27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 22:03 PM WIB

Pertanian Tulang Punggung Perekonomian, Golkar Bali Latih Petani Muda

DENPASAR –  DPD Partai Golkar Bali Provinsi Bali menyelenggarakan Pelatihan Petani Milenial, Senin kemarin (16/11).

Pertukaran informasi untuk mengembangkan pertanian di Bali dirasa penting dan darurat. Mereka menanamkan di benak peserta bahwa pekerjaan petani adalah menjanjikan. 

Hal itu diungkapkan salah satu narasumber, yakni I Nengah Sumerta. Dia mengatakan, salah satu tantangan adalah ketersediaan air seperti di Rendang, Karangasem.

Ia pun membuat teknologi supaya hemat air dan juga menggantikan tenaga manusia dengan alat tersebut. 

“Beli air kalau semeton berasumsi pertanian sulit dan babak belur, teknologi yang  bisa digunakan 15 sampai 20 tahun kalau dibandingkan itu honor tenaga untuk tiga tahun, tapi kalau dengan alat bisa dipakai lebih lama,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Golkar Bali Dr. Made Dauh Widjana menyatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut berbagai kegiatan Partai Golkar, mulai Bali Entrepreneur Academy hingga melaksanakan pelatihan petani milenial.

Dikatakan, di partai politik mengurusi pertanian ekonomi di saat pandemi Covid, diharapkan memberi pengaruh di berbagai sektor kehidupan, sesuai doktrin Partai Golkar yang peduli dengan bidang teknologi sosial, kebudayaan dan pertanian. 

“Kita tidak bisa tinggal diam, apalagi pasrah. Kita harus melakukan terobosan. Jadi, solusi berbagai persoalan masyarakat, inisiator dari situasi kondisi,

walaupun langkah kecil dari persoalan dapat diikuti seluruh komponen, tentu harapan Covid segera berakhir, beraktivitas di tengah pandemi ekonomi Bali makin pulih,” ucapnya.

Dauh menyatakan, perekonomian negara minimal memiliki entrepreneur 2 persen, dengan demikian potensi ini bisa dimanfaatkan.

“Sekarang sebagian besar putus kerja sudah mulai beralih ke sektor pertanian. Mereka lah tulang punggung pertanian,” terangnya.

DENPASAR –  DPD Partai Golkar Bali Provinsi Bali menyelenggarakan Pelatihan Petani Milenial, Senin kemarin (16/11).

Pertukaran informasi untuk mengembangkan pertanian di Bali dirasa penting dan darurat. Mereka menanamkan di benak peserta bahwa pekerjaan petani adalah menjanjikan. 

Hal itu diungkapkan salah satu narasumber, yakni I Nengah Sumerta. Dia mengatakan, salah satu tantangan adalah ketersediaan air seperti di Rendang, Karangasem.

Ia pun membuat teknologi supaya hemat air dan juga menggantikan tenaga manusia dengan alat tersebut. 

“Beli air kalau semeton berasumsi pertanian sulit dan babak belur, teknologi yang  bisa digunakan 15 sampai 20 tahun kalau dibandingkan itu honor tenaga untuk tiga tahun, tapi kalau dengan alat bisa dipakai lebih lama,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Golkar Bali Dr. Made Dauh Widjana menyatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut berbagai kegiatan Partai Golkar, mulai Bali Entrepreneur Academy hingga melaksanakan pelatihan petani milenial.

Dikatakan, di partai politik mengurusi pertanian ekonomi di saat pandemi Covid, diharapkan memberi pengaruh di berbagai sektor kehidupan, sesuai doktrin Partai Golkar yang peduli dengan bidang teknologi sosial, kebudayaan dan pertanian. 

“Kita tidak bisa tinggal diam, apalagi pasrah. Kita harus melakukan terobosan. Jadi, solusi berbagai persoalan masyarakat, inisiator dari situasi kondisi,

walaupun langkah kecil dari persoalan dapat diikuti seluruh komponen, tentu harapan Covid segera berakhir, beraktivitas di tengah pandemi ekonomi Bali makin pulih,” ucapnya.

Dauh menyatakan, perekonomian negara minimal memiliki entrepreneur 2 persen, dengan demikian potensi ini bisa dimanfaatkan.

“Sekarang sebagian besar putus kerja sudah mulai beralih ke sektor pertanian. Mereka lah tulang punggung pertanian,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/