26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:49 AM WIB

PDIP : Suwirta Tak Salah, Prabowo Kalah di Bali Karena Jokowi Effect

SEMARAPURA – Tudingan elite Gerindra Klungkung bahwa Bupati I Nyoman Suwirta tak berjuang sepenuh hati saat Pemilu 2019

untuk Gerindra dan kemenangan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno berbuntut panjang.

Seperti tidak dibutuhkan lagi oleh Partai Gerindra yang telah membesarkan namanya, Bupati Suwirta akhirnya mengundurkan diri dari partai besutan Prabowo Subianto.

Nah, keputusan Bupati Suwirta hengkang dari Gerindra rupanya mengundang perhatian banyak politisi di Klungkung. Tak terkecuali Ketua PDIP Klungkung AA Gede Anom.

Menurut Gung Anom – sapaan akrabnya, euforia Jokowi di Bali yang tidak bisa dibendung yang membuat pasangan

calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2019 nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin itu menang telak di Pemilu 2019 lalu.

Itu pertanda kekalahan Gerindra dan Prabowo – Subianto di Bali bukan menjadi kesalahan Nyoman Suwirta sepenuhnya yang dibesarkan oleh Gerindra.

Begitu juga dalam prediksi perolehan kursi PDIP di Pileg Klungkung 2019 yang diperkirakan sebanyak 9 kursi atau lebih besar dari pada Partai Gerindra yang diperkirakan mendapat 8 kursi, juga tidak terlepas dari pengaruh nama besar Jokowi.

Sehingga, menurutnya, tidak elok jika Suwirta dijadikan kambing hitam dalam kekalahan tersebut.

“PDIP sampai berhasil itu karena banyak faktor. Karena kerja keras kader, efek Jokowi. Dan yang utama adalah efek Pak Koster yang

memimpin dan membina kader-kader partai yang dulunya berjalan lambat, harus belajar berlari kencang,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Tudingan elite Gerindra Klungkung bahwa Bupati I Nyoman Suwirta tak berjuang sepenuh hati saat Pemilu 2019

untuk Gerindra dan kemenangan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno berbuntut panjang.

Seperti tidak dibutuhkan lagi oleh Partai Gerindra yang telah membesarkan namanya, Bupati Suwirta akhirnya mengundurkan diri dari partai besutan Prabowo Subianto.

Nah, keputusan Bupati Suwirta hengkang dari Gerindra rupanya mengundang perhatian banyak politisi di Klungkung. Tak terkecuali Ketua PDIP Klungkung AA Gede Anom.

Menurut Gung Anom – sapaan akrabnya, euforia Jokowi di Bali yang tidak bisa dibendung yang membuat pasangan

calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2019 nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin itu menang telak di Pemilu 2019 lalu.

Itu pertanda kekalahan Gerindra dan Prabowo – Subianto di Bali bukan menjadi kesalahan Nyoman Suwirta sepenuhnya yang dibesarkan oleh Gerindra.

Begitu juga dalam prediksi perolehan kursi PDIP di Pileg Klungkung 2019 yang diperkirakan sebanyak 9 kursi atau lebih besar dari pada Partai Gerindra yang diperkirakan mendapat 8 kursi, juga tidak terlepas dari pengaruh nama besar Jokowi.

Sehingga, menurutnya, tidak elok jika Suwirta dijadikan kambing hitam dalam kekalahan tersebut.

“PDIP sampai berhasil itu karena banyak faktor. Karena kerja keras kader, efek Jokowi. Dan yang utama adalah efek Pak Koster yang

memimpin dan membina kader-kader partai yang dulunya berjalan lambat, harus belajar berlari kencang,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/