27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:25 AM WIB

Jalankan Misi Kemanusiaan, Fraksi PDI Perjuangan Bali Galungan di NTT

DENPASAR, Radar Bali – Badai Seroja, banjir, dan tanah longsor membawa duka bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 126.459 rumah warga dan fasilitas umum rusak parah akibat bencana alam tersebut. Laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT melaporkan hingga kini sebanyak 33.811 korban bencana masih ditampung di 74 lokasi pengungsian. Kondisi ini memanggil Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Bali hadir langsung di lokasi bencana 8-14 April 2021 guna menjalankan misi kemanusiaan. 

Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya mengatakan warga bertahan di pengungsian karena rumah mereka tidak dapat ditempati lagi. “Dari Bali kami terbang ke Kupang. Dari Kupang terbang lagi ke Maumere. Mencari lokasi yang namanya Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata. Dari Maumere jalan darat 3 jam menuju Larantuka. Dari Larantuka menuju Adonara naik boat 3 jam juga. Dan dari pelabuhan laut menuju ke lokasi menempuh jarak 1 jam 30 menit. Ini perjalanan tidak mudah,” ucap suami Ni Nyoman Sumiati ditemui di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jumat, (16/4) siang. 

Mantan pekerja kapal pesiar (1988-1996) asal Banjar Dinas Sekar, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Buleleng itu menegaskan 33 orang anggota Fraksi PDIP DPRD Bali seluruhnya terjun ke lokasi bencana beserta tim BPBD Bali dan tenaga medis. Fraksi PDIP DPRD Bali bergerak atas nama Tim Gotong Royong Bakti Sosial Bencana Alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur DPD PDIP Provinsi Bali. “Total berangkat 38 orang. Kami berbelanja kebutuhan logistik di sana (NTT, red). Kenapa di sana? Karena kami mau membantu IKM, UMKM, dan pedagang-pedagang kecil yang ada di pasar. Bisa dibeli di Bali, tapi kan butuh transport lagi. Kami membawa kebutuhan bayi, balita, ibu-ibu, pakaian, makanan (sembako, red), dan air mineral kemasan galon. Totalnya 11,5 ton,” rinci mantan Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng (2001-2005) yang akrab disapa Dewa Jack.  

Owner restoran Italia, La Scala, Legian itu menambahkan pihaknya turun di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Gereja GMIT Maranatha Oebufu Kupang. Selain menyalurkan sumbangan, di sana Fraksi PDIP Bali membuka dapur umum dan posko kesehatan. Terangnya, Sebagian anggota fraksi PDIP kemudian terbang ke Maumere, Larantuka menuju Adonara.

“Di Adonara, kami mengunjungi 2 kecamatan dan 7 titik pengungsian di dua kecamatan. Kecamatan Ile Boleng, Flores Timur dan Adonara Timur. Di sana kami juga menyalurkan bantuan, mendirikan dapur umum, dan posko kesehatan. Dari sana, kami lanjut berlayar menuju Kabupaten Lembata dan menyerahkannya kepada Ketua DPC PDI Perjuangan setempat untuk selanjutkan disalurkan,” tegas ayah tiga anak itu.

“Kami tidur di rumah warga. Tepatnya di Kecamatan Ile Boleng. Ini murni misi kemanusiaan dari Fraksi PDIP Bali. Kami ikhlas merayakan Galungan di NTT demi misi kemanusiaan. Galungan 6 bulan lagi masih ada,” tutupnya. 

DENPASAR, Radar Bali – Badai Seroja, banjir, dan tanah longsor membawa duka bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 126.459 rumah warga dan fasilitas umum rusak parah akibat bencana alam tersebut. Laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT melaporkan hingga kini sebanyak 33.811 korban bencana masih ditampung di 74 lokasi pengungsian. Kondisi ini memanggil Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Bali hadir langsung di lokasi bencana 8-14 April 2021 guna menjalankan misi kemanusiaan. 

Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya mengatakan warga bertahan di pengungsian karena rumah mereka tidak dapat ditempati lagi. “Dari Bali kami terbang ke Kupang. Dari Kupang terbang lagi ke Maumere. Mencari lokasi yang namanya Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata. Dari Maumere jalan darat 3 jam menuju Larantuka. Dari Larantuka menuju Adonara naik boat 3 jam juga. Dan dari pelabuhan laut menuju ke lokasi menempuh jarak 1 jam 30 menit. Ini perjalanan tidak mudah,” ucap suami Ni Nyoman Sumiati ditemui di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jumat, (16/4) siang. 

Mantan pekerja kapal pesiar (1988-1996) asal Banjar Dinas Sekar, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Buleleng itu menegaskan 33 orang anggota Fraksi PDIP DPRD Bali seluruhnya terjun ke lokasi bencana beserta tim BPBD Bali dan tenaga medis. Fraksi PDIP DPRD Bali bergerak atas nama Tim Gotong Royong Bakti Sosial Bencana Alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur DPD PDIP Provinsi Bali. “Total berangkat 38 orang. Kami berbelanja kebutuhan logistik di sana (NTT, red). Kenapa di sana? Karena kami mau membantu IKM, UMKM, dan pedagang-pedagang kecil yang ada di pasar. Bisa dibeli di Bali, tapi kan butuh transport lagi. Kami membawa kebutuhan bayi, balita, ibu-ibu, pakaian, makanan (sembako, red), dan air mineral kemasan galon. Totalnya 11,5 ton,” rinci mantan Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng (2001-2005) yang akrab disapa Dewa Jack.  

Owner restoran Italia, La Scala, Legian itu menambahkan pihaknya turun di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Gereja GMIT Maranatha Oebufu Kupang. Selain menyalurkan sumbangan, di sana Fraksi PDIP Bali membuka dapur umum dan posko kesehatan. Terangnya, Sebagian anggota fraksi PDIP kemudian terbang ke Maumere, Larantuka menuju Adonara.

“Di Adonara, kami mengunjungi 2 kecamatan dan 7 titik pengungsian di dua kecamatan. Kecamatan Ile Boleng, Flores Timur dan Adonara Timur. Di sana kami juga menyalurkan bantuan, mendirikan dapur umum, dan posko kesehatan. Dari sana, kami lanjut berlayar menuju Kabupaten Lembata dan menyerahkannya kepada Ketua DPC PDI Perjuangan setempat untuk selanjutkan disalurkan,” tegas ayah tiga anak itu.

“Kami tidur di rumah warga. Tepatnya di Kecamatan Ile Boleng. Ini murni misi kemanusiaan dari Fraksi PDIP Bali. Kami ikhlas merayakan Galungan di NTT demi misi kemanusiaan. Galungan 6 bulan lagi masih ada,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/