DENPASAR-Usai menggelar tes awal pekan lalu, Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali, kembali melakukan seleksi penjaringan atlet untuk persiapan PON XX/2020 di Papua, Sabtu (7/3).
Saat seleksi penjaringan di GOR Ngurah Rai, Denpasar, tampak pemanjat tebing andalan Bali Temi Teli Lasa dan Nadya Putri Virgita.
Pelatih Kepala Tim Panjat Tebing PON Bali Suhardi Eka Prasetya, saat diawawancarai mengatakan jika pihaknya ingin mencari delapan atlet untuk di PON nanti.
Kata Suhardi, saat ini, pihaknya menyatakan ada sekitar 25 atlet yang melakukan tahap seleksi.
“Dari 25 atlet, nantinya disusutkan menjadi 12 atlet. Baru saat TC Sentralisasi, kami akan ciutkan lagi menjadi delapan atlet,” terang Suhardi.
Dia menegaskan, sebenarnya atlet yang ikut di Pra-PON kemarin bukannya tidak memiliki hasil maksimal.
Hanya saja, dia ingin meningkatkan suasana kompetisi bagi para atlet panjat tebing yang membantu Bali meloloskan delapan atlet saat itu.
“Prinsipnya kami ingin yang terbaik. Pemanjat tebing yang tidak ikut dalam Pra-PON kemarin juga berpotensi untuk masuk dalam delapan atlet yang memperkuat Bali nanti. Istilahnya, mereka bisa menjadi kuda hitam,” tegasnya.
Lebih lanjut, Suhardi berharap agar atlet yang lolos ke PON saat itu jangan sampai terdegredasi.
Pasalnya, untuk saat ini, ada satu atlet panjat tebing yang diakui memilih mundur dari Pelatda Bali.
Satu atlet lagi masih menunggu surat dispensasi dari kesatuannya karena atlet tersebut berporfesi sebagai anggota TNI di NTB.
“Dia adalah Rivaldi Odere Wijaya. Saat Pelatnas SEA Games kemarin, dia sudah dispensasi lama,” ujarnya.
Untuk tes tahap kedua menurut Suhardi akan dilakukan setelah Nyepi nanti.
“Terakhir di Juni atau Juli, kami sudah mendapat 12 atlet sebelum dikerucutkan lagi menjadi delapan atlet,” tutupnya.