28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:04 AM WIB

Usai Ribut-ribut, Suardana Terpilih Jadi Ketua DPD Golkar Jembrana

NEGARA – Setelah sempat terjadi kericuhan saat musyawarah daerah (Musda) DPD Partai Golkar Jembrana, akhirnya agenda lima tahunan partai berlambang beringin tersebut berakhir dengan terpilihnya I Made Suardana secara aklamasi.

Suardana terpilih setelah salah satu kandidat, I Ketut Widastra mundur dari bursa calon ketua DPD Partai Golkar Jembrana.

Hal tersebut disampaikan ketua panitia Musda DPD Partai Golkar Jembrana I Nyoman Birawan.

Menurutnya, pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar Jembrana dilaksanakan di kantor DPD I Partai Golkar Provinsi Bali, Denpasar, karena pada Musda sepekan lalu sempat terjadi keributan.

“Musda sudah selesai secara damai dan aklamasi,” ujar Birawan. I Made Suardana yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas ketua DPD Partai Golkar Jembrana terpilih secara aklamasi menjadi ketua definitif hasil Musda.

Terpilihnya anggota DPRD Bali dari daerah pemilihan Jembrana tersebut karena salah satu kandidat yang masuk bursa bakal calon mengundurkan diri dari pencalonan.

Berdasar jumlah pemilik suara sah, I Made Suardana mengantongi 10 suara dari total 11 suara. Sedangkan satu suara, yakni dari pimpinan kecamatan Negara tidak menggunakan suaranya.

“Suara yang sebelumnya pendukung Widastra menyerahkan pada pak Suardana,” jelasnya.

Mundurnya I Ketut Widastra sebagai calon ketua DPD Partai Golkar Jembrana tersebut, berdasar pertimbangan agar Partai Golkar Jembrana tidak terpecah hanya karena berbeda pilihan.

“Pak Widastra mundur hanya untuk menciptakan Partai Golkar yang tetap kondusif dan solid, bukan karena alasan lain,” tegasnya.

Seperti diketahui, musyawarah daerah (Musda) Partai Golkar Jembrana, Selasa (18/8), terpaksa ditunda karena terjadi kericuhan.

Keributan yang terjadi setelah seremonial pembukaan tersebut terjadi karena ada sejumlah kelompok kader yang memprotes proses dua orang pemilik suara terlambat menghadiri Musda yang digelar di kantor DPD Partai Golkar Jembrana.

Akhirnya ketua DPD Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Kory menyetujui agar menunda Musda Partai Golkar Jembrana.

Penundaan Musda di saat sidang belum dimulai tersebut, dibahas di tingkat provinsi untuk pelaksanaan Musda lanjutan. Pihaknya menargetkan Musda dilaksanakan sebelum 31 Agustus mendatang. 

NEGARA – Setelah sempat terjadi kericuhan saat musyawarah daerah (Musda) DPD Partai Golkar Jembrana, akhirnya agenda lima tahunan partai berlambang beringin tersebut berakhir dengan terpilihnya I Made Suardana secara aklamasi.

Suardana terpilih setelah salah satu kandidat, I Ketut Widastra mundur dari bursa calon ketua DPD Partai Golkar Jembrana.

Hal tersebut disampaikan ketua panitia Musda DPD Partai Golkar Jembrana I Nyoman Birawan.

Menurutnya, pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar Jembrana dilaksanakan di kantor DPD I Partai Golkar Provinsi Bali, Denpasar, karena pada Musda sepekan lalu sempat terjadi keributan.

“Musda sudah selesai secara damai dan aklamasi,” ujar Birawan. I Made Suardana yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas ketua DPD Partai Golkar Jembrana terpilih secara aklamasi menjadi ketua definitif hasil Musda.

Terpilihnya anggota DPRD Bali dari daerah pemilihan Jembrana tersebut karena salah satu kandidat yang masuk bursa bakal calon mengundurkan diri dari pencalonan.

Berdasar jumlah pemilik suara sah, I Made Suardana mengantongi 10 suara dari total 11 suara. Sedangkan satu suara, yakni dari pimpinan kecamatan Negara tidak menggunakan suaranya.

“Suara yang sebelumnya pendukung Widastra menyerahkan pada pak Suardana,” jelasnya.

Mundurnya I Ketut Widastra sebagai calon ketua DPD Partai Golkar Jembrana tersebut, berdasar pertimbangan agar Partai Golkar Jembrana tidak terpecah hanya karena berbeda pilihan.

“Pak Widastra mundur hanya untuk menciptakan Partai Golkar yang tetap kondusif dan solid, bukan karena alasan lain,” tegasnya.

Seperti diketahui, musyawarah daerah (Musda) Partai Golkar Jembrana, Selasa (18/8), terpaksa ditunda karena terjadi kericuhan.

Keributan yang terjadi setelah seremonial pembukaan tersebut terjadi karena ada sejumlah kelompok kader yang memprotes proses dua orang pemilik suara terlambat menghadiri Musda yang digelar di kantor DPD Partai Golkar Jembrana.

Akhirnya ketua DPD Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Kory menyetujui agar menunda Musda Partai Golkar Jembrana.

Penundaan Musda di saat sidang belum dimulai tersebut, dibahas di tingkat provinsi untuk pelaksanaan Musda lanjutan. Pihaknya menargetkan Musda dilaksanakan sebelum 31 Agustus mendatang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/