Gerindra akan mengambil langkah politik. 

“Ini luar biasa memang. Tujuan menaikkan gairah politik masyarakat Bali semoga bisa tercapai.  Belum ada gambaran (bakal alon kepala daerah, red)  kami  mengikuti 

arahan bapak ketua umum. Kita tunggu sampai Januari. Kalau tidak, kami  akan mengambil langkah langkah politil,” pungkasnya.

DENPASAR –  Partai Gerindra sedang memanaskan mesin partai. Kemarin, partai besutan Prabowo Subianto ini melakukan pendidikan politik dengan mengumpulkan sekitar 400-an kader di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur. 

Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD Gerindra Bali I Made Gede Ray Misno mengakui susahnya mencari calon untuk maju pilkada 2020. 

Bahkan, meski sudah dibuka pendaftaran, tapi sepi peminat. Menurut pria plontos ini, kadernya kehilangan syahwat atau gairah  politik menjelang pilkada. 

Pasalnya, calon anggota DPRD yang lolos sudah menghabiskan anggaran besar pada pileg April lalu. 

Jadi, tidak ada yang mau mendaftar. Syarat mendaftar calon bupati/wali kota harus mundur dari DPRD. 

” Politik rutin setiap tahun menjelang pilkada 2020 di sini menyampaikan persiapan pilkada 2020. Pendidikan politik mengantisipasi lemah syahwat demokrasi bahas gini. 

Saat ini di Bali mengalami frigid politik. Sebelumnya, calon DPRD sudah jadi banyak memgeluarkan anggaran di hadapan pilkada 2020 kalau mereka 

disuruh bertarung nggak mau karena mereka sudah mengeluarkan anggaran  sangat besar kalau mau bertarung harus mundur,” ungkap mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini.

Hal tersebut logis karena membutuhkan anggaran besar. Jadi, dengan pendidikan politik yang memang rutin dilakukan setiap tahun ini bisa membangkitkan semangat kader dan masyarakat Bali. 

Untuk calon kepala daerah dari Gerindra nanti di luar kader yang sudah jadi DPRD atau bisa jadi mencari nonkader.  

“Kemungkinan di luar DPRD sepertinya non kader. Kita lihat non kader kita sudah dibuka ruang pendaftaran. 

Tapi, sampai sekarang politikus tokoh -tokoh non kader belum ada daftar,” tukas mantan Ketua KNPI Denpasar tersebut. 

Pihaknya pun menunggu hingga bulan Januari 2020 untuk pendaftaran calon kepala daerah. Jika tidak ada perubahan, Gerindra akan mengambil langkah politik. 

“Ini luar biasa memang. Tujuan menaikkan gairah politik masyarakat Bali semoga bisa tercapai.  Belum ada gambaran (bakal alon kepala daerah, red)  kami  mengikuti 

arahan bapak ketua umum. Kita tunggu sampai Januari. Kalau tidak, kami  akan mengambil langkah langkah politil,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/