SINGARAJA– Proses rekrutmen Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Buleleng, berakhir sore kemarin (27/9). Tercatat ada 129 orang yang mendaftar. Hal itu menjadi sebuah rekor tersendiri, karena jumlah pelamar di tiap kecamatan biasanya tak pernah lebih dari 10 orang. Namun kali ini, animo masyarakat melamar jadi pengawas pemilu cukup tinggi.
Data Bawaslu Buleleng menunjukkan, hingga batas akhir pendaftaran ada 129 orang yang melamar sebagai Panwascam. Dari seratusan orang itu, sebanyak 91 orang adalah pria dan 38 orang lainnya perempuan. Jumlah pelamar terbanyak ada di Kecamatan Buleleng, yakni 27 orang pelamar.
Ketua Bawaslu Buleleng Putu Sugi Ardana mengungkapkan, jumlah pelamar kali ini terbilang sangat banyak. Bahkan sepanjang sejarah kepemiluan di Buleleng, tahun ini merupakan angka tertinggi. “Animonya memang tinggi sekali. Ini berkat sosialisasi yang masif dan pendekatan ke masyarakat. Kami juga dibantu pemerintah daerah dalam proses sosialisasi,” kata Sugi.
Menurut Sugi selanjutnya panitia rekrutmen akan melakukan proses penelitian berkas. Selanjutnya panitia juga harus membandingkan rasio jumlah pelamar, antara pria dan perempuan. Sesuai ketentuan, dari total jumlah pelamar di tiap kecamatan, paling sedikit 30 persen diantaranya adalah perempuan.
Namun dari sembilan kecamatan yang ada di Buleleng, sebanyak empat kecamatan diantaranya belum memenuhi kuota 30 persen perempuan. Yakni Kecamatan Buleleng, Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Sawan, dan Kecamatan Seririt.
“Saat ini kami masih fokus dalam tahap penelitian berkas dulu. Memang ada ketentuan agar kuota pelamar perempuan minimal 30 persen itu harus terpenuhi. Kalau melihat jumlah pelamar, kemungkinan besar akan diperpanjang. Nanti akan kami konsultasikan dengan provinsi dulu,” kata Sugi.
Sekadar diketahui para calon panwascam itu harus melalui proses seleksi administrasi dan seleksi CAT. Selanjutnya akan dipilih tiga orang terbaik yang dilantik sebagai Panwascam. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, anggota Panwascam nantinya akan menerima honor sebesar Rp 1,9 juta hingga Rp 2,2 juta per bulan. (eps)