AMLAPURA – Koalisi besar yang di gadang Mas Sumatri – Made Sukerana (Massker) mulai menguap. Hanura keluar dari koalisi Massker dan masuk ke koalisi PDIP.
Padahal, kubu Massker sudah yakin dengan memasang baliho berisi logo Hanura. Tapi di tengah jalan, Hanura tidak jadi berkoalisi dengan Massker.
Justru logo Hanura di beberapa baliho sudah terpasang. Akibatnya, banyak baliho Masker berisi logo Hanura. Padahal, partai bentukan Wiranto tersebut tidak jadi koalisi dengan Massker.
Kondisi ini menjadi bahan olok-olok beberapa kalangan di media sosial. Di antaranya ada yang menuding kalau Hanura ningkang atau berdiri di dua kaki.
Sementara di lain pihak ada yang mengatakan justru kubu Massker yang tak peka, mestinya tidak memasang baliho dengan logo Hanura.
Kubu Hanura sendiri sudah memastikan berkoalisi dengan PDIP dan mendukung pakat Gede Dana-Artha Dipa. Sehingga Hanura meminta kubu Massker untuk membongkar baliho tersebut.
Ketua DPC Hanura Karangasem Made Arnawa mengatakan kalau pihaknya kerap mendapat pertanyaan dari kader kader Hanura terkait baliho tersebut.
“Banyak pertanyaan dari kader Hanura terkait Baliho Massker yang menggunakan lambang Hanura,” ujar mantan Ketua KPU Karangasem ini.
Pihaknya sendiri keberatan dengan pemasangan tersebut dan minta agar di bongkar. Arnawa menjelaskan kalau proses di Hanura sendiri sudah selesai dan DPP telah mengeluarkan rekomendasi ke pakat Dana-Artha.
“Dengan kepastian ini kami minta agar tim Massker menurunkan baliho yang berisi logo Hanura,” ujarnya.
Arnawa melanjutkan kalau Hanura mengedepankan politik beretika, dirinya juga yakin kalau pakat Massker tentunya memiliki etika politik.
Karena Hanura sudah memastikan di kubu lawan mestinya jangan memasang logo partai lain sebagai koalisi.
“Jika dalam waktu lama belum juga ditutunkan Hanura akan menempuh mekanisme dengan bersurat secara formal,” ujarnya.