PILPRES baru akan mulai tahun 2024 mendatang. Yang menarik, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa meyakini, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Kok bisa?
Menurut Erwin, sebagai senior dan tokoh Golkar, JK akan menghargai keputusan musyawarah nasional (Munas) yang telah menetapkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres yang diusung Golkar.
“Jadi, Pak JK anggota Partai Golkar, beliau senior Partai Golkar, tokoh Partai Golkar tentunya menghargai keputusan Munas,” ujar Erwin di sela-sela acara Konsolidasi Nasional dan Bimtek Fraksi Partai Golkar se-Indonesia kata Erwin Aksa di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis kemarin (20/10).
Erwin menegaskan, Partai Golkar memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan capres-cawapres, yakin Munas. Golkar telah menetapkan calon presiden 2024 dari kader Partai Golkar.
“Kemudian ada Rapimnas yang memberikan mandat kepada Ketua Umum Pak Airlangga (sebagai capres). Sampai hari ini belum pernah ada pencabutan perubahan terhadap itu. Jadi posisi partai Golkar seperti itu,” ucap Erwin.
Erwin juga meminta publik agar membedakan antara Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2024. Saat Pilkada DKI, JK memang sebagai king maker untuk Anies, tetapi pada Pilpres 2024, JK diyakini akan bertindak sesuai keputusan Munas dan Rapimnas Golkar.
“Beda kan, Pilkada dengan Pilpres, jadi kalau pilpres jelas Partai Golkar sudah menetapkan di Munas dan juga diperkuat di Rapimnas. Jadi, belum ada perubahan tentang keputusan politik Partai Golkar, tetap itu landasan hukumnya Partai Golkar,” ujar Erwin.
Selain itu, Erwin juga menilai tidak ada kaitan antara kehadiran JK dan Anies Baswedan di acara pernikahan anak Ketua Majelis Syuro PKS dengan dukungan Pilpres beberapa waktu lalu. Apalagi, JK tidak mengeluarkan statement apapun saat itu.
“Yang dilihat adalah Pak JK duduk bareng itu kan dalam konteks kawinan barang kali ya. Pak JK juga tidak ada statement tentang apapun, karena Partai Golkar jelas punya sikap di Munas,” pungkas Erwin. (jpg)