28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:58 AM WIB

Usai Kursus Lisensi C AFC, Nano Akui Materi Pelatihan Lebih Berat

DENPASAR – Kursus kepelatihan lisensi C AFC Excellent yang diikuti 26 peserta di Hotel Mercure, Kuta, akhirnya berakhir.

Kursus kali ini berbeda dan lebih spesial dari kursus sebelumnya. Pertama, Kemenpora memberikan fasilitas secara cuma-cuma bagi 26 peserta.

Itu artinya, mereka mengikuti kursus gratis. Disamping itu, Boaz Solossa dkk mendapat uang saku serta peserta dari luar Bali, diberikan tiket pesawat pulag – pergi.

Dari 26 peserta, hanya satu peserta yang berasal dari Bali. Dia adalah mantan pemain Bali United yang sekarang membela PS Sleman, I Gede ‘Nano’ Sukadana.

Ditemui Jawa Pos Radar Bali, Nano bersyukur bisa menjalani kursus kepelatihan dengan maksimal.

“Materi yang diberikan instruktur itu lebih berat dari lisensi C AFC biasa. Selama kursus, ada enam instruktur tamu yang datang,” ucap Nano Sukadana.

Di lain sisi, Waketum PSSI Iwan Budianto mengatakan, kualitas pelatih lokal di Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan pelatih asing. 

Tapi kekurangannya adalah kalau program atau strategi dari pelatih tidak sesuai, pemain-pemain tersebut ngedumel.

Itu sebabnya hampir semua klub terutama di Liga 1 sekarang lebih banyak merekrut pelatih asing daripada pelatih lokal.

“Pemain melihat berbeda kalau ada pelatih asing. Padahal, belum tentu juga. Kadang-kadang dia (pelatih) turis, tapi jadi pelatih,” kata Iwan Budianto. 

DENPASAR – Kursus kepelatihan lisensi C AFC Excellent yang diikuti 26 peserta di Hotel Mercure, Kuta, akhirnya berakhir.

Kursus kali ini berbeda dan lebih spesial dari kursus sebelumnya. Pertama, Kemenpora memberikan fasilitas secara cuma-cuma bagi 26 peserta.

Itu artinya, mereka mengikuti kursus gratis. Disamping itu, Boaz Solossa dkk mendapat uang saku serta peserta dari luar Bali, diberikan tiket pesawat pulag – pergi.

Dari 26 peserta, hanya satu peserta yang berasal dari Bali. Dia adalah mantan pemain Bali United yang sekarang membela PS Sleman, I Gede ‘Nano’ Sukadana.

Ditemui Jawa Pos Radar Bali, Nano bersyukur bisa menjalani kursus kepelatihan dengan maksimal.

“Materi yang diberikan instruktur itu lebih berat dari lisensi C AFC biasa. Selama kursus, ada enam instruktur tamu yang datang,” ucap Nano Sukadana.

Di lain sisi, Waketum PSSI Iwan Budianto mengatakan, kualitas pelatih lokal di Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan pelatih asing. 

Tapi kekurangannya adalah kalau program atau strategi dari pelatih tidak sesuai, pemain-pemain tersebut ngedumel.

Itu sebabnya hampir semua klub terutama di Liga 1 sekarang lebih banyak merekrut pelatih asing daripada pelatih lokal.

“Pemain melihat berbeda kalau ada pelatih asing. Padahal, belum tentu juga. Kadang-kadang dia (pelatih) turis, tapi jadi pelatih,” kata Iwan Budianto. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/