DENPASAR– Stadion Ngurah Rai akan menjadi saksi sejarah baru. Untuk pertama kalinya sejak lebih dari satu dekade, ada tim sepak bola di kasta tertinggi persepakbolaan Indonesia bermain di bekas markas Gelora Dewata dan Perseden Denpasar ini.
Rabu malam, Persebaya Surabaya akan menghadapi Bali United laga tunda pekan ke-17. Bali United memang bermain di rumah sendiri.
Bagi Bali United, menghadapi Persebaya adalah ujian. Sebab sang arsitek Stefano Teco Cugurra tidak akan memimpin tim dari pinggir lapangan. Yogie Nugraha akan menjadi juru taktik menghadapi Bajul Ijo. Bukan hanya sekali, tapi bisa dalam tiga pertandingan karena mengurus lisensi kepelatihan tidak sebentar.
Belum lagi Teco perlu karantina 10 hari sesuai dengan peraturan pemerintah. Sekarang beban tinggi ada di Pundak Yogie, Antonio Claudio, dan staf pelatih Bali United lainnya. Entah apakah sebuah keuntungan atau tidak, Persebaya hampir pasti tidak akan diperkuat oleh empat pemain.
Mereka adalah Ricky Kambuaya, Ernando Ari, Rizky Ridho, dan Rachmat Irianto yang masih menjalani masa karantina bersama Timnas Indonesia di Jakarta. Selain itu, Persebaya tidak akan bermain dengan penyerang asing karena Jose Wilkson hengkang.
Di satu sisi, Bali United juga kehilangan empat pemain. Mereka adalah Nadeo Arga Winata, Yabes Roni Malaifani, dan I Kadek Agung Widnyana Putra. Ketiganya juga masih melakukan karantina di Jakarta. Satu lagi adalah Melvin Platje yang kontraknya tidak diperpanjang oleh Bali United.
Privat Mbarga sebagai pengganti Melvin tidak bisa dimainkan karena ini adalah laga tunda pekan ke-17 yang masih masuk dalam putaran pertama. Asisten Pelatih Bali United Yogie Nugraha saat sesi konferensi pers daring jelang pertandingan, Selasa kemarin (4/1) menilai absennya pemain pilar Bajul Ijo bukan sebuah keuntungan.
“Mereka tidak bisa memainkan pemain di Timnas, kami juga sama kan. Kalau mereka datang ya bersyukur. Sekarang tergantung masa karantinanya bagaimana. Kalau tidak bisa dimainkan pun, kami tidak ada masalah,” jelas eks Pelatih Fisik Persija Jakarta ini.
Yang terpenting adalah Bali United tidak boleh gegabah menghadapi Persebaya. Rendy Irwan dan kolega adalah klub paling subur hingga pekan ke-16 dengan torehan 29 gol. Yogie pun sudah menganalisa kekuatan Persebaya dan mulai memikirkan apa yang harus dilakukan.
“Gol-gol mereka banyak dari open play dan bukan mengandalkan bola service. Kami sudah mengantisipasinya. Beberapa kali kami sudah latihan untuk antisipasi ini,” jelasnya.
“ Bagi saya, pertandingan melawan Persebaya adalah pertandingan yang besar. Persebaya ini adalah tim besar dengan sejarah panjang di Indonesia,” tegasnya.
Disisi lain, Pelatih Persebaya Aji Santoso mengungkapkan ingin meraih poin di Stadion Ngurah Rai. “Tidak ada masalah kami bermain di Bali. Kalau bisa mencuri poin atau menang, tentu jadi nilai lebih untuk kami,” ucapnya.
Aji tahu Teco tidak akan mendampingi Serdadu Tridatu malam hari ini. Baginya, bukanlah sebuah keuntungan. Dia sadar Bali United dihuni oleh pemain-pemain berkualitas.
“Biasa saja. Mereka ini punya materi pemain kelas satu di Indonesia. Mungkin ada perbedaan tidak ada Teco ya. Tapi cara bermain dan kualitas pemain masih tetap sama. Yang penting sekarang bagaimana kami bisa main maksimal,” tutupnya.